Intisari-online.com - Mossad merupakan badan intelijen utama Israel, salah satu etinitas utama dalam komunitas intelijen.
Mossad dikenal sebagai kelompok yang cukup berbahaya dan kerap melakukan operasi berbahaya.
Mossad bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen, operasi rahasia, dan kontra-terorisme.
Mossad juga dipisahkan dari lembaga demokrasi Israel, karena tidak ada hukum yang mendefinisikan tujuan, peran, misi dan kekuasaan.
Mossad dikecualikan dari hukum konstitusional negasa Israel, dan digambarkan sebagai negara yang ada di dalam negara.
Menurut Perdana Menterinya, setidaknya ada 7.000 anggota Mossad, yang menjadikannya agen mata-mata terbesar kedua di Barat setelah CIA, Amerika.
Meski memiliki ribuan, Anggota Mossad masih terus melakukan perekrutan anggota.
Uniknya wanita ternyata diprioritaskan untuk menjadi anggota mata-mata Mossad, menurut laporan BBC.
"Wanita yang kuat dibutuhkan," kata iklan yang diterbitkan surat kabar nasional, tentang perekrutan Mossad 2017 silam.
Mossad sendiri diketahui memiliki 40% staf perempuan, dengan 24% di antaranya adalah senior utama.
Wanita telah dipuji sebagai agen rahasia yang lebih baik oleh mantan kepala Mossad.
Tamir Pardo mengatakan pada tahun 2012 bahwa agen wanita memiliki keuntungan tersendiri dalam perang rahasia karena kemampuan mereka untuk melakukan banyak tugas.
Selain itu mereka menekan ego mereka untuk mencapai tujuan, menurut Jerusalem Post.
"Berlawanan dengan stereotip, Anda melihat bahwa kemampuan perempuan lebih unggul daripada laki-laki dalam hal memahami wilayah, membaca situasi, kesadaran spasial," kata kepala badan tersebut.
"Ketika mereka baik, mereka sangat bagus," pungkasnya.
Situs web Mossad memberi tahu calon perempuan yang direkrut, "Ini bukan apa yang telah Anda lakukan, melainkan siapa Anda."
Untuk diketahui, badan intelijen internasional Israel tersebut didirikan pada tahun 1949.
Ini adalah salah satu badan intelijen rahasia yang paling ditakuti dan terkenal di dunia.
Agensi tersebut dipuji karena operasi yang berani dan dituduh melakukan pembunuhan berdarah dingin.
Ini pertama kali membuktikan ambisi dan jangkauan globalnya dengan penangkapan penjahat perang Nazi Adolf Eichmann pada tahun 1960 di Argentina.
"Mereka mencari penjahat yang jujur. Mereka mengambil orang-orang seperti saya," kata Gad Shimron, mantan agen Mossad, mengatakan kepada BBC pada 2010.
"Saya adalah warga negara Israel yang sangat patuh dan kemudian mereka mengajari Anda cara mencuri, dan mereka mengajari Anda, terkadang, untuk membunuh, dan mereka mengajari Anda melakukan hal-hal yang tidak dilakukan orang normal, yang sebenarnya dilakukan oleh penjahat," jelasnya.