Find Us On Social Media :

Pembantaian Biak, Ketika Warga Papua Barat Disiksa, Dibunuh dan Dibuang ke Laut, Kesaksian Warganya Begitu Mengerikan Sampai Tuduh-tuduh TNI 15 Tahun Kemudian

By Maymunah Nasution, Rabu, 14 Juli 2021 | 06:00 WIB

Suku Biak di Papua Barat, yang terkenal pelaut ganas tapi pandai berdagang.

“Kekejaman yang dilakukan telah membuat saya terkejut. Dan jelas bahwa bukan hanya satu orang sakit yang melakukan ini, ini adalah sebuah sistem,” katanya.

Dugaan insiden itu terjadi beberapa hari setelah pengibaran bendera bintang kejora yang dilarang oleh tahanan politik Papua Barat Filep Karma, yang dihadiri puluhan demonstran.

Serangan itu direncanakan dengan baik oleh pasukan keamanan Indonesia dan pejabat lokal dan regional juga terlibat, menurut pengadilan.

Seorang saksi anonim mengatakan pada persidangan: “Tentara dan polisi ada di mana-mana. Peluru hujan turun. Langit terbakar. Kami bisa mendengar mereka menembak orang.”

Baca Juga: 'Monster Sungai Amazon' Ditemukan Mati di Florida, Warga Khawatir Populasi Ikan Predator Raksasa Ini Sudah Menyebar dan Terus Berkembang

Yang lain bersaksi melalui video: “Keluarga saya dan yang lainnya diarahkan ke pelabuhan … Kami mengikuti keluarga lain dengan tangan di atas kepala. Anda bisa merasakan peluru mulai terbang di atas kepala kami ... Saya bisa melihat begitu banyak anak yang terbunuh. Mereka ditembak di dermaga. Mereka mati di sana.”

Kapal Angkatan Laut digunakan untuk membuang mayat di laut, pengadilan mendengar. Ferry Marisan, direktur organisasi hak asasi manusia Elsham Papua, mengatakan dalam persidangan bahwa para nelayan kemudian menemukan mayat-mayat itu di lepas pantai.

“Mayat-mayat itu dimutilasi. Beberapa dari mereka kehilangan kaki atau alat kelamin mereka tidak ada,” katanya.

Saksi-saksi lain menceritakan tentang disiksa dan dilecehkan secara seksual dalam tahanan pada hari-hari dan minggu-minggu setelah serangan itu.

Baca Juga: Melihat Gua Jepang di Biak yang Sisa-sisa Tulang Tentara Jepang Masih Ada