Intisari-online.com -Korea Utara tengah laksanakan perayaan Kongres Partai Buruh.
Menariknya, dalam acara ini, banyak para pejabat dan individu yang sudah lama terlibat dalam urusan pemerintahan diundang sebagai tamu istimewa.
Pakar melihat hal ini kemungkinan besar menjadi parade militer lagi.
Pada Senin (11/1), Yonhap melaporkan, para pejabat militer Korea Utara mengatakan, tanda-tanda Korea Utara akan melakukan parade militer di Pyongyang pada Minggu (17/1) malam dalam rangka Kongres Partai Buruh ke-8 telah tampak sejak pembukaan acara itu pada pekan lalu.
Media Pemerintah Korea Utara sejauh belum melaporkan persiapan parade militer, menimbulkan spekulasi itu mungkin hanya latihan dan parade militer dapat berlangsung di masa mendatang.
Korea Utara biasanya menyiarkan langsung atau rekaman parade militer.
"Komite Sentral Partai Buruh mengundang pejabat dan orang-orang dari layanan terkemuka, yang telah lama bekerja di partai, pemerintah, dan militer, sebagai tamu istimewa pada perayaan Kongres ke-8," sebut kantor berita Korea Utara KCNA, Selasa (12/1), tanpa memerinci perayaan itu.
Korea Utara terakhir kali mengadakan parade militer besar-besaran pada Oktober tahun lalu untuk merayakan ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh.
Pyongyang memamerkan senjata mutakhirnya, termasuk rudal balistik antarbenua baru dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri acara tersebut dan menyampaikan pidato.
Dalam sesi awal Kongres Partai Buruh, Kim mendefinisikan AS sebagai "musuh utama" Korea Utara dan berjanji untuk memperkuat persenjataan nuklirnya.
Militer Korea Selatan menyatakan pada Selasa (12/1), kegiatan yang berkaitan dengan Kongres Partai Buruh Korea Selatan tampaknya terus berlanjut, tanpa memerinci lebih lanjut.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat secara menyeluruh mengikuti dan memantau tindakan terkait dalam koordinasi yang erat," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Kolonel Kim Jun-rak, seperti dikutip Yonhap.
Tidak mengherankan jika Korea Utara asyik membangun senjata nuklir dan laksanakan parade militer terus-terusan.
Agustus lalu terkuak jika Korea Utara menyimpan 60 bom nuklir.
Sebuah laporan yang dikeluarkan militer Amerika Serikat ( AS) menyatakan, Korea Utara diyakini menyimpan 60 bom nuklir.
Selain senjata nuklir, negara yang menganut ideologi Juche itu juga disebut sebagai negara dengan senjata kimia terbanyak di dunia.
Dalam laporan bertajuk "North Korea Tactics", Korea Utara menyimpan bom nuklir sebanyak itu agar negara lain tak coba-coba mengusik rezim Kim Jong Un.
Dilansir The Sun Selasa (18/8/2020), Korut diketahui mengembangkan dan menguji coba senjata pemusnah massal mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Total, negara tertutup itu sudah meluncurkan enam yes.
Masing-masing satu di 2006, 2009, 2013, dua pada 2016, dan sisanya pada 2017.
Presiden AS Donald Trump bertemu Kim Jong Un sebanyak tiga kali pada 2018 dan 2019 untuk membahas denuklirisasi.
Namun, belum ada progres memuaskan. "Diyakini, Korut mempunyai 20-60 bom nuklir, dengan kemampuan memproduksi enam hulu ledak baru setiap tahun," demikian laporan militer AS.
Dalam laporan itu, disebutkan Pyongyang begitu gigih mengejar kapasitas senjata nuklir mereka agar tak ada yang melakukan pergantian rezim.
Berdasarkan pengamatan mereka, negara yang didirikan oleh Kim Il Sung tersebut diprediksi bakal mempunyai 100 hulu ledak nuklir pada akhir 2020.
Selain itu, Korea Utara juga diduga menyimpan setidaknya 2.500 sampai 5.000 ton senjata kimia.
Menjadikannya pemilik terbanyak ketiga dunia.
"Sangat besar kemungkinannya pemerintah negara itu menggunakan senjata kimia jika konflik militer sampai terjadi," ulas laporan militer AS.
Washington juga menuding Korut mampu menyebarkan racun senjata kimia seperti antrax, karena satu kilo saja mampu membunuh 50.000 orang.
AS juga menduga negara tetangga Korea Selatan tersebut mengembangkan jaringan berisi 6.000 peretas, yang bisa meretas dana dari pihak lain.
"Korea Utara juga bisa melakukan aktivitas invasi komputer dari wilayah mereka sendiri," ujar militer dalam pengamatan mereka.
Laporan tersebut menyusul temuyan PBB bahwa Korut diyakini bisa mengembangkan peralatan nuklir yang muat ke dalam rudal balistik.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini