Intisari-Online.com - Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan tidak bisa ditebak.
TerkandangKorea Utara dan Korea Selatan sangat dekat. Namun terkadang sering melempar ujaran kebencian.
Dan adik perempuan Kim Jong-Un, Kim Yo-Jong, menjadi salah satu sosok yang sering menyampaikan ujaran kebencian untuk Korea Selatan.
Beberapa kali wanita yang diduga terkuat di Korea Utara itu menyampaikan ketidaksukaannya terhadap Korea Selatan.
Ini yang terbaru.
Ini semua karena latihan bersama antaraAmerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Dilansir darisputniknews.com pada Rabu (11/8/2021), Kim Yo-Jong menyebut latihan bersamaAS dan Korea Selatan yang akan datang itu adalah "latihan" perang nuklir.
Wanita yang berposisi sebagai wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea itu membeberkan beberapa alasannya.
"Apapun skala dan modenya, latihan militer gabungan bersifat agresif karena ini adalah latihan perang."
"Tak hanya latihan perang, itu juga adalah latihan perang nuklir awal."
"Tujuannya untuk melengkapi persiapan pelaksanaan rencana operasional dengan serangan pendahuluan kepada kami sebagai intinya," kata Kim, seperti dikutip oleh Korean Central News Agency.
Untuk berjaga-jaga, Pyongyang akan mempercepat penguatan kapasitas pertahanannya.
“Kami akan lebih memacu untuk lebih meningkatkan pencegah kapasitas absolut untuk mengatasi ancaman militer yang terus tumbuh dari AS."
"Yaitu kemampuan pertahanan nasional dan serangan pendahuluan yang kuat untuk dengan cepat melawan tindakan militer apa pun terhadap kami,” kata Kim Yo-Jong.
Korea Utara akan melawan AS pada "prinsip kekuasaan untuk kekuasaan dan niat baik untuk niat baik," tambah Kim.
Ini dengan alasan bahwa Washington harus menarik pasukannya dari Korea Selatan untuk mengatur perdamaian di seluruh semenanjung Korea.
Pada hari Senin, media melaporkan bahwa minggu ini Washington dan Seoul akan melakukan persiapan untuk latihan militer simulasi komputer bersama yang akan berlangsung dari 16-26 Agustus tanpa manuver nyata.
Soal militer, AS masih menjadi negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.
Sementara Korea Selatan berada di 5 besar.
Berbanding terbalik dengan tentara Korea Utara digambarkan sebagai kekuatan abad-20 yang tertatih-tatih, dan usang.
Dilansir dari Ranker danMilitary.com, walau memiliki senjata nuklir, tank, pesawat, dan kapal selam mereka sebagian besar adalah sisa-sisa Perang Dingin.
Nuklirnya juga lemah, tentaranya kelaparan, dan kepemimpinan yang tidak terkoordinasi.
Sementara itu menurut Blake Stilwell melaluiMilitary.com, dia menyebut Korea Utara terasuk 1 di antara 10 pasukan militer terlemah di dunia.