Find Us On Social Media :

Kisah Marina Raskova, Wanita Soviet Pertama yang Jadi Navigator Udara Profesional, Pemilik Gagasan Skuadron ‘Penyihir Malam’ Selama Perang Dunia 2 yang Sangat Ditakuti Jerman

By K. Tatik Wardayati, Senin, 10 Januari 2022 | 16:10 WIB

Marina Raskova, wanita Soviet pertama yang menjadi navigator pesawat perang, tergabung dalam 'Penyihir Malam' selama Perang Dunia 2.

Intisari-Online.com – Inilah Marina Raskova, gagasan di balik resimen pembom malam yang kesemuanya adalah wanita yang dikenal selama Perang Dunia Kedua.

Penyihir malam ini sangat ditakuti oleh Nazi, sehingga setiap penerbang Jerman yang dapat menjatuhkannya dianugerahi Salib Besi.

Siapakah Marina Raskova?

Marina Raskova (nee Malinina) lahir di Rusia pada 28 Maret 1912.

Sebagian besar penerbang Soviet tertarik pada penerbangan sejak usia dini, namun tidak dengan Marina, bahkan menjadi pilot-navigator adalah pilihan karier keduanya.

Dia awalnya ingin menjadi penyanyi opera, tetapi sayangnya, infeksi telinga yang parah dan kekurangan uang memaksanya untuk membuat keputusan yang lebih praktis, dia berhenti dari musik dan mulai belajar kimia dan teknik di sekolah menengah.

Pada tahun 1929, ia mulai bekerja di pabrik pewarna sebagai ahli kimia, dan di sanalah dia bertemu dengan insinyur Sergey Raskov yang kemudian menikahinya.

Baru pada tahun 1931, Marina tertarik pada penerbangan setelah bekerja sebagai juru gambar di Laboratorium Navigasi Aero di Akademi Angkatan Utara.

Baca Juga: ‘Saya Hancurkan Bajingan Ini. Biar Musuh Tahu Betapa Hebatnya Gadis-gadis Kita!’ Inilah Kisah Para Pilot Wanita Pemberani Uni Soviet pada Perang Dunia II

Baca Juga: ‘Penyihir Malam’, Ditakuti Bahkan Diberi Hadiah yang Bisa Menjatuhkannya, Inilah Cara Pasukan Terbang Wanita Uni Soviet Bertarung Melawan Jerman

Pada tahun 1933, Marina  Raskova bergabung dengan Angkatan Udara Militer Soviet, Voyenno-Vozdushney Sily (VVS).

Pada tahun 1934, dia menjadi wanita Soviet pertama yang memenuhi syarat sebagai navigator penerbangan setelah lulus dari Institut Penelitian Ilmiah Angkatan Udara Leningrad.

Pada tahun yang sama pula, Raskova juga dilatih untuk menjadi pilot di Moscow Air Club dan menjadi instruktur pilot wanita pertama di Zhurouski Air Academy.

Sepanjang tahun 1930-an, Marina Raskova menjadi superstar di Uni Soviet, sering disebut sebagai ‘Amelia Earhart Rusia’.

Selama tahun 1930-an, Raskova membuat sejumlah rekor jarak jauh, sebuah pencapaian penting di Uni Soviet.

Pencapaian Raskova yang paling terkenal sebelum perang terjadi pada tahun 1938 selama penerbangan di Rodina (bahasa Rusia untuk 'Tanah Air') ketika dia membuat rekor jarak internasional.

Raskova adalah navigator dari kru yang semuanya perempuan ini, dan bersama-sama mereka memecahkan rekor jarak 4.010 mil (6.450 kilometer).

Di akhir misi, kru kesulitan menemukan lapangan terbang karena jarak pandang yang buruk.

Baca Juga: Pesawat yang Fantastis! Kisah Heroik Pilot Wanita Terbaik yang Bawa Pulang ‘Babi Hutan’ A-10 dalam Keadaan Rusak Berat, Berhasilkah Dia?

 Baca Juga: Simbol Kebanggaan, Gairah, dan Ketekunan, Inilah Kisah Nancy Harkness Love, Pilot dan Komandan Perang Dunia II, Meski Pada Awalnya Lamarannya Ditolak Karena Dia Wanita

Kokpit navigator tidak memiliki pintu masuk ke bagian pesawat lainnya, yang berarti sangat tidak terlindungi dalam pendaratan darurat.

Karena itu, Raskova terjun payung sebelum kru mendarat, tetapi ketika dia melakukannya, dia lupa perlengkapan daruratnya.

Selama sepuluh hari, Raskova tidak dapat menemukan pesawatnya dan tidak memiliki makanan atau air.

Setelah dia menemukan pesawat dan krunya, dia dianugerahi penghargaan Pahlawan Uni Soviet.

Marina Raskova dan wanita lain yang hadir dalam penerbangan ini adalah wanita pertama yang menerima penghargaan ini.

Penerbangan pemecah rekor Marina Raskova dirayakan di seluruh Uni Soviet, dan misi tersebut muncul di The New York Times.

Pada awal Perang Dunia Kedua, Marina Raskova bisa dibilang wanita paling terkenal di Uni Soviet.

Karena ketenaran dan keterampilannya, dia mulai menerima surat dari wanita di seluruh Uni Soviet yang ingin bergabung dengan upaya perang Soviet.

