Intisari-Online.com - Sebuah penelitian membuktikan, menerapkan diet tradisional ala Jepang dapat memperpanjang angka harapan hidup seseorang. Orang-orang dewasa di Jepang yang mengikuti pedoman diet yang disarankan pemerintah Jepang nyatanya memiliki risiko 15 persen lebih rendah dari kematian selama periode waktu 15 tahun, dibandingkan dengan orang yang tidak mengikuti pedoman diet tradisional tersebut.
Secara khusus, orang-orang yang paling dekat mengikuti pedoman diet bahkan memiliki kemungkinan 22 persen lebih rendah meninggal karena stroke, menurut penelitian yang diterbitkan di The BMJ. Angka harapan hidup di Jepang adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Kayo Kurotani, seorang peneliti senior di National Center for Global Health and Medicine di Tokyo, menulis dalam studi ini.
Peran dari diet Jepang yang meliputi asupan tinggi ikan dan produk kedelai, serta asupan rendah lemak adalah ketertarikan tertentu untuk penelitian tentang harapan hidup, menurut para peneliti. Pedoman diet tradisional Jepang, atau yang dikenal sebagai "Japanese Food Guide Spinning Top," menekankan lima jenis hidangan: biji-bijian, sayuran, ikan, daging, susu, dan buah-buahan.
Pedoman diet digambarkan dengan bentuk piramida terbalik, dengan biji-bijian atau gandum pada bagian teratas. Penelitian ini melibatkan data dari lebih dari 36.000 pria dan 42.000 wanita di seluruh Jepang. Mereka melengkapi kuesioner tentang kesehatan mereka, termasuk informasi tentang asupan makanan mereka, yang kemudian akan ditindaklanjuti pada lima hingga sepuluh tahun lagi. Dengan menerapkan diet tradisional ini, para penduduk Jepang memiliki potensi lebih rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular, dan khususnya, stroke, jelas penelitian. Orang Jepang juga mengonsumsi lebih banyak ikan dan lebih sedikit daging sapi dan babi. (Sara G.Miller/ Live Science)