Find Us On Social Media :

Dilatar Belakangi Kebencian yang Sama Terhadap Umat Muslim, Beginilah 'Pertemanan' Zionis dan India Terbentuk

By Maymunah Nasution, Sabtu, 29 Mei 2021 | 07:18 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang bersahabat karena 'musuh' yang serupa ini

Intisari-online.com - Israel dan India memiliki sejarah modern yang mirip, keduanya terjebak dalam kolonialisme Inggris yang mengerikan.

Pejabat kolonial menerapkan trik "memecah dan menguasai": membuat suku-suku atau kelompok agama melawan satu sama lain untuk mempertahankan konflik dalam kelompok yang mencegah bersatu melawan musuh kolonial yang sama.

Melansir dari TRT World, sejarahnya setelah Perang Dunia Kedua, Inggris memulihkan diri dari perang, Eropa pun lumpuh.

Ekonomi melemah sehingga negara-negara Eropa melepaskan koloni mereka.

Baca Juga: 'Di Israel Mereka Kini Memiliki Tempat Teratas', Jenderal Zionis Akhirnya Akui Hamas Telah Mencapai Keberhasilan yang Tak Pernah Terbayangkan Sebelumnya

Penarikan Inggris menuntun kepada perang dan pembantaian massal di Israel tahun 1948 dan pembantaian antar agama di India tahun 1947.

Jutaan umat Hindu dan Muslim diusir dari tanah mereka selama Partisi, dan di banyak kasus mereka dipaksa pindah ke negara yang sama sekali tidak mereka kenali.

Sementara di Israel, jutaan warga asli Palestina dibersihkan dari 400 desa, sebagian besar tetap ditinggalkan sampai saat ini, melarikan diri ke Suriah, Lebanon, Yordania, Tepi Barat dan Gaza, menjadi pengungsi permanen.

Sampai saat ini mereka tidak mendapatkan kewarganegaraan.

Baca Juga: Dijuluki 'Martir untuk Perdamaian', Inilah Yitzhak Rabin, PM Israel yang Kematiannya Justru Ditangisi Bangsa Arab, Meski Kebengisannya Lahirkan Intifadah Pertama

Meskipun pembantaian antar-agama terjadi, pemerintahan sekuler sosialis justru menang di India (Konggres) dan Israel (Buruh).

Kebijakan luar negeri India menantang pergerakan non-persekutuan, yang mana simpatik terhadap Palestina.

India membuat sekutu dengan Uni Soviet yang menjadi penyedia senjata militer mereka.

Rusia juga menjadi pimpinan sekutu negara digdaya bagi negara Arab dan menyediakan sebagian besar senjata.

Baca Juga: Malu Melihat Banyak Rakyat India Dukung Israel Karena Aniaya Umat Muslim, Duta Besar India di Oman Angkat Suara Ungkap Fakta Sebenarnya Ini

Israel sementara itu mencari sekutu ekonomi dan militer di barat, AS dan juga lebih rendah lagi Eropa, yang menjadi penjamin dan pelindungnya. Persekutuan terbentuk oleh permusuhan Perang Dingin antara Uni Soviet dan negara itu.

Partai Buruh yang menang dan memimpin dari 1948 sampai 1977 tersusun oleh Yahudi Ashkenazi dari Eropa Timur, sedangkan Mizrahim atau Yahudi Arab dipandang sebagai warga tidak bermartabat dibandingkan sesama Yahudi dari Eropa, meski mereka dipandang lebih tinggi juga daripada warga Palestina.

Tahun 1977, angin perubahan muncul, Partai Buruh sosialis kalah di Israel oleh Likud partai Mizrahim, sedangkan di India Partai Konggres menghadapi oposisi serius dan kalah oleh partai yang tumbuh dari gerakan anti-Muslim: Bharatiya Janata Party (BJP).

BJP berdiri tahun 1980, salah satu pemimpin regional menjanjikannya adalah Narendra mOdi, gubernur provinsi Gujarat. Tahun 2002, setelah Muslim lokal membakar kereta berisi pelancong Hindu, warga Hindu Gujarat balas dendam.

Baca Juga: Dukung Zionisme yang Usir Umat Islam, Inilah Hindutva, Para Ekstrimis Hindu yang Ingin Buat India untuk Hindu Saja

Mereka menjarah wilayah Muslim berhari-hari, hampir 1000 orang terbunuh. Modi tidak terlihat atau terdengar, sampai yang terburuk sudah selesai.

Modi menolak mengecam pembantaian itu dan menampik tanggung jawab apapun terkait atas kasus tersebut,

Modi juga menolak visa ke AS tahun 2005 dan visa bisnis/turisnya ditolak karena pelanggaran kebebasan beragama. Modi menjadi satu-satunya pria yang mendapat kecaman itu.

Modi justru segera menjadi pemimpin yang dirasa menjanjikan dan akhirnya ketika sudah menjadi Perdana Menteri, ia mengulang strategi Gujarat. Meski menghindari provokasi Islamophobia dan berbicara jika India rumah bagi Muslim dan Hindu, kebijakan dan undang-undang yang ia lahirkan buktikan hal yang berbeda.

Baca Juga: Tak Hanya Aktif Koarkan Pembantaian Umat Muslim, Kelompok Hindu Ini Juga Gondol Dana Covid-19 di AS

Tahun 2019, Modi hendak mengusir warga Muslim dari Jammu dan Kashmir yang dihuni warga Muslim dan ia juga nyatakan darurat militer. Pasukan India menyerang wilayah yang Modi cabut gelar semi-otonomnya itu, menahan 10 ribu tokoh politik yang mendukung kemerdekaan dari India.

Teror ini masih lanjut sampai saat ini.

Langkah selanjutnya bisa saja aneksasi sepenuhnya agar masuk ke India, yang akan membuat marah Pakistan, yang mengklaim Kashmir dan Jammu dan melihat diri mereka sebagai pembela warga Muslim di sana.

Serupa dengan hal itu di Israel, pihak sayap kanan telah menguasai tanpa gangguan sejak 1977. Mereka kirimkan pasukan masuki tanah-tanah Palestina dan siapkan modal untuk aneksasi de fakto ke Tepi Barat. Dalam sistem apartheid ini, pemukim Yahudi adalah warga kota sedangkan warga Palestina hanya mendapat status persona non grata.

Baca Juga: Jualan Isu Islamphobia Demi Menangi Pemilu, PM India Kini Hanya Bisa Melongo Kala 'Kelompok' yang Dibelanya Terus Lakukan Ritual Tak Masuk Akal yang Justru Picu Penyebaran Covid-19

Israel dan India akhirnya melihat mereka menghadapi musuh Muslim yang sama, bagi Israel musuhnya adalah kelompok 'Islamis' seperti Hizbullah, Hamas dan negara seperti Iran. Bagi India, ancaman 'jihad' Pakistan dan pergerakan protes Kashmir yang meningkat. Kedua negara juga memiliki komunitas minoritas muslim yang dilihat warga mayoritas (Yahudi dan Hindu) sebagai ancaman dominasi mereka.

Itulah penyebab Modi dan Netanyahu mulai bersahabat. Tahun lalu keduanya saling mengunjungi negara satu sama lain, menjadi kunjungan pertama Perdana Menteri India ke Israel dan kunjungan pertama Perdana Menteri Israel ke India.

Mereka berteman karena Islamophobia.

Hubungan itu juga menuntun kepada bantuan militer dan intelijen. Israel yang unggul dalam industri ekspor, telah menjadi penyedia utama kebutuhan militer India, separuh dari penjualan senjata Israel pergi ke India.

Baca Juga: Senang Saksikan Umat Muslim Dibantai Bangsa Israel, Banyak Rakyat India sampai Mengemis Hal Ini pada Perdana Menteri Israel di Twitter

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini