Penulis
Intisari-Online.com - Sudah jadi rahasia umum kalau Israel dan Iran adalah musuh bebuyutan.
Dua negara ini memang dikenal tidak pernah akur dan sering saling menyerang.
BahkanIsrael dan Iran tak malu-malu lagi untuk menyiapkan peralatan perang.
Hal ini membuat seorang pejabat Israel buka suara.
Dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa komunitas internasional tidak berbuat cukup untuk menghentikan dorongan Iran untuk membuat bom nuklir.
Diplomat, yang terlibat langsung dalam upaya Tel Aviv untuk memantau peristiwa di Iran, mengatakan: “Masyarakat internasional, termasuk Inggris, harus mengubah paradigma."
"Mereka harus melakukan segala upaya yang mungkin untuk menghentikan kemajuan Iran dalam file nuklir.”
Sementara dia memasukkan Inggris dalam komentarnya, pejabat itu dengan cepat menambahkan bahwa dia tidak mengkritikPerdana Menteri Inggris Boris Johnson.
“Saya tidak mengkritik Pemerintah Inggris," kata pejabat Israel itu seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Minggu (8/8/2021).
“Tapi saya tidak berpikir pemerintah Inggris bekerja sendiri."
“Ada banyak pemain dalam file Iran.”
Pejabat itu menambahkan: “Ada banyak alat bagi masyarakat internasional untuk menantang Iran."
"Apakah itu penegakan sanksi ekonomi yang kuat, apakah itu menantangnya di arena internasional, arena multilateral, tidak mengirim perwakilan resmi ke pelantikan Raisi misalnya, ada begitu banyak yang bisa dilakukan, dan tidak dilakukan."
“Itu kekhawatiran besar bagi kami."
"Dan fakta bahwa Iran merasa sangat percaya diri untuk menyerang kapal seperti itu, itu menunjukkan kepada Anda bahwa mereka tidak merasakan kritik atau ancaman internasional yang nyata.”
Menteri pertahanan Israel juga telah memperingatkan Iran hanya sekitar 10 minggu lagi untuk mendapatkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.
Berita itu muncul setelah Teheran meluncurkan serangan pesawat tak berawak di sebuah kapal dagang di dekat Oman, yang menewaskan seorang penjaga keamanan Inggris.
Setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Kami yakin serangan ini disengaja, ditargetkan, dan jelas merupakan pelanggaran hukum internasional oleh Iran."
"Penilaian Inggris telah menyimpulkan bahwa kemungkinan besar Iran menyerang MV MERCER STREET di perairan internasional di lepas pantai Oman pada 29 Juli menggunakan satu atau lebih Unmanned Aerial Vehicles.”
Pentagon telah bergabung dengan Raab dalam menuduh Teheran mendalangi serangan itu.
Namun kementerian luar negeri Iran telah menolak klaim tersebut dan mengatakan tuduhan itu "tidak berdasar".
Bulan lalu, Ebrahim Raisi, yang dikenal sebagai 'Penjagal Teheran', terpilih sebagai Presiden Iran.
Pria berusia 60 tahun itu mengatakan Teheran tidak membuat senjata nuklir "terlarang".
"Tapi apakah Barat percaya dengan hal itu?"
"TentuBarat harus menyadari tipe orang yang kita bicarakan, dan betapa menakutkannya orang seperti itu akan memiliki kendali atas kemampuan nuklir," tutupnya.