Find Us On Social Media :

Mengenal Manfaat Nasi dari Beras Hitam

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 3 Januari 2017 | 17:42 WIB

Mengenal Nasi dari Beras Hitam

Intisari-Online.com - Dalam tumpeng Gizi Seimbang, disarankan untuk memenuhi karbohidrat selama sehari sebesar 60% - 70% dari total makanan yang kita makan. Asupan karbohidrat bukan hanya dari nasi putih, roti, atau mi saja. Tapi bisa dari ubi, singkong, kentang. Sekarang ini ada sumber karbohidrat baru yaitu nasi dari beras hitam. Seperti apa sih nasi beras hitam itu?

(Sama Seperti di Indonesia, Pedagang di Nigeria Kedapatan Menjual Beras Plastik)

Suatu ketika datang ke ruangan saya seorang teman. Seperti biasa kami bercerita mengenai apa saja. Kemudian dia menceritakan usahanya membersihkan mukanya dari jerawat dan upayanya menurunkan berat badan. Ketika itu saya berpikir, “Dasar ABG.”

Dia bercerita mendapatkan kiriman beras hitam dari Yogyakarta. Yang dia tahu waktu itu menurut si pengirim, beras hitam dapat menurunkan berat badannya. Lalu dia memberikan satu stoples beras hitam untuk saya masak sendiri.

(Menoleh Kembali ke Makanan Lokal yang Tersingkir Oleh Beras)

Setelah beras hitam saya masak dan saya konsumsi sendiri, memang saya merasakan rasa kenyang lebih lama. Tentu saja, karena kandungan serat pada beras hitam lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih. Jadi keinginan untuk ngemil berkurang bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali, hingga menjelang waktu makan berikutnya.  

Ketika dimasak, rasa dan aroma nasi beras hitam memang berbeda dari nasi putih atau nasi dari beras merah. Rasanya lebih anyep dibandingkan dengan nasi putih. Namun bila ditambah dengan lauk atau sayuran berupa urap atau pecel, benar-benar rasanya menggugah selera makan.

(Inilah Beberapa Kelebihan Beras Merah Dibandingkan dengan Beras Putih)

Pada beras hitam, aleuron (lapisan terluar beras yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit) dan endospermia (tempat sebagian besar pati dan protein beras berada) memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam. Pada beras merah, aleuron mengandung gen yang memproduksi antosianin sebagai sumber warna merah atau ungu. Beras hitam memiliki khasiat yang lebih baik dibanding beras merah atau beras warna lain.

Beras hitam berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan sirosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker/tumor, memperlambat penuaan, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.

(Penduduk Desa di Temanggung, Hidup Tanpa Beras Tak Masalah)

Beras hitam mengandung sedikit protein, namun kandungan besinya tinggi yaitu 15,52 ppm (part per million), jauh lebih tinggi dibanding beras dari varietas IR64, ciherang, cisadane, sintanur, pandanwangi, dan batang gadis yang kandungan besinya berkisar antara 2,9 - 4,4 ppm. Zat besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah. Karena itulah beras hitam baik untuk mencegah anemia.

Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Tahun 2005, beras hitam kaliumnya lebih tinggi sebanyak 105 mg dibandingkan dengan beras merah yang hanya 85 mg, pada 100 g bahan makanan. Dalam 100 g beras hitam mengandung energi 351 kkal, protein 8 g, lemak 1,3 g, karbohidrat 76,9 g, dan serat sebanyak 20,1 g.  Sementara pada 100 g beras merah mengandung energi 352 kkal, protein 7,3 g, lemak 0,9 g, karbohidrat 76,2 g, dan serat 0,8 g.

Komposisi serat yang lebih banyak itulah yang membuat rasa kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk ngemil tidak ada. Karena berkurangnya keinginan untuk ngemil  itulah maka teman saya berhasil menurunkan berat badannya. Jadi, nasi dari beras hitam ini bisa juga dimakan sebagai salah satu cara menurunkan berat badan.

Namun, karena seratnya yang sangat tinggi, jangan lupa banyak minum air putih agar tidak menderita sembelit.