Intisari-online.com -Perseteruan antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi sudah lama tapi masih sulit untuk selesai.
Kehadiran TNI di Bumi Cendrawasih yang ditugaskan untuk membantu menyelesaikan konflik bersenjata justru ditentang oleh KKB Papua yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia.
Namun, tidak semua anggota KKB Papua menentang TNI.
Ada cerita mengenai seorang warga yang merupakan keluarga anggota KKB Papua, rela menyerahkan senjatanya secara sukarela ke TNI.
Warga itu berinisial AB (46) yang merasa tersentuh dengan bantuan dan kebaikan TNI.
Oleh karenanya ia rela menyerahkan senjata yang ia simpan.
Pada 14 Maret tahun 2020 kemarin, Pusat Penerbangan TNI (Puspen TNI) mengunggah di Instagram mengenai penyerahan senjata api oleh AB.
Senjata itu adalah rakitan kaliber 5.56 mm, yang ia serahkan ke Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Makadi, Jalan Poros Trans Papua Km 170, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.
Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Pamtas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya.
Disampaikan lewat rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Rabu 11/3/2020.
AB memiliki bivak berburu dan kebun yang tidak jauh dari Pos Makadi.
Itulah sebabnya ada kedekatan dan hubungan baik dengan anggota TNI yang bertugas.
"Saat menyerahkan senjata yang bersangkutan menyampaikan, kedekatannya dengan anggota Pos Makadi yang sekarang dengan dirinya sangat berbeda dengan Satgas Pamtas sebelumnya.
Sehingga membuatnya simpati dan sudah menganggapnya seperti saudara sendiri," terang Mayor Inf Rizky.
Dituturkan oleh AB jika ia merasa tersentuh dengan kebaikan dan bantuan TNI yang bertugas di sana.
"Kedekatan saya sudah seperti keluarga dengan Pos Makadi karena sering dibantu.
"Tepatnya pada tanggal (5/3/2020) lalu, usai saya dibantu beras dan obat-obatan, membuat saya merasa semakin simpati dan berkeinginan untuk menyerahkan senjata yang disimpan di dekat hutan Barki titipan dari keluarga," ucapnya.
AB menyerahkan senjata milik kakak iparnya, seorang anggota KKB Papua TPN-OPM wilayah Merauke.
Senjata itu dititipkan usai adanya kerusuhan di Merauke tahun 2001.
Ia beralasan ingin menghilangkan jejak.
Pada Maret tahun 2020 kemarin juga ada satu anggota KKB menyerahkan diri ke TNI.
Ia bernama YK (54) dan sukarela menyerahkan dirinya.
Tidak lupa senjatanya juga ikut diserahkan, jenis CIS bersama dua butir amunisi.
Senjata diserahkan kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad, Pos Toray, Distrik Sota.
Awalnya adalah kegiatan rohani yang dilaksanakan Satgas Yonif MR 411.PDW Kostrad Kampung Siplas.
YK menyampaikan kepada anak angkatnya Praka Andri E Ginting (anggota Pos Toray) jika dirinya adalah anggota KKB Papua dan mempunya senjata yang disimpan di hutan.
“Atas informasi dari anggota kami tersebut, kami menindaklanjuti untuk terus memberikan pemahaman dan edukasi secara persuasif bahwa memiliki senjata secara ilegal menyalahi hukum yang berlaku, “ tuturnya.
Lebih lanjut diungkapkan Rizky, pada hari Sabtu (22/2/2020) Pukul 23.00, YK mendatangi Pos Toray dan secara sukarela menyerahkan satu pucuk senjata api jenis CIS dan dua butir amunisi kaliber 22 yang diterima langsung Danpos Toray Letda Inf Wesly Baslius Tanaem.
“YK mengakui bahwa dirinya dulu adalah simpatisan TPN/OPM, sedangkan senjata api tersebut adalah pemberian dari saudaranya berinisial APG (60) warga Kampung Toray, yang telah meninggal dunia, “ jelas Alumni Akmil 2003 itu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini