Intisari-Online.com - Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 8 Maret 201 menuju Beijing, China.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 itu membawa 239 orang di dalamnya.
Awak Boeing 777 terakhir berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara sekitar 38 menit setelah lepas landas saat melakukan perjalanan di atas Laut Cina Selatan.
Beberapa menit kemudian, pesawat itu menghilang dari layar radar kontrol lalu lintas udara.
Radar militer terus melacak penerbangan selama satu jam lagi. Ini karena pesawat menyimpang ke barat dari jalur penerbangan yang direncanakan.
Setelah melintasi Semenanjung Malaya dan Laut Andaman, pesawat meninggalkan jangkauan radar sekitar 200 mil laut (370 km) barat laut Pulau Penang di barat laut Semenanjung Malaysia.
Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (28/1/2022), pencarian pesawat dimulai di Laut China Selatan dan Laut Andaman, sebelum analisis komunikasi otomatis dengan satelit Imarsat mengalihkan perhatian ke Samudra Hindia bagian selatan.
Bisa dibilang ini adalah pencarian pesawat hilang paling mahal dalam sejarah dan hasilnya tidak berhasil.
Termasuk pencarian pribadi kedua yang diluncurkan pada 2018 juga berakhir tanpa hasil.
Peter Foley adalah direktur program untuk pencarian pertama yang dipimpin oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR