Penulis
Intisari-Online.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang menggunakan vaksin Sinovac sebagai vaksin andalannya.
Bahkan Indonesia kembali kedatangan 5 juta dosis vaksin Sinovac.
Jutaan vaksin Covid-19 jenis CoronaVac itu tibaIndonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (23/8/2021).
Namun kali ini vaksin yang datang itu bukanlah berupa bulk(bahan baku).
"Dengan kedatangan5 juta dosis vaksin itu, maka total sudah lebihdari 200 juta vaksin diterima Indonesia,"ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi.
"Baikvaksin jadi maupun dalam bentuk bulk."
Kedatangan pasokan vaksin Covid-19 itu sendiri bak angin segardi tengah kelangkaan vaksin di dunia.
Pemerintah Indonesia berharap seluruh vaksin Covid-19 itu bisa membantu mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia.
Ketika Indonesia sangat berharap banyak dari vaksin asal China itu, justru beberapa negara melontarkan keraguannya.
Ada beberapa negara yangmeragukan efektivitas vaksin Sinovac. Sehingga memilih menggunakan vaksin jenis lain.
Salah satunya Malaysia, negara tetangga kita.
Dilansir dari reuters.com pada Minggu (5/9/2021),Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan negara itu berhenti memberikan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Chinasejak 3 bulan lalu.
Alasannya karena Malaysia memiliki jumlah vaksin lain yang cukup untuk programnya.
Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan Malaysia akan beralih kevaksin mRNA Pfizer-BioNTech (PFE.N), (22UAy.DE).
Negara Asia Tenggara itu telah mengamankan sekitar 45 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, cukup untuk mencakup 70% populasi.
Angka itu jelas tinggi dibandingkan dengan 16 juta dosis suntikan Sinovac.
“Sekitar setengah dari 16 juta sudah didistribusikan. Jadi sisanya akan digunakan untuk menutupi dosis kedua,” kata Adham.
"Bagi yang belum divaksinasi, mereka akan menerima vaksin Pfizer."
Pengumuman untuk berhenti menggunakan vaksin virus tidak aktif Sinovac datang di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kemanjurannya terhadap varian baru dan lebih menular dari virus corona.
Vaksin lain yang disetujui di Malaysia termasuk vaksin AstraZeneca, CanSino Biologic China (6185.HK), dan vaksin Janssen dari Johnson & Johnson (JNJ.N).
Tak hanya Malaysia, Thailand juga lebih memilihmenggunakan vaksin AstraZeneca (AZN.L) sebagai dosis kedua bagi mereka yang menerimavaksin Sinovac di dosis pertama.
Sementara Indonesia sedang mempertimbangkan suntikan booster bagi mereka yang menerima kursus dua dosis Sinovac.