Advertorial

Didatangkan oleh Indonesia Dari China, Inilah Fakta Soal Vaksin Sinovac Buatan China yang Diungkapkan Langsung Oleh Pengembangnya, Apa Katanya?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Apakah vaksin Sinovac dari China ini sudah aman atau belum, mengingat vaksin ini masih berstatus sebagai vaksin eksperimental.
Apakah vaksin Sinovac dari China ini sudah aman atau belum, mengingat vaksin ini masih berstatus sebagai vaksin eksperimental.

Intisari-online.com - Indonesia telah menerima setidaknya 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China.

Vaksin ini telah tiba di Indonesia dan kini disimpan di ruang khusus penyimpanan PT Bio Farma.

Kabar terbarunya, vaksin ini akan digratiskan oleh pemerintah, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers, Rabu (16/12).

Kemudian pemerintah memerintahakan untuk memprioritaskan program vaksin pada tahun anggaran 2021.

Baca Juga: Curangnya Minta Ampun, Sudah Dapat Vaksin dari China, Anak Buah Kim Jong-UnKetahuan Ingin Curi Data Vaksin Covid-19,Aksinya Ketahuan Lewat Bukti Ini

Sementara itu, ada banyak kekhawatiran muncul dari masyarakat soal keefektifan vaksin ini.

Apakah vaksin yang didatangkan dari China ini sudah aman atau belum, mengingat vaksin ini masih berstatus sebagai vaksin eksperimental.

Sementara itu menurut Euronews, pihak Sinovac pernah mengatakan, bahwa vaksin yang dikembangkan ini memang dipersiapkan untuk tahun 2021.

Kemudian, China berencana untuk menyebarkan vaksin ini keseluruh dunia, pada tahun 2021.

Baca Juga: Sempat Dicap Sebagai Pencipta Virus Corona, Bill Gates Kembali Prediksi Masa Depan Amerika Suram, 'Sampai Tahun 2022!'

Yin Weidong, CEO Sinovac mengatakan, dirinya secara pribadi telah diberikan vaksin eksperimental tersebut.

"Pada awalnya, strategi kami dirancang untuk China dan Wuhan. Segera setelah itu pada bulan Juni dan Juli kami menyesuaikan strategi kami, