Intisari-Online.com - Vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca sempat menghebohkan masyarakat.
Hal itu lantaran dugaan bahwa vaksin ini mengandung tripsin babi.
Virologist sekaligus Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. rer. nat. apt. Aluicia Anita Artarini menegaskan, bahwa produk jadi vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak mengandung tripsin babi.
"Produk jadi vaksin AstraZeneca tidak mengandung babi," kata Anita dalam diskusi daring bertajuk 'Bagaimana Proses Pembuatan Vaksin Covid-19 dan Apa Saja yang Terkandung di dalamnya?' Senin (29/3/2021).
Namun untuk dapat memahaminya, Anda perlu mengetahui bagaimana proses vaksin Covid-19 AstraZeneca atau AZD 1222 ini diproduksi.
Baca Juga: Hari Terakhir Jadi Presiden AS, Trump Tiba-tiba Sanksi Pemilik Restoran Ini, Ternyata Salah Sasaran
1. Bank sel untuk produksi
Platform vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca dengan kode AZD 1222 yang diproduksi dengan menggunakan adenovirus non-replicating sebagai vival vector antigen spike protein (S) dari virus SARS-CoV-2.
Oxford University Vaccine Center mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus vector yang berasal dari simpanse (chimpanse adenovirus vaccine vector = ChAdOX1), yang telah dipilih sebagai teknologi paling tepat, karena mampu menimbulkan respons imun cepat hanya dengan satu dosis.
Vaksin tersebut memiliki sequent genetic dari surface spike protein.