Find Us On Social Media :

Pantas Saja Kim Jong-Un Tampak Kurus Kering Waktu di Parade Militer Korea Utara, Rumornya Bisa Serang AS Kapan Saja Tapi Malah Ditahan-tahan Musuh Bebuyutan AS Ini, Apa Penyebabnya?

By May N, Jumat, 10 September 2021 | 11:07 WIB

Tidak seperti biasanya, parade militer Korea Utara 9 September 2021 menampilkan senjata yang kurang canggih

Intisari-online.com - Ibukota Korea Utara Pyongyang menggemakan suara entakan sepatu boot Kamis kemarin.

Negara itu ternyata kembali mengadakan parade militer-sipil, tepat ketika waktu menginjak tengah malam.

Melansir Asia Times, parade militer itu diadakan untuk merayakan 73 tahun berdirinya negara Korea Utara di bawah mendiang 'Presiden Abadi' Kim Il Sung, eyang dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong Un.

Namun, acara itu tampaknya kurang menggetarkan dibandingkan parade militer Korut sebelumnya.

Baca Juga: Kim Jong-un Dituntut di Pengadilan Jepang, Setelah Penderitaan Orang-orang yang Pindah dari Jepang ke Korea Utara dengan Iming-iming 'Surga di Bumi'

Serta, tampaknya parade militer kali ini disusun dengan tergesa-gesa.

Pakar berpendapat acara di tengah malam itu mengikuti pilihan Kim Jong-Un yang mengerti gaya dan keindahan.

Hal ini tampak dari pencahayaan yang sudah ditingkatkan dari yang dipasang tahun lalu di sekitar alun-alun paling terkenal di Pyongyang.

Tidak ada sistem senjata baru yang ditampilkan dan unit militer elit seperti pasukan roket dan para komandannya tidak tampak ada dalam parade militer tersebut.

Baca Juga: Sok-sokan Tolak Jutaan Dosis Vaksin Covid-19 Padahal Kondisi Korea Utara Benar-benar Terpuruk, Apa Alasan Korut Melakukannya?

Dengan demikian, parade militer ini tampaknya cukup damai.

Parade militan

Menurut media Korut yang berbasis di Seoul, Korsel, parade dimulai di tengah malam Kamis kemarin dan berjalan selama 1 jam saja.

Baca Juga: Sampai-sampai Pemimpinnya Terlihat ‘Kurus’ Kurangi Makan ‘Demi Negara’, Kelaparan yang Merajalela di Korea Utara Bikin Warganya Culik Anak-anak Keluarga Kaya, Minta Tebusan agar Bisa Makan

Parade ini juga lebih kecil dari dua parade sebelumnya yang diadakan di Januari tahun ini serta Oktober tahun lalu.

Tidak seperti biasanya, parade militer Korut diisi oleh Pengawal Merah Petani Pekerja, militan pertahanan sipil yang diyakini berisi 5 juta penduduk.

Biasanya parade militer Korut dilaksanakan oleh Tentara Rakyat Korut (NKPA).

Bendera raksasa dikibarkan dan anjing militer dan traktor derek artileri-roket diarak.

Baca Juga: Padahal Negaranya Sudah Sampai Mundur 3 Dekade karena Pandemi, Korea Utara Malah Keukeuh Tolak Vaksin Covid-19 dengan Dalih 'Mulia', Nyatanya Kebobrokan Inilah Pemicu Sebenarnya

Para pekerja berpakaian dalam pakaian hazmat dan pelindung pernapasan.

Para pekerja ini diyakini berada di pos pabean di perbatasan dengan China.

Komunitas pakar yang biasanya mengulas parade Korut untuk mendapatkan rinican mengenai senjata terbaru NKPA, justru kecewa dengan parade militer terbaru ini.

Pasalnya tidak ada persenjataan mutakhir tampil.

Baca Juga: Ngambek Usai Di-PHP-in Trump Lalu Dicuekin Biden, Kim Jong-un pun Akhirnya Kembali Berulah, Keluarnya Air Pendingin Ini Jadi Tanda Bencana Maha Dahsyat Kembali Siap 'Menyeruak' dari Korea Utara

Beberapa yakin jika Kim Jong-Un menempatkan prioritas baru dalam mekanisme partai dan menawarkan sosok lain, termasuk adik perempuannya, Kim Yo-Jong, menampilkan penampilan 'lebih normal' untuk negaranya daripada yang selama ini selalu tampak 'negara satu pria'.

Kim Jong-Un sendiri memakai setelan jas abu-abu, tampak jauh lebih kurus daripada biasanya, dengan gaya rambut yang juga tampak biasa saja dibandingkan gaya rambutnya yang biasa.

Ia hadir dan melambai kepada kerumunan tapi ia tidak berpidato dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Mengkhawatirkan! Citra Satelit Ungkap Korea Utara Kedapatan Berencana Aktifkan Kembali Program Senjata Nuklir

Justru malah Sekretaris Partai, Ri Il-Hwan yang berbicara.

Tanpa menawarkan rincian apapun, Ri menekankan perlunya memperbarui juche.

Juche adalah konsep nasionalis 'bergantung pada diri sendiri' yang dibuat oleh Kim Il-Sung.

Serta Ri menjelaskan peningkatan kekuatan NKPA.

