Advertorial

Terinfeksi Virus Corona Tak Mempan Bikin Presiden Brasil Jair Bolsonaro Berhenti Remehkan Covid-19, Baru Dinyatakan Negatif Sudah Lakukan Hal Ini

Khaerunisa

Editor

Terinfeksi Virus Corona Tak Mempan Bikin Presiden Brasil Jair Bolsonaro Berhenti Remehkan Covid-19, Baru Dinyatakan Negatif Sudah Lakukan Hal Ini

Intisari-Online.com - Presiden Brasil, Jail Bolsnaro, menjadi sosok yang kontroversial di tengah pandemi Covid-19.

Ia adalah salah satu pemimpin negara yang terang-terangan meremahkan mewabahnya virus yang satu ini.

Sikap dan pernyataan kontroversialnya pun memicu kemarahan publik, termasuk para dokter di Brasil.

Namun beberapa waktu lalu, bak dapatkan karma, Jair Bolsonaro justru menjadi salah satu pasien Covid-19.

Baca Juga: Positif Corona, Presiden Bolsonaro Merengek Minta Dites Lagi untuk Buktikan Ia Sehat, 'Saya Sudah Bosan di Rumah'

Hal itu diumumkannya kepada wartawan di luar Istana Kepresidenan di Brasil.

Meski positif Covid-19, Bolsonaro mengaku sangat sehat dan bahkan ingin jalan-jalan.

Sementara itu, kini Presiden berjuluk 'Trump Tropis' tersebut kabarnya telah sembuh dari Covid-19.

Ia pun merayakan kesembuhan itu dengan 'gayanya'.

Baca Juga: Saat Pembalasan China Jadi Nyata, Konsulat AS di Chengdu yang Dibuka Tahun 1985 Resmi Ditutup dengan Unggah Video Perpisahan yang Mengharukan

Rupanya terinfeksi virus corona tak mempan membuat Presiden Brasil ini berhenti meremehkan virus corona.

Melansir Mirror.co.id (27/7/2020), Presiden Bolsonaro menyapa pendukung tanpa mengenakan masker setelah memastikan ia dinyatakan negatif untuk virus corona.

Pemimpin berusia 65 tahun itu pun akan melanjutkan jadwal perjalanannya setelah melakukan karantina selama berminggu-minggu di dalam Istana Alvorada.

Sementara pengalamannya dikarantina ia gambarkan sebagai "hanya mengerikan".

Baca Juga: Masih Sering Bingung Pilih Masker? Video Ini Secara Akurat Tunjukkan Bagaimana Seseorang Bersin dan Batuk dalam Berbagai Kondisi

Bolsonaro mengatakan pada 7 Juli telah didiagnosis menderita penyakit yang telah membunuh lebih dari 87.000 orang Brasil ini, sebelum memastikan dia bebas Covid pada hari Sabtu kemarin.

Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, Bolsonaro memposting foto dirinya dengan sekotak obat anti malaria malaria hydroxychloroquine, meskipun ini belum terbukti sebagai pengobatan yang efektif untuk virus tersebut.

Presiden yang terkenal telah meremehkan Covid-19 ini sering berbaur dengan orang banyak sebelum diagnosisnya.

Ia pun telah menghabiskan banyak akhir pekan sejak awal pandemi di dekat para pendukung, kadang-kadang tanpa mengenakan masker.

Baca Juga: Bikin Pentagon Ketakutan, TNI dengan Mudah 'Lumpuhkan' Pasukan AS dengan 'Ilmu Hantu,' dari Debus Tenaga Dalam hingga Kebatinan Sampai Buat Jenderal AS Melongo

Setelah kesembuhannya dari Covid-19, kebiasaan berinteraksi dengan orang-orang tanpa mengenakan masker pun rupanya terus berlanjut.

Pada hari Kamis, dia difoto tanpa masker saat berbicara dengan beberapa penyapu di taman kediaman presiden.

Tidak lama setelah mengumumkan hasil negatifnya, presiden Bolsonaro menyapa para pendukung di luar toko sepeda, setelah berkeliling Brasilia.

Seperti sebelumnya, selama terinfeksi virus corona, Sang Presiden pun menunjukkan kepercayaan dirinya dengan masa lalunya sebagai atlet.

Baca Juga: Sangar, Rela Tumpahkan Darah Demi Kemanan Sang Kepala Negara, Pasukan Berseragam Hitam Misterius yang Diam Seribu Bahasa Ini Selalu Siap Siaga dengan Pistol Mesin MP-5K

Dia mengklaim bahwa masa lalunya yang atletis akan melindunginya dari Covid-19.

Brasil, negara terbesar di Amerika Latin, merupakan salah satu pusat penyebaran wabah.

Negara ini memiliki 2.419.901 kasus yang dikonfirmasi, di mana angka sebenarnya diyakini lebih tinggi.

Pekan lalu, dua menteri lagi di kabinet Bolsonaro mengatakan mereka telah dites positif, yaitu menteri kewarganegaraan 65 tahun, Onyx Lorenzoni, dan Milton Ribeiro, menteri pendidikan berusia 62 tahun.

Baca Juga: Tak Bisa Tidur karena Trump akan Lakukan Ini di Perairan Eropa, Putin Buru-buru Siapkan Rudal Hipersonik

Sementara itu, selama dua bulan, pemerintahan Bolsonaro berjalan tanpa menteri kesehatan, setelah seorang menteri dipecat dan penggantinya mengundurkan diri.

Kini, menteri sementara, Jenderal Eduardo Pazuello, yang tidak memiliki pengalaman di lapangan sebelum April, tengah menghadapi tekanan untuk meninggalkan pekerjaan itu.

Dia mengambil alih setelah pendahulunya, seorang dokter dan konsultan perawatan kesehatan yang memprotes dukungan Bolsonaro untuk penggunaan hydroxychloroquine dan chloroquine, memutuskan berhenti dari jabatan.

Baca Juga: Yuk Coba Facebook Messenger Rooms Pesaing Zoom, Sudah Bisa Dipakai di Indonesia Loh!

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari.Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait