Bak Tak Peduli dengan Nyawanya Sendiri, Anggota Keluarga KKB Papua Ini Serahkan Senjata karena Tersentuh oleh Sikap Anggota TNI, 'Saya Sudah Seperti Keluarga'

Maymunah Nasution

Penulis

Ilustrasi KKB Papua.
Ilustrasi KKB Papua.

Intisari-online.com -Perseteruan antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi sudah lama tapi masih sulit untuk selesai.

Kehadiran TNI di Bumi Cendrawasih yang ditugaskan untuk membantu menyelesaikan konflik bersenjata justru ditentang oleh KKB Papua yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia.

Namun, tidak semua anggota KKB Papua menentang TNI.

Ada cerita mengenai seorang warga yang merupakan keluarga anggota KKB Papua, rela menyerahkan senjatanya secara sukarela ke TNI.

Baca Juga: Aksi Sarwo Edhie Wibowo Hadapi Teror KKB Papua Berkekuatan 14.000 Orang di Era Soeharto hingga Mampu Bujuk Kembali ke NKRI, Taktik Cerdas Ini Jadi Kunciannya

Warga itu berinisial AB (46) yang merasa tersentuh dengan bantuan dan kebaikan TNI.

Oleh karenanya ia rela menyerahkan senjata yang ia simpan.

Pada 14 Maret tahun 2020 kemarin, Pusat Penerbangan TNI (Puspen TNI) mengunggah di Instagram mengenai penyerahan senjata api oleh AB.

Senjata itu adalah rakitan kaliber 5.56 mm, yang ia serahkan ke Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Makadi, Jalan Poros Trans Papua Km 170, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.

Baca Juga: Nekat Serang Freeport, Pimpinan KKB di Papua yang Satu Ini Jadi Inisiator dengan Satukan Pasukannya dan KKB Pimpinan Sabinus Waker hingga Lakukan Penyekatan Wilayah

Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Pamtas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya.

Disampaikan lewat rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Rabu 11/3/2020.

AB memiliki bivak berburu dan kebun yang tidak jauh dari Pos Makadi.

Itulah sebabnya ada kedekatan dan hubungan baik dengan anggota TNI yang bertugas.

Baca Juga: Darah Terus Mengalir di Bumi Cenderawasih, Mantan Presiden Indonesia Ini Kian Dirindukan Warga Papua, Caranya Bongkar Akar Masalah di Tanah Mutiara Hitam Tak Tergantikan

"Saat menyerahkan senjata yang bersangkutan menyampaikan, kedekatannya dengan anggota Pos Makadi yang sekarang dengan dirinya sangat berbeda dengan Satgas Pamtas sebelumnya.

Sehingga membuatnya simpati dan sudah menganggapnya seperti saudara sendiri," terang Mayor Inf Rizky.

Dituturkan oleh AB jika ia merasa tersentuh dengan kebaikan dan bantuan TNI yang bertugas di sana.

"Kedekatan saya sudah seperti keluarga dengan Pos Makadi karena sering dibantu.

Baca Juga: Pantas Indonesia Tak Pernah Niat Serobot atau Caplok Papua Nugini, Ternyata Ada Sesuatu yang Mengerikan yang Bisa Bikin Indonesia Ogah Bersentuhan dengan Negara Itu

"Tepatnya pada tanggal (5/3/2020) lalu, usai saya dibantu beras dan obat-obatan, membuat saya merasa semakin simpati dan berkeinginan untuk menyerahkan senjata yang disimpan di dekat hutan Barki titipan dari keluarga," ucapnya.

AB menyerahkan senjata milik kakak iparnya, seorang anggota KKB Papua TPN-OPM wilayah Merauke.

Senjata itu dititipkan usai adanya kerusuhan di Merauke tahun 2001.

Ia beralasan ingin menghilangkan jejak.

Baca Juga: Timor Leste Merdeka Melalui Referendum, Ternyata Papua Sempat Membahas Hal Ini pada Presiden, Namun Mustahil Dilakukan karena Hal Ini

Pada Maret tahun 2020 kemarin juga ada satu anggota KKB menyerahkan diri ke TNI.

Ia bernama YK (54) dan sukarela menyerahkan dirinya.

Tidak lupa senjatanya juga ikut diserahkan, jenis CIS bersama dua butir amunisi.

Senjata diserahkan kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad, Pos Toray, Distrik Sota.

Baca Juga: Bersembunyi di Tengah Hutan Tapi Punya Modal dan Senjata Api, Terkuak Sosok Inilah yang Menjadi Penyandang Modal KKB Papua Plus Memberikan Pasokan Senjata Api

Awalnya adalah kegiatan rohani yang dilaksanakan Satgas Yonif MR 411.PDW Kostrad Kampung Siplas.

YK menyampaikan kepada anak angkatnya Praka Andri E Ginting (anggota Pos Toray) jika dirinya adalah anggota KKB Papua dan mempunya senjata yang disimpan di hutan.

“Atas informasi dari anggota kami tersebut, kami menindaklanjuti untuk terus memberikan pemahaman dan edukasi secara persuasif bahwa memiliki senjata secara ilegal menyalahi hukum yang berlaku, “ tuturnya.

Lebih lanjut diungkapkan Rizky, pada hari Sabtu (22/2/2020) Pukul 23.00, YK mendatangi Pos Toray dan secara sukarela menyerahkan satu pucuk senjata api jenis CIS dan dua butir amunisi kaliber 22 yang diterima langsung Danpos Toray Letda Inf Wesly Baslius Tanaem.

Baca Juga: Padahal TNI AD Bisa dengan Mudah Melumpuhkan Seluruh KKB Papua Jika Sampai Hati Gunakan Senjata Mematikan Ini, Tapi Militer Indonesia Ogah Melakukannya Karena Alasan Ini

“YK mengakui bahwa dirinya dulu adalah simpatisan TPN/OPM, sedangkan senjata api tersebut adalah pemberian dari saudaranya berinisial APG (60) warga Kampung Toray, yang telah meninggal dunia, “ jelas Alumni Akmil 2003 itu.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait