Penulis
Intisari-Online.com - Masih ingat peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370?
Disebutkan bahwa pesawatMalaysiaAirlines MH370menghilang pada tanggal 8 Maret 2014.
Saat itu, pesawat ini dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing, China.
Setelah hampir 6 tahun menghilang, dilaporkan pemerintah Malaysiamembuka kesempatan untuk mencari kembali pesawat Malaysia Airlines MH370.
Namun ada persyaratan yang mengganjal dalam proses pencarian tersebut.
Mengutip AFP via Kompas.com padaSenin (4/3/2020), Malaysiabaru bersedia mencari kembali keberadaan MH370jika ada perusahaan membeberkan petunjuk kredibel dan proposal pencarian yang konkret.
Akan tetapi bukan itu persyaratan yang mengganjal.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan, pemerintah bersedia melakukan perjanjian "no cure, no fee" kepada siapapun yang mencari MH370.
"Jika ada petunjuk yang kredibel atau proposal spesifik, kami lebih dari bersedia untuk melihatnya," kata Anthony, seperti dikutip Straits Times dari Reuters.
Artinya, pemerintah Malaysia bakal membayar tim pencari jika MH370 ketemu.
Namun jika tak berhasil maka perusahaan pencari tak bakal dibayar sepeserpun walau mereka sudah keluarkan modal demi menemukan MH370.
"Kami siap mendiskusikan dengan mereka (pencari) memakai proposal baru," lanjut Anthony.
Dengan persyaratan sedemikan rupa, jelas hampir tidak ada yang mau mencari MalaysiaAirlines MH370.
Alasannya pemerintah Malaysia yang butuh MH370 ditemukan, namun malah membuatpihak lain yang harus kerepotan mengeluarkan modal pencarian.
Ditambah fakta, pencarian itu belum tentu dibayar pada akhirnya.
Dengan persyaratan itu, maka menimbulkan kesan jika pemerintah Malaysia tak mau ambil pusing mengenai lenyapnya MH370.
Padahal sebelumnya tahun lalu sudah ada perusahaan eksplorasi AS Ocean Infinity yang bakal dibayar oleh Malaysia sebesar 70 juta dolar AS (Rp988 miliar) melalui perjanjian pencarian selama setahun.
Bahkan Ocean Infinity sudah mengerahkan drone canggih untuk menyelam di kedalaman laut.
Namun bangkaipesawathingga kini tidak juga ditemukan.
Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda ditemukannya MH370di zona pencarian seluas 120.000 km persegi di Samudra Hindia dan perburuan yang dipimpin Australia telah dihentikan pada 2017.
Hanya beberapa pecahan dari MH370yang ditemukan, semuanya berada di pesisir Samudra Hindia bagian barat.
Dua dari potongan itu dipajang pada peringatan hilangnya MH370selama 5 tahun di Kuala Lumpur pada Minggu (3/3/2020).
Dalam laporan akhir yang dirilis pada Juli 2018, tim investigasi independen menunjuk kesalahan pada kekurangan kinerja pemandu lalu lintas udara dan arah pesawat berubah secara manual.
Meski demikian, kesimpulan itu dinilai tidak tegas dan kurang jelas sehingga membuat keluarga korban MH370marah.
(Seto Ajinugroho)
(Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul "Pantas Tak Ketemu, Siapapun Ogah Cari Pesawat MH370 Karena Pemerintah Malaysia Terapkan Persyaratan Aneh")