Find Us On Social Media :

Sampai Gunakan Pelayan Wanitanya Menguji Para Calon Kekasihnya, Permaisuri Kekaisaran Rusia Catherine The Great Akhirnya Jatuh Hati dengan Grigory Potemkin yang Jadi Pria Berkuasa di Rusia

By May N, Kamis, 3 Maret 2022 | 16:21 WIB

Lukisan Catherine The Great, penguasa Rusia, bersama kekasihnya, Gregory Potemkin

Intisari - Online.com - Catherine The Great adalah salah seorang penguasa wanita terbesar dalam sejarah, pintar, berambisi dan kejam.

Kaisar wanita Catherine The Great telah berkuasa atas Rusia selama 34 tahun, menjadi penguasa wanita paling kuat di masanya.

Catherine membawa Rusia ke dunia modern, memperluas perbatasan, memenangkan seni-seni terhebat di dunia dan mengubah undang-undang kekaisaran itu, merevitalisasi Rusia dalam prosesnya dan menempatkannya menjadi penguasa dalam politik global.

Zaman kekuasaan Catherine sering disebut sebagai "Masa Keemasan Rusia".

Namun ia terkenal juga dengan kisah cintanya yang hebat.

Banyak rumor beredar mengenai kehidupan cintanya yang liar oleh musuh-musuh prianya.

Namun memang benar jika Catherine, seperti Cleopatra, menggunakan seks sebagai alat politik.

Setelah kudetanya yang berhasil melawan suaminya, Peter III pada 1762, Catherine sadar jika menikah lagi akan menghancurkan kekuasaannya.

Baca Juga: Bak Balas Dendam pada Sang Suami, Inilah Kisah Kekejaman Ratu Catherine de Medici, Eksekusi Selingkuhan Putrinya di Depan Mata Sang Putri dan Biarkan Raja Mati dalam Kesendirian

Baca Juga: Hasrat Seksualnya Tidak Bisa Dipuaskan Sang Kaisar, Permaisuri Kekaisaran Rusia Catherine the Great Ini Miliki Banyak Selingkuhan untuk Puaskan Dirinya di Ranjang dan Gunakan Wanita untuk Mengetesnya

Alih-alih ia bersekutu dengan para jenderal militer yang sukses dan bergantung pada para bangsawan favoritnya.

Para bangsawan favoritnya menjadi kekasihnya, dan ia memanfaatkan mereka untuk membantunya mengkonsolidasi kekuatannya.

Para kekasihnya mendapatkan hadiah-hadiah, gelar dan kemasyhuran.

Mengutip History, kekasih pertamanya adalah pejabat Rusia Sergei Saltykov, satu dari tiga pria yang ia undang ke ranjangnya saat masih menikah dengan Peter.

Pernikahannya dengan Peter tidak didasari dengan cinta, tapi kemitraan untuk alasan politik saja.

Catherine kemudian mengklaim Peter impoten dan anak mereka serta penerus tahta, Paul I, adalah anak haram dari Saltykov.

Kekasihnya yang berikutnya adalah dari pengadilan imperial, yaitu bangsawan Polandia Stanislaw Poniatowski.

Diyakini benar jika anak Catherine berikutnya, Anna, adalah anak perempuan dari Poniatowski, walaupun Anna tidak hidup untuk melihat ulang tahun keduanya.

Baca Juga: Sudah Menjadi Hal Lumrah Jika Kaisar China Memiliki Banyak Wanita, Bahkan Ada yang Koleksi Selir Hingga 20.000 Orang, Ternyata Selain Jadi Pemuas Nafsu Kaisar Selir Punya Tugas Ini

Baca Juga: Balas Dendam Atas Kematian Suaminya, Putri Olga dari Kiev Ini Bakar Musuh Politiknya Hidup-hidup, Termasuk Dimasukkan dalam Pemandian Air Panas Mendidih dan Dikunci

Meskipun hubungan dengan Poniatowski berakhir setelah Poniatowski dikeluarkan dari pengadilan Rusia, Catherine membantunya mendapatkan kekuasaan di Polandia.

Catherine memang terkenal dermawan kepada semua kekasihnya.

Saat Peter III turun tahta pada 1762, Catherine hamil dengan anak ketiganya, Alexis, yang merupakan anak haram kekasihnya yang lain, Grigory Orlov.

Orlov memainkan peran penting dalam kudeta menggulingkan Peter III tahun yang sama.

Catherine memberikan gelar Count dan memberinya sebuah istana di St. Petersburg.

Walaupun hubungan Orlov dengan Catherine berakhir pada 1772 terutama karena Catherine temukan hubungan Orlov dengan wanita lain, keduanya tetap dekat sampai kematian Orlov.

Kekasih berikutnya adalah Alexander Vasilchikov, seorang pria yang membosankan dibanding kekasihnya yang sebelumnya.

Hubungan mereka berlangsung pendek dan ia digantikan oleh kekasih tersayangnya, Grigory Potemkin, pada 1774.

Baca Juga: Peninggalan Era Ratu Mesir Kuno Nefertiti Ini Menyisakan Jimat dan Ikan Impor dari Lembah Sungai Nil, Benda-benda Ini Buktikan Kehebatan Orang Zaman Perunggu

Baca Juga: Hubungan Intimnya dengan Sesama Wanita Sampai Digambarkan Langsung dalam Film 'The Favorite', Inilah Ratu Anne, Ratu Inggris yang Gemar Berkirim Surat Erotis

Hubungan dengan Grigory Potemkin mungkin jadi hubungan paling terkenal dibandingkan yang lainnya.

Ketika ia menghadapi reaksi balik dari seorang teman karena beralih, Catherine menjawab:

"Mengapa Anda mencela saya karena saya mengabaikan seorang borjuis yang bermaksud baik tapi sangat membosankan demi salah satu karakter terbesar, paling lucu dan menghibur dari abad besi ini?"

Potemkin lahir dari bangsawan kecil tapi meningkatkan derajatnya menjadi pria paling berkuasa di Rusia.

Ia dididik di University of Moscow, Potemkin kemudian menarik perhatian Catherine ketika ia merupakan anggota dari pasukan elit Garda Kuda.

Mereka semakin dekat setelah Potemkin membantu dalam kudetanya di tahun 1762.

Antara 1968 sampai 1774 ia membangun dirinya sebagai pemimpin militer hebat selama perang Russo-Turkish dan di tahun 1774 Catherine dan ia akhirnya mewujudkan cinta mereka.

Potemkin 10 tahun lebih muda daripada Catherine dan walaupun ia kehilangan salah satu matanya, ia memiliki nafsu seks yang besar.

Baca Juga: Kisah Rani Lakshmibai, ‘Joan of Arc’ India, Ratu yang Pergi Berperang dengan Bayi Diikat di Punggungnya dan Pedang di Masing-masing Tangannya Lawan Kolonial Inggris

Baca Juga: Sebelum Mulan, Temui Lady Fu Hao, Ratu Prajurit Wanita Terkenal dari Tiongkok Kuno, Salah Satu dari Istri Raja yang Miliki Pasukan Hingga 13.000 Tentara, Harus Diramal Dahulu Sebelum Pergi Perang

Rumornya ia memiliki 'nafsu seks sebesar gajah'.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini