Ahli Ini Klaim MH370 Menghilang Karena Seorang Menyelinap di Dalam Pesawat, Ini Alasannya

Mentari DP

Penulis

Ada banyak teori tentang menghilangnya MH370 ini. Seperti pesawat disabosate hingga aksi bunuh diri pilot.

Intisari-Online.com - Pada tanggal 8 Maret 2014, Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang harusnya berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju ke Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dilaporkan menghilang.

Pesawat ini melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas.

Setelah itu, tidak ada lagi kabar tentang pesawat yang membawa 12 awak kabin dan lebih dari 227 penumpang dari 15 negara ini, sampai hari ini.

Ada banyak teori tentang menghilangnya MH370 ini. Seperti pesawat disabosate hingga aksi bunuh diri pilot.

Baca juga:Setelah Pencarian Panjang, Akhirnya Misteri Keberadaan Pesawat MH370 akan Segera Diumumkan ke Publik

Kini, ada lagi muncul satu teori tentang menghilangnya MH370.

Kali ini, Editor Aviation Security International Philip Baum yang mengatakannya.

Baum mengklaim seseorang menyelinap ke Boeing 777 dengan rencana untuk menyabotase penerbangan setelah lepas landas dari Kuala Lumpur.

"Saya pikir penumpang gelap adalah kemungkinan yang kuat, terutama karena tidak ada pejabat yang tampaknya ingin merenungkan kemungkinan itu," kata Baum kepada The Independent.

Dia percaya bahwa mereka bersembunyi di bawah lantai atau di belakang dek penerbangan di 'panel akses yang tertutup dan menutup diri'.

Baca juga:Pakar Penerbangan Klaim Telah Selesaikan Misteri Hilangnya MH370, Apa Itu?

Aviation Security International telah melaporkan sebanyak 123 kasus di mana ada penumpang gelap yang bersembunyi dalam penerbangan di seluruh dunia pada 107 penerbangan.

Banyak dari mereka bersembunyi di dekat roda, sementara yang lain mencoba menyamarkan diri sebagai pembersih atau pejabat.

Teori baru ini muncul setelah sebuah laporan Malaysia setebal 400 halaman mengenai hilangnya pesawat tidak diterima oleh para penyelidik Prancis.

Mereka menganggap laporan tersebut 'tidak tepat dan ambigu'.

Diketahui empat tahun investigasi tidak menemukan bukti kuat mengenai apa yang terjadi pada pesawat Malaysia Airlines.

Padahal pencarian terbesar sudah dilakukan di sekitar 46.000 mil persegi Samudera Hindia.

Baca juga:‘Karena Kami Tidak Berhasil Menemukan Bukti Tentang Hilangnya MH370, Dengan Berat Hati Kami Akan Mengakhiri Pencarian Ini’

Artikel Terkait