Intisari-online.com - Brasil melaporkan penambahan kematian Selasa lalu saat jumlah infeksi Covid-19 bertambah banyak dan melumpuhkan berbagai RS di seluruh negara.
Namun negara Amerika selatan itu justru disorot karena guncangan politik dalam negeri Rabu lalu.
Melansir CNN, sehari setelah pergantian susunan Kabinet terbesar sejak Presiden Jair Bolsonaro menjabat, tiga pemimpin komando militer Brasil dicopot.
Hal itu menambah panas spekulasi jika Bolsonaro kehilangan dukungan militer dan mencari cara agar meraih kembali cara mengendalikan mereka, di tengah tumbuhnya kritik atas caranya menangani pandemi Covid-19.
"Militer Menolak Keanggotaan Politik dan Bolsonaro Menggantikan Kepala Angkatan Bersenjata," demikian adalah judul tajuk utama koran O Globo.
Dalam tajuk tersebut, Folha de S. Paulo menyebut itu sebagai "krisis militer terbesar sejak 1977," ketika ada guncangan institusi serupa selama adanya diktator militer.
Posisi militer disorot dan terus-terusan dikritik karena Bolsonaro, yang juga merupakan mantan kapten, telah berbuat banyak untuk ikatannya dengan angkatan bersenjata.
Ia mengisi kabinetnya dengan jenderal dan bahkan merayakan diktator militer yang dulu menguasai negara itu.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR