Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengkritik vaksin Pfizer-BioNTech dengan kata-kata kasar yang aneh, pada hari Kamis.
Dilansir dari Business Insider, Sabtu (19/12/2020), dia menyebut bahwa vaksin COVID-19 dapat membuat orang berubah menjadi buaya.
Tak hanya itu katanya wanita akan mulai menumbuhkan jenggott, dan suara pria akan berubah menjadi suara seperti wanita.
Bolsonaro berkata:
"Dalam kontrak Pfizer, sangat jelas. 'Kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun.' Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda. "
Dia melanjutkan:
"Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan jenggot atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara feminin, mereka (Pfizer) tidak akan ada hubungannya dengan itu," katanya.
Meskipun meluncurkan peluncuran vaksinasi nasional Brasil pada hari Rabu, Bolsonaro bersikeras bahwa dia tidak akan divaksinasi.
Dia mengatakan kepada AFP:
"Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk."
"Tetapi kepada orang dungu, kepada orang bodoh yang mengatakan ini, saya memberi tahu mereka bahwa saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?"
Pada kesempatan lain, dia berkata:
"Saya beri tahu Anda; saya tidak akan mengambil (vaksin apa pun)."
"Ini adalah hak saya dan saya yakin Kongres tidak akan menyulitkan siapa pun yang tidak ingin menerima vaksin."
Pada hari Kamis, Mahkamah Agung Brasil memutuskan bahwa vaksin itu wajib.
Tetapi warga Brasil tidak akan dipaksa untuk menerima suntikan.
Bolsonaro telah mengecilkan pandemi selama berbulan-bulan.
Pada Mei, dia menyebut virus corona sebagai "flu ringan".
Pada Juli, dia dinyatakan positif mengidap virus itu dan menderita demam.
Butuh waktu tiga minggu untuk pulih.
Sebulan kemudian, Bolsonaro mengatakan kepada wartawan :
"Saya tahu saya akan tertular covid-19 suatu hari nanti, karena saya pikir sayangnya hampir semua orang di sini pada akhirnya akan kena."
"Apa yang Anda takutkan? Hadapi!"
Minggu lalu, dia mengatakan bahwa Brasil berada di "ujung ekor pandemi."
Brasil saat ini sedang mengalami lonjakan kasus virus corona.
Pada hari Rabu, negara itu mencatat rekor harian untuk infeksi COVID-19 dengan lebih dari 70.000 kasus baru dilaporkan.
Sehari kemudian, negara itu mencatat lebih dari 1.000 kematian dalam periode 24 jam.
Brasil memiliki jumlah kematian akibat virus korona tertinggi kedua di dunia, hanya dilampaui oleh AS.
Lebih dari 185.000 orang Brasil telah meninggal karena virus tersebut sejak dimulainya pandemi.
(*)