Find Us On Social Media :

Melesat di Langit Timor Leste, Pilot Indonesia Ini Ternyata Nyaris Baku Tembak dengan Pesawat Tempur Australia, Begini Kisahnya

By Khaerunisa, Rabu, 5 Mei 2021 | 19:40 WIB

Pesawat tempur A-4 Skyhawk pernah nyaris baku tembak dengan pesawat tempur Australia di Timor Leste

Baca Juga: Imbas Memburuknya Situasi Covid-19 di India, Negara Asia Tenggara yang Lokasinya Dekat dengan Indonesia Ini Ternyata Juga Sudah Diminta Waspada, Begini Situasinya Kini

Saat itu, keprihatinan internasional semakin meningkat.

Sementara Angkatan Udara Indonesia menempatkan jet tempur ke Timor Barat.

Juga kelompok tugas Angkatan Laut Indonesia yang berpatroli di perairan Timor Leste.

Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengawasi referendum Timor Leste pun khawatir akan kemungkinan retribusi dari Indonesia dalam bentuk intervensi militer.

Baca Juga: Dianggap Mata-Mata Paling Berbahaya di Dunia dan Terbesar Kedua Setelah CIA, Rupanya Mossad Israel Lebih Banyak Rekrut Wanita Sebagai Anggotanya, Ini Alasannya

Henri mengenang ketika ia menerbangkan A-4 Skyhawk, jet serang subsonik generasi sebelumnya yang juga pernah digunakan dalam operasi anti-gerilya di Timor Leste.

“Itu adalah hari-hari Top Gun dan saya terbang dengan A-4, tidak mau kalah dengan F-16,” kenang Henri.

"Film Top Gun memengaruhi saya sebagai pilot tempur dan membuat saya bangga."

Jet F-16 saat ini adalah pesawat tempur udara-ke-udara paling mumpuni di Angkatan Udara Indonesia, tetapi pada tahun 1999, Henri telah ditempatkan di sebuah unit yang menerbangkan British Aerospace Hawk.

Baca Juga: Nani 'Sate Sianida' Terancam Hukuman Mati, Jessica 'Kopi Sianida' Malah Pernah Bongkar Tawaran agar Lolos dari Hukuman Berat, Asal Sudi Lakukan Tuntutan dari Direkrut Pimpinan Umum Ini

Hawk yang gesit dirancang sebagai jet latih, selain itu juga digunakan sebagai pesawat tempur ringan, dan diterbangkan oleh Indonesia dalam versi kursi tunggal dan dua kursi.

Pemindahan Hawks ke Indonesia sendiri merupakan sumber kontroversi besar di Inggris.

Para kritikus menyuarakan keprihatinan mereka bahwa jet-jet itu digunakan dalam peran tempur, meskipun pemerintah Inggris secara informal menjamin bahwa pesawat itu tidak akan digunakan untuk melawan orang Timor.

Meningkatkan kesiapan Angkatan Udara Indonesia untuk menanggapi situasi tegang di Timor Timur sejak September 1999, Kapten Henri dikerahkan ke Pangkalan Udara Kupang, di Timor Barat.