Find Us On Social Media :

Pantas Saja Harga Minyak Goreng di Indonesia Makin Mahal, Meski Indonesia Jadi Negara Penghasil Sawit Terbesar di Dunia, Rupanya Harganya Sudah Diatur Malaysia, Kok Gitu?

By Mentari DP, Senin, 31 Januari 2022 | 16:30 WIB

Harga minyak goreng membuat minyak sawit mentah (CPO).

Intisari-Online.com - Mahalnya harga minyak goreng membuat minyak sawit mentah (CPO) langsung menarik perhatian penduduk se-Indonesia.

Apalagi lonjakan harga minyak goreng ini sudah terjadi sejak empat bulan terakhir.

Namun para produsen berdalih ini semua karena penyesuaian harga minyak sawit mentah global.

Sehingga pada akhirnya menyebabkan perbedaan yang besar di tanah air.

Apalagi dilaporkan suplainya juga tidak mencukupi.

Fakta ini langsung membuat orang lain heran. Sebab Indonesia dikenal sebagai produsen minyak sawit nomor satu di dunia.

Fakta ini sudah ada sejak tahun 2006 atau 16 tahun silam.

Dan Indonesia berhasil menyalip negara tetangga, Malaysia, yang menempati posisi inis elama bertahun-tahun.

Ya, dilansir dari kompas.com pada Senin (31/1/2022), produksi sawit Indonesia dilaporkan mencapai 43,5 juta ton.

Baca Juga: Jadi Peringkat 1 dan 2 Negara Penghasil Minyak Sawit Terbesar di Dunia, Bandingkan Harga Goreng di Indonesia dan Malaysia, Beda Jauh!

Baca Juga: Pernah Diklaim Malaysia, Rupanya Reog Ponorogo Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Tapi Jadi Simbol Pemberontakan Terhadap Raja, Begini Kisahnya

Data itu ditambah dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun.

Tidak heran minyak sawit mentah menjadi penyumbang devisa ekspor terbesar bagi Indonesia.

Meski begitu, rupanya harga minyak sawit mentah malah ditentukan oleh Malaysia.

Ya, naik turunnya harga komodits sawit dikendalikan oleh bursa di Malaysia, yakni Bursa Malaysia Derivatives (BMD). 

Tidak hanya itu, harga minyak sawit yang biasanya dijual di Indonesia juga mengacu pada bursa komoditas yang berada di Rotterdam, Belanda.

Alasan pertama karena harga panenan perkebunan kelapa sawit di Indonesia ditetapkan melalui kontrak berjangka CPO di BMD.

Alasan lain karena Malaysia sebelumnya menjadi negara penghasil CPO terbesar dunia.

Meski Indonesia kini jadi negara penghasil CPO terbesar dunia, rupanya posisi BMD masihlah tertinggi di dunia.

Baca Juga: Banyak Negara Termasuk Indonesia Sudah Mulai Bebas dari Virus Corona, Malaysia Malah Hadapi Krisis Terburuk Sepanjang Pandemi, Bahkan Miliki 9.671 Kematian Sebulan

Baca Juga: Ketika Indonesia Tetap Ngotot Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Senilai Rp114 Triliun Sampai Gunakan Dana APBN, Malaysia Justru Membatalkannya, 'Utang Kami Sudah Numpuk!'

Sehingga tidak heran BMD masih menjadi salah satu penentu harga sawit global.

Apalagi BMD sendiri sudah ada sejak Oktober 1980.

Selain itu, harga minyak sawit ditentukan dengan dua mata uang. Yaitu ringgit Malaysia (RM) dan dollar Amerika Serikat (USD). 

Ada juga fakta lain bahwa beberapa perkebunan kelapa sawit di Indonesia juga milik beberapa perusahaan asal Malaysia dan Singapura. 

Padahal dalam sejarahnya, Inggris-lah yang memperkenalkan kelapa sawit pertama ke Malaysia pada pada pertengahan 1800-an.

Sementara untuk Indonesia, Belanda yang memperkenalkannya.

Akan tetapi di Indonesia dan Malaysia justru produksi minyaknya melimpah ruah.

Total, Malaysia dan Indonesia menyumbang sekitar 90% dari produksi minyak sawit global.

Baca Juga: Ketika Indonesia Tetap Ngotot Menggunakannya, 3 Bulan Lalu Malaysia Malah Ogah Gunakan Vaksin Sinovac Lagi, Langsung Hentikan Pemesanannya Gara-gara Hal Ini

Baca Juga: 'Menteri Provokator' Syed Saddiq Tersandung Kasus Korupsi, Ternyata Mantan Atasannya Sempat Singgung Korupsi di Malaysia Jauh Lebih Besar daripada di Indonesia