Baca Juga: Indonesia Pernah Jadi Korban Kebiadabannya, Rupanya Korea Utara Singgung Kebutalan yang Dilakukan Negara Ini di Masa Lalu, Bahkan Sampai Memintanya Untuk Bertobat

Dalam anggukan kepada para warga yang menghadiri parade tersebut, ia mengatakan kebijakan partai adalah untuk 'menyelamatkan seluruh warga' dan 'mengubah seluruh negara menjadi benteng'.

Parade tengah malam misterius Kim

Pakar masih bertanya-tanya mengapa parade ini dilaksanakan di tengah malam, bukan di siang hari, terutama jika tujuannya adalah menunjukkan kekuatan Korut.

"Soviet tidak pernah melakukan parade di malam hari, tidak pernah, titik," ujar Andrei Lankov, pengamat Korut di Kukmin University, Seoul.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Mendadak Korea Utara Tengah Disorot Satu Dunia Gara-gara Cari Pengganti Kim Jong-Un, Segenting Apa Kondisi Sang Diktator?

"Untuk parade malam hari, ada aura jika itu pada dasarnya ide romantis Barat, dan mereka punya hubungan politik buruk dengan Nazi."

Parade malam hari sudah sering dllakukan di Korut sejak 1980-an, tapi Kim mengatakan selera melaksanakan parade di malam hari dimulai sejak Oktober tahun lalu, serta Januari tahun ini.

Pakar mengatakan alasannya semata-mata agar negara itu terlihat estetik.

Analisis ini didukung dengan perancangan ulang dan pengaturan ulang lampu-lampu di alun-alun Kim Il-Sung, situs di Pyongyang dibangun dari reruntuhan kota ketika Perang Korea.

Baca Juga: Muncul Nama Jo Yong-Won Disebut Bakal Jadi 'King Maker' di Tengah Desas-desus Kesehatan Kim Jong-Un, Ternyata Dia Pernah 'Kalahkan' Sosok-sosok Ini di Tahun 2018

"Mereka menginvestasikan dalam mengatur ulang Alun-alun Kim Il Sung dan memasang lampu-lampu baru sebelum parade tengah malam akhir Oktober lalu," ujar Chad O'Carroll pendiri NKNews kepada Asia Times.

"Secara estetika, tampaknya jauh lebih baik, kampu-lampunya berkualitas lampu stadion dan cocok untuk propaganda."

Itu menjadi penjelasan yang meyakinkan karena optik dan citra sangat penting bagi rezim tersebut.

Namun pakar masih tidak puas mengapa Korut menggunakan kelompok militan bukan pasukan yang biasa.

Baca Juga: Mendengkur Biasa Dilakukan Orang-orang di Dunia, Tapi Ini yang Bisa Terjadi pada Tahanan di Korea Utara yang Melakukannya

Bukti minggu lalu menunjukkan parade itu disusun dengan tergesa-gesa, artinya pasukan harus dikirim dari daerah ibu kota.

"Bisa saja karena logistik," ujar Go Myong-hyun, pakar Korut di lembaga penelitian Seoul, Asan Institute.

"Jika mereka menyiapkan ini di menit-menit terakhir, kemungkinan mereka tidak punya waktu membawa pasukan aktif, yang mana harus dibawa dari tempat lain, belum lagi harus karantina."

Sikap sederhana

Baca Juga: Pernah Jadi Ancaman Bagi Amerika, Ternyata Korea Utara Diam-diam Mempunyai Unit Mematikan yang Dianggap Berbahaya Bagi Dunia, Sekuat Apa Memangnya?

Sikap sederhana dan minimalis dari parade Korut ini tidak sesuai dengan Korut, tapi telah menjadi tren bahwa Korut tidak meluncurkan provokasi signifikan sejak 2017.

Tahun itu, negara menguji detonator yang mereka klaim sebagai bom hidrogen, dan melakukan pengujian rudal balistik antar benua, yang dinilai pakar dapat menyerang wilayah AS manapun.

Sejak saat itu, negara itu sudah melakukan serangkaian pengujian rudal jarak pendek dan jarak menengah, dan meledakkan kantor penghubung antar-Korea.

Salah satu alasan mengapa sekarang berbeda sikap adalah sekutu utama Korut tidak ingin AS semakin masuk ke Asia Timur.

Baca Juga: 100.000 Hewan Ternak di Korea Utara Mati Sementara Belakangan Ini Rakyatnya Kekurangan Makan, Para Petani Bahkan Saling Mencuri Sapi Lantaran Takut Hukuman Mati

"China tidak menyukainya, dan kini Korut lebih bergantung dengan China daripada kapanpun dalam 70 tahun terakhir," ujar Lankov.

Periode yang ia maksudkan adalah Perang Korea 1950-1953, ketika Korut diselamatkan oleh intervensi militer China.

"Mereka tidak menyukai China," ujar Lankov, "tapi mereka harus mendengarkan China dan berkompromi."

Dengan AS baru saja dipermalukan dengan gagalnya membuat perdamaian di Afghanistan, Beijing tidak ingin memberikan Washington untuk semakin bergerak di Asia Timur.

Baca Juga: Citra Satelit Tangkap Penampakan Benda Ini di Kompleks Mewah Kim Jong-Un, 'Sinyal' Bahwa Pemimpin Korea Utara Mengambil Waktu Istirahat di Tengah Krisis Nasional?

China tampaknya sadar AS semakin memperkuat cengkeraman mereka di Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

AS juga semakin sering mengirimkan armada 'menjaga perdamaian' mereka ke Laut China Selatan dan Laut China Timur, dua wilayah internasional yang ingin dikuasai China.