Baca Juga: Pilot Wanita Amerika Ini Meski Berjuang untuk Negara dalam Perang Dunia II Namun Tidak Bisa Dapatkan Penghargaan Militer Karena Alasan Ini

 Baca Juga: ‘Kemudian Langit Menjadi Milikmu’ Pahlawan Wanita Tanpa Tanda Jasa, Inilah Pilot Wanita yang Tidak Terjun Langsung di Medan Perang Dunia II Tapi Kemampuannya Tak Boleh Diragukan

Menyadari kesempatannya, Raskova mengajukan petisi kepada Joseph Stalin untuk mengizinkannya membentuk skuadron tempur yang semuanya perempuan.

Pada Oktober 1941, Stalin memerintahkan tiga unit angkatan udara yang semuanya perempuan, dengan Raskova yang bertanggung jawab.

Ketiga resimen tersebut terdiri dari resimen tempur, resimen tukik, dan resimen pembom malam.

Marina memutuskan bahwa dia akan bertanggung jawab atas Resimen Pengebom Malam ke-588, yang kemudian dikenal sebagai Penyihir Malam.

Para wanita yang dipilih untuk resimen ini menjalani periode pelatihan intensif, karena mereka diharapkan dapat belajar beberapa bulan saja apa yang telah dipelajari sebagian tentara Soviet beberapa tahun.

Resimen ke-588 menjadi yang paling terkenal dan paling mematikan dari tiga resimen yang dibuat Marina Raskova.

Namun, para wanita ini harus mengatasi banyak rintangan untuk memperkuat tempat mereka dalam sejarah.

Militer Soviet memberi para wanita ini seragam lama yang sebelumnya dikenakan oleh tentara pria, termasuk sepatu bot yang terlalu besar untuk mereka.

Baca Juga: ‘Kami Selamat, Meskipun Telah Mati!’ Kisah Anna Egorova, Srikandi Perang Dunia II dari Uni Soviet yang Dikirim ke Kamp Konsentrasi, Dipukuli dan Dihina dengan Kata-kata Kotor

 Baca Juga: Kisah Pilot ‘Wanita Burung’ Prancis Penerima Lisensi Terbang Wanita Pertama Di Dunia, Namun Ditolak Saat Ingin Bergabung dalam Perang Dunia I Karena Dianggap Berbahaya

Militer menyediakan pilot wanita dengan biplan Polikarpov Po-2 yang sudah ketinggalan zaman.

Ini adalah pesawat dua tempat duduk, kokpit terbuka yang seluruhnya terbuat dari kayu lapis dan kanvas. Pesawat-pesawat ini menjadi sangat dingin di musim dingin sehingga menyentuhnya saja bisa merobek kulitnya.

Namun, ada beberapa keuntungan dari pesawat yang belum sempurna ini, karena kecepatannya lebih lambat dari pesawat Jerman, sehingga mereka bisa bermanuver lebih cepat dari musuh, yang berarti sulit untuk ditargetkan.

Pesawat-pesawat itu juga sangat kecil sehingga tidak muncul di radar Jerman atau pencari inframerah.

Maka tak heran bila siluman ini diberi julukan ‘penyihir malam’ karen apesawat kayu mereka terdengar seperti sapu menyapu.

Biplan Polikarpov Po-2 hanya bisa membawa dua bom sekaligus, satu di bawah setiap sayap.

Bobot bom memaksa kru untuk terbang di ketinggian yang lebih rendah, membuat mereka menjadi target yang lebih mudah bagi Jerman, itulah sebabnya mereka hanya terbang di malam hari.

Resimen mengirimkan 40 awak dua orang di malam hari, dengan masing-masing awak menyelesaikan delapan sampai 18 misi malam.

Baca Juga: Pilot Petarung Wanita Pertama dalam Sejarah Amerika Ini Dihormati Saat Pemakamannya dengan Manuver Pesawat Terbang oleh Pilot yang Kesemuanya Wanita

 Baca Juga: ‘Saya Hancurkan Bajingan Ini. Biar Musuh Tahu Betapa Hebatnya Gadis-gadis Kita!’ Inilah Kisah Para Pilot Wanita Pemberani Uni Soviet pada Perang Dunia II

Sayangnya, Marina Raskova tidak pernah melihat seberapa efektif resimen pembom malamnya untuk keseluruhan Perang Dunia Kedua.

Pada tanggal 4 Juni 1943, pesawat Raskova jatuh saat dia dalam perjalanan ke depan. Tak satu pun dari kru selamat dari kecelakaan ini.

Marina Raskova diberi pemakaman kenegaraan, termasuk upacara Lapangan Merah dengan penghormatan militer penuh. Abunya dikebumikan di dinding Kremlin. Dia secara anumerta dianugerahi Ordo Kelas 1 Perang Patriotik.

‘Penyihir Malam’ terbang dengan lebih dari 30.000 misi selama Perang Dunia Kedua.

Penerbangan terakhir mereka pada 4 Mei 1945, tiga hari sebelum Jerman secara resmi menyerah.

Resimen ‘Penyihir Malam’ ini dibubarkan enam bulan setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Baca Juga: Kisah Hazel Ying Lee, Pilot Wanita Keturunan China-Amerika pada Perang Dunia II yang Melanggar Batas Budaya, Namun Tak Pernah Diakui Perannya

 Baca Juga: Pilot Wanita Ini Sungguh Cantik, Bikin Netizen Kagum Bukan Main!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari