Penulis
Intisari-Online.com - Ketika pertempuran Israel dan Hamas di Jalur Gaza tengah membara, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan terima kasihnya kepada negara-negara pendukung.
Melalui akun Twitternya, Perdana Menteri Israel tersebut menuliskan ucapan terima kasih disertai emoji bendera 25 negara yang diawali bendera AS.
"Thank you for resolutely standing with [emoji bendera palestina] and supporting our right to self defense against terrorist attacks," tulis Netanyahu pada twitnya tertanggal 16 Mei 2021.
Bukan menjadi salah satu negara yang disebut oleh Benjamin Netanyahu, warganet India berbondong-bondong bereaksi terhadap twit Perdana Menteri Israel tersebut.
Baca Juga: Inilah Mata Uang Palestina yang Digunakan, Dolar Amerika untuk Pembelian Barang Mahal!
Selain mempertanyakan mengapa India tidak disebut dalam twit tersebut, banyak juga dari mereka yang langsung meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk menyebut India.
"Sir, please mention indian flag too. India supports Israel," tulis seorang warganet India dilengkapi tagar 'India Stand With Israel'.
Warganet lainnya mengatakan, "Sir ads India too, we r family,".
Tagar 'India Stand With Israel' banyak digunakan. Kata 'Indians' bahkan menjadi trend di Twitter saat itu, karena semakin diramaikan oleh reaksi sebaliknya yang melibatkan ejekan dan meme.
Baca Juga: Inilah Mata Uang Palestina yang Digunakan, Dolar Amerika untuk Pembelian Barang Mahal!
Misalnya, salah satu berbunyi, "Indians using the 10 min electricity they get to tweet they stand with Israel. Losers,"
Ada pula yang menanggapi, "I'm not happy, Kunal. I just find it funny. Indian right wingers burst their apendix tweeting 'We support Israel' just because Israel is killing Muslims.
"Whole TL was filled with Israel and Palestine hashtags. And he didn't even mention India. As it should be,".
Mengutip The Middle East Monitor (17/5/2021), Selama beberapa tahun terakhir, kaum nasionalis Hindu sayap kanan dari India, yang menganut ideologi yang dikenal sebagai Hindutva telah menjadi beberapa pendukung Israel yang paling produktif dan fanatik.
Baca Juga: Bikin AS Makin Ketar-ketir, Rusia Bikin Pasukan Robot Bersenjata Kerjasama dengan China
Disebut, terlebih karena kepedulian mereka yang tulus terhadap keamanan negara, atau kepentingan dalam urusan Timur Tengah tetapi sebagai proyeksi dari kebencian mereka yang didorong secara politik terhadap Muslim.
Selain tagar 'Indians Stand With Israel', banyak pula yang menyebut Palestina "teroris", label yang digunakan oleh Israel untuk kubu rivalnya, sebagaimana yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (18/5/2021).
Tagar 'Palestine Terrorists' menjadi salah satu tren teratas di Twitter di negara Asia Selatan pada saat itu.
Dukungan untuk Israel juga telah diperkuat di media sosial, terutama di Twitter dan Instagram, oleh anggota teratas Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di bawah Perdana Menteri India Narendra Modi.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Bisa Beri Ide Ini untuk Korut, Pelajaran Militer untuk Korsel?
Pada 12 Mei, anggota parlemen BJP Tejasvi Surya, melontarkan pernyataan di Twitter, "Kami bersama Anda. Tetap kuat, Israel."
Mengutip Kompas.com, Juru bicara BJP dari kota Chandigarh di India utara, Gaurav Goel, secara teratur mengirim tweet untuk mendukung Israel.
Pada Jumat (14/5/2021) dia mengunggah tweet gambar pasukan Israel, sambil berkata, "Orang Israel yang terhormat, Anda tidak sendiri, kami orang India berdiri teguh dengan Anda."
Sementara itu, wartawan dan penulis India Rana Ayyub pada Minggu (15/5/2021) menulis bahwa saat mengecek sebagian besar tweet dengan tagar 'India Stand With Israel', ia mengungkapkan benang merah yang muncul.
Baca Juga: Demi Hadiri Pemakaman Kuda, Ratusan Warga India Desak-desakan Saat Negaranya Krisis Covid-19
Katanya, itu adalah "kebencian mendalam terhadap Muslim dan haus darah untuk melihat Muslim dibantai dan menunjukkan tempat mereka".
“Sebagian besar diikuti oleh satu atau lebih menteri BJP atau PM sendiri,” tambahnya.
Srinivas Kodali, seorang penulis dan peneliti yang bekerja di bidang data, pemerintahan dan internet, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada bagian dari kelompok Hindu yang terpolarisasi, yang mendukung tindakan Israel terhadap Palestina semata-mata karena Muslim dianiaya.
"Kebencian mereka terhadap Muslimlah yang membuat mereka mendukung tindakan Israel," kata Kodali.
Baca Juga: Disebut Juga Operasi Gagak, Agresi Militer Belanda 2 Terjadi pada Tanggal 19 Desember 1948
Israel dan Hamas sendiri pada Jumat, (21/5/2021) dini hari telah menyepakati genjatan senjata.
Perayaan dilakukan penduduk di Gaza atas genjatan senjata tersebut pada Jumat sore, namun saat itu pula keributan kembali terjadi antara militer Israel dan warga Palestina yang menyebabkan setidaknya 20 orang Palestina terluka.
Sementara akibat pertempuran yang terjadi antara Israel dan Hamas selama 11 hari, dilaporkan total sebanyak 244 orang tewas.
Dan sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, terbunuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.
(*)