Penulis
Intisari-online.com -India, salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia bersama China, Indonesia dan AS, sempat berhasil menangani pandemi dengan baik.
Namun kini masalah baru mengintai negara itu.
Dilaporkan bahwa India mulai kehabisan stok vaksin Covid-19.
Kondisi ini terjadi di tengah kebrutalan gelombang kedua yang membuat rekor keberhasilan India menangani Covid-19 runtuh.
Kekurangan dosis vaksin setidaknya dirasakan oleh lima negara bagian India.
Pemerintah didesak memenuhi permintaan domestik dahulu.
India sebelumnya juga sudah memenuhi permintaan domestik dengan membatasi ekspor vaksin Covid-19.
Masalah yang mulai muncul saat ini adalah stok vaksin yang diekspor tidak bisa dikurangi lagi.
Pasalnya, jika stok vaksin ekspor dikurangi, pasokan vaksin global dalam bahaya.
Termasuk pasokan global ini yaitu 5 juta dosis AstraZeneca yang sudah dipesan Inggris jauh-jauh hari
Produksi vaksin
India adalah rumah terbesar bagi vaksin-vaksin di dunia.
Total 60 persen vaksin yang digunakan di seluruh dunia diproduksi di negara tersebut.
Di sana ada perusahaan pembuat vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India (SII).
SII meluncurkan program vaksinasi negara miskin, yaitu Covax.
Namun baru saja muncul peringatan dari Covax jika pengiriman vaksin dari SII akan ditunda.
Penundaan ini setidaknya sampai akhir bulan.
Hal ini berkaitan dengan meningkatnya permintaan vaksin Covid-19 domestik.
Inggris sementara itu menghadapi ketidakpastian datangnya stok 5 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Vaksin itu seharusnya datang bulan ini, tapi juru bicara Departemen Kesehatan Inggris tidak tahu apakah vaksin itu akan benar-benar datang atau tidak.
Kini, Inggris sudah tidak mengharapkan dosis vaksin apapun dari India.
Virus mutan
Munculnya gelombang kedua Covid-19 di India terjadi karena varian Covid-19 yang bermutasi ganda.
Ilmuwan yakin mutasi ini membuat virus lebih ganas dan mengurangi keefektifan vaksin untuk saat ini.
Sementara itu Minggu 18/4/2021 kemarin, dilaporkan dari India lebih dari 261.000 kasus baru Covid-19 harian.
Angka ini mencatat rekor harian sejauh ini, dan dalam 4 hari jumlah tertinggi ini terus-menerus naik.
Kasus kematian harian mencapai 1501, rekor baru dari catatan kematian Covid-19, mengalahkan rekor sebelumnya Maret tahun lalu.
Saat itu, tercatat lebih dari 2000 kematian di India, setelah perbaikan atas kesalahan memasukkan data.
Gagalnya Mumbai menjadi kekebalan komunitas
Mumbai sempat dianggap ilmuwan sebagai tempat yang sudah mencapai kekebalan imunitas (herd immunity) alami setelah lumpuh pada gelombang pertama.
Namun kini di negara bagian Maharashtra, negara bagian terpadat kedua di India dan masih sedaerah dengan Mumbai lumpuh lagi akibat gelombang kedua.
Penguncian lokal (local lockdown) sekarang diberlakukan, guna mencegah kasus.
Ilmuwan mulai khawatir dan berpikir jika virus baru dapat merusak kekebalan alami, maka virus baru dapat mengelak atau melemahkan perlindungan yang ditawarkan vaksin.
Varian ini tiga terbukti lebih menular daripada versi penyakit sebelumnya.
Secara umum ada dua suntikan vaksin di India AstraZeneca dan Brahat Biotech atau Covaxin.
Setiap harinya ada 3 juta dosis vaksin perhari, dan sekitar 105 juta orang telah diberi satu dosis vaksin.
Sementara ada 15 juta orang yang sudah mendapat kedua jenis vaksin.
Namun kepala negara bagian di Maharashtra, Punjab, Odisha, dan dua negara bagian lainnya sudah mengatakan tidak ada cukup vaksin untuk menutupi janji yang diberikan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini