Find Us On Social Media :

Tinggal di Negara Berkonflik dan Diboikot Banyak Negara di Dunia Tapi Ekonominya Tetap Stabil, Ternyata Inilah 'Pabrik Uang' Israel yang Membuatnya Kaya Raya

By Khaerunisa, Senin, 3 Mei 2021 | 19:25 WIB

Ilustrasi Israel

Intisari-Online.com - Israel telah mengalami berbagai kerugian akibat produknya diboikot negara-negara di dunia.

Gerakan untuk memboikot produk Israel telah lama berlangsung, yang dikenal sebagai Boycotts Divestment and Sanction (BDS) atau Boikot Divestasi dan Investasi Israel.

Meski dibuat gerah dengan aksi boikot tersebut, tapi ekonomi Israel tampak tetap stabil.

Tampaknya hal itu tak lepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Israel dengan berbagai faktor pendukungnya.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Misteri, Arkeolog Israel Kini Ungkap Alasan Mengapa Manusia Purba Membuat Lukisan di Gua yang Gelap Gulita, Siapa yang Akan Melihatnya?

Melansir Britannica, masuknya imigran besar-besaran Eropa dan Amerika Utara yang terlatih dan berpendidikan Barat disebut berkontribusi besar terhadap peningkatan pesat dalam produk nasional bruto (GNP) Israel setelah 1948.

Meskipun kebanyakan dari mereka harus berganti pekerjaan, namun hal itu sepertinya tak menjadi kendala.

Tenaga kerja yang sangat terampil, dikombinasi dengan cepatnya negara membangun universitas dan lembaga penelitian, dapat memfasilitasi ekspansi ekonomi.

Israel memperoleh modal dalam jumlah besar, termasuk hadiah dari kaum Yahudi dunia, reparasi dari Republik Federal Jerman atas kejahatan Nazi, grants-in-aid dari pemerintah AS, dan modal yang dibawa oleh para imigran itu sendiri.