Penulis
Intisari-Online.com - Jika pada tahun 2020 lalu nama Kim Yo-Jong menjadi sorotan ketika kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara dikhawatirkan, kini muncul nama lain.
Bukan nama saudara perempuan Kim Jong-Un, melainkan sosok pejabat Korea Utara, Jo Yong-Wong.
Meski diragukan untuk bisa menggantikan Kim Jong-Un, tetapi Jo Yong-Won disebut bakal menjadi 'King Maker'.
Jo Yong-won yang gelar resminya adalah Sekretaris Pertama, disebut kini menjadi tangan kanan Kim Jong-un yang bakal mempersiapkan penerus negara berikutnya.
Belakangan ini, kondisi kesehatan Kim Jong-Un kembali menjadi perbincangan, setelah tahun lalu hal serupa terjadi bahkan sampai memicu spekulasi bahwa dia telah meninggal.
Kim Jong-Un dinilai makin kurus dan membuat warga Korea Utara sedih.
Selain itu, cuplikan konferensi militer yang diadakan di Pyongyang dari 27 hingga 29 Juli -tetapi baru dirilis pada 3 Agustus- menunjukkan Kim Jong-Un tampil dengan plester besar di belakang kepalanya.
Di tengah desas-desus tentang kesehatan Kim Jong-Un, melansir Daily Star, Partai berkuasa Korea Utara telah mengangkat Jo Yong-Won untuk merawat Pemimpin Tertinggi Korut.
Di masa lalu, Jo sendiri diyakini akan mengambil alih kendali kekuasaan, sementara seorang ahli Korea Utara tidak berpikir demikian.
Michael Madden, yang menjalankan North Korea Leadership Watch, afiliasi dari pengawas 38 Utara, mengatakan bahwa Jo tidak dapat memenuhi ambisi kepemimpinannya sendiri.
"Itu harus menjadi Kim [yang berhasil sebagai pemimpin] dan Jo Yong-won tahu itu," katanya.
"Jo Yong-won tidak akan memiliki posisi yang dia miliki jika Kim Jong-un dan orang-orang lain dalam rezim merasa bahwa dia memiliki ambisi pribadi untuk mengambil alih kepemimpinan."
Baca Juga: Cara Mudah Tidur Nyenyak dan Berkualitas yang Bisa Diterapkan Guna Hilangkan Masalah Tidur
Namun, analis tersebut mengatakan, Jo terbukti berperan penting dalam transisi kekuasaan dalam jangka panjang.
"Kemudian kita dapat mengatakan bahwa mungkin Kim Jong-un sedang mengatur Jo Yong-won sebagai seorang raja -sebagai orang untuk membantu membimbing dan menggembalakan penerus turun-temurun," katanya.
Sebagai bukti Madden mengutip ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, yang mempercayakan "lima atau enam orang" dengan portofolio kebijakan sensitif menjelang akhir hidupnya setelah menderita stroke ringan.
Madden mengatakan asal-usul Jo tidak jelas, tetapi kemungkinan besar dia bekerja di Departemen Bimbingan Organisasi -badan yang melaksanakan perintah pemimpin.
Pejabat senior partai itu juga diidentifikasi sebagai anggota rombongan Kim Jong-un yang paling menonjol pada 2016 dan 2018.
Mengutip NK News, nama Jo Yong-Won muncul di media pemerintah lebih banyak daripada pejabat Korea Utara lainnya tahun 2018 dengan pengecualian Kim Jong Un.
Pelacak kepemimpinan Korea Utara NK Pro, mengungkapkan bahwa Jo membuat 52 penampilan publik tahun itu menunjukkan ia tetap menjadi salah satu pejabat paling penting di negara itu, setelah digambarkan sebagai 'Bintang Baru' Politik Korut.
Dia dipandang sebagai orang kepercayaan dekat pemimpin Korea Utara.
NK Pro melihat Jo menggantikan Hwang Pyong So, yang mengamankan posisi teratas pada 2017 sebagai pejabat negara Korea Utara yang paling sering muncul, namun posisinya kemudian turun.
Hwang sendiri muncul di depan umum 29 kali pada tahun 2018.
Sosok menonjol lainnya tahun itu adalah Choe Ryong Hae, penasihat utama Kim Jong Un yang duduk di Komite Tetap Politbiro Komite Sentral partai yang berkuasa.
Meski melihat peran Jo sedang dipersiapkan sebagai 'King Maker', tapi terkait kondisi kesehatan Kim Jong-Un, Madden percaya bahwa penunjukan Jo tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan yang mengancam jiwa.
(*)