Penulis
Intisari-Online.com - Seringkali, konflik Palestina vs Israel dikatakan telah berlangsung selama berabad-abad.
Ini adalah kesalahpahaman Israel-Palestina yang paling umum, dan yang paling jelas salah.
Tapi mitos ini sering sekali didengung-dengungkan sehingga bahkan Hillary Clinton mengutipnya.
Dia bercanda bahwa konflik telah berlangsung begitu lama sehingga membuat konflik Inggris-Irlandia yang berusia 800 tahun terlihat masih muda.
Tapi inilah masalahnya: konflik Israel-Palestina adalah fenomena yang sangat modern.
Konflik ini tidak benar-benar dimulai secara formal sampai tahun 1948, atau paling awal yang bisa Anda katakan di awal tahun 1900-an.
Bagaimanapun ini merupakan konflik yang sangat panjang, tetapi paling lama sekitar 100 tahun.
Ya, setidaknya kurang dari 3.000 tahun sebagaimana yang Anda dengar di sana-sini.
Kesalahpahaman yan lebih besar lagi yakni bahwa konflik terjadi antara orang Yahudi dan Muslim karena persoalan agama.
Faktanya, kedua kelompok agama itu telah hidup berdampingan di kawasan itu, sebagian besar secara damai, sejak Islam pertama kali lahir pada abad ketujuh.
Konflik tidak benar-benar dimulai sampai awal abad ke-20.
Yakni ketika ribuan orang Yahudi meninggalkan Eropa untuk menghindari penganiayaan dan membangun tanah air di tempat yang sekarang disebut Israel-Palestina (itu adalah Palestina Ottoman sampai 1920, saat berada di bawah kendali Inggris).
Kekerasan komunal antara orang Yahudi dan Arab meningkat menjadi krisis.
Kemudian pada tahun 1947 PBB mengusulkan pembagian tanah menjadi negara untuk orang Yahudi (Israel) dan negara untuk orang Arab (Palestina).
Para pemimpin regional Arab melihat rencana pencurian kolonial Eropa dan menyerbu untuk menjaga persatuan Palestina.
Pasukan Israel menang, tetapi mereka mendorong jauh melampaui perbatasan yang ditentukan PBB untuk mengklaim tanah yang telah menjadi bagian dari Palestina, termasuk bagian barat Yerusalem.
Mereka juga menumbangkan dan mengusir seluruh komunitas Palestina, mengakibatkan sekitar 700.000 orang menjadi pengungsi.
Status para pengungsi ini dan keturunan mereka masih menjadi komponen utama konflik saat ini.
Perang 1948 berakhir dengan Israel secara kasar mengendalikan wilayah yang kemudian Anda tahu sebagai "Israel."
Sebagian besar warga Palestina bermukim di Tepi Barat dan Gaza, yang dikendalikan oleh negara-negara tetangga Arab, Yordania dan Mesir.
Pada tahun 1967 Israel berperang lagi dengan tetangganya, di mana ia secara militer menduduki Tepi Barat dan Gaza.
Saat ini, Tepi Barat masih diduduki (termasuk Yerusalem timur), Gaza berada di bawah blokade militer, Yerusalem secara resmi terbagi antara timur dan barat, dan terdapat 7 juta pengungsi Palestina.
Palestina masih belum memiliki negara yang berdaulat dan merdeka.
Itu adalah dasar dari konflik.
Seperti yang Anda lihat, ini sama sekali bukan konflik zaman kuno, dan ini tidak benar-benar tentang agama.
Paling lama sekitar satu abad, dan terutama karena penentuan nasib sendiri secara nasional.
(*)