Intisari-Online.com - Pada awal pandemi virus corona, Israel disebut sebagai negara teraman dariCovid-19.
Selain dijulukinegara teraman dariCovid-19, Israel juga sangat cepat dalam melakukan vaksinasi massal.
Dilaporkan sudah lebih dari 50% warga Israel mendapat vaksin dosis kedua.
Namun kini Israel mendadak jadi hospot Covid-19 di dunia. Kok bisa?
Dilansir daridailymail.co.uk pada Jumat (3/9/2021), sebuah statistik dariUniversitas Oxford Our World in Data mengatakan Inggris, Amerika Serikat (AS), Israel, dan negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi lainnya masih rentan terhadapmenghadapi gelombang kedua pandemi.
Khusus untuk Israel, merekajadi hospot Covid-19 di dunia.
Tim penelitimenunjukkan ada rekor 1.892 kasus Covid per juta orang di Israel pada hari Rabu - hampir 0,2 persen dari seluruh populasi dalam satu hari.
Itu secara signifikan lebih tinggi dari Mongolia yang terkena dampak terburuk kedua.
Di mana angkanya adalah 1.119 per juta, dan dua kali lipat angka untuk Kosovo (980), Georgia (976) dan Montenegro (909), yang melengkapi lima besar.
Angka tersebut hanya melihat pada nilai tes satu hari dan tingkat tinggi Israel.
Sebab memangpengujian besar-besaran sedang dilakukan menjelang sekolah dibuka kembali.
Tetapi negara itu secara konsisten melaporkan beberapa tingkat infeksi tertinggi di dunia sejak pertengahan Agustus di tengah gelombang ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meskipun Israel menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia.
Sebagai perbandingan, 522 orang per juta di Inggris dinyatakan positif kemarin dan angka itu mendekati 595 di AS.
Ini menunjukkan perlindungan yang diperoleh dari vaksin mulai melemah dalam menghadapi varian Delta yang sangat menular.
Walau begitu pemerintah Israel masih yakin bahwa meningkatnya jumlah kasus tidak akan bertahan lama.
SebabIsrael telah menawarkan suntikan booster kepada orang-orang yang berusia di atas 60 tahun sejak Juli.
Serta data menunjukkan skema tersebut telah membantu mengekang meningkatnya penerimaan rumah sakit.
Sejak itu, negara ini telah memperluas doronganvaksinbooster ke semua orang di atas usia 12 tahun yang telah memiliki dua dosis.
Meskipun menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, negara ini berada di tengah gelombang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sehingga kondisi Israel terus dipantau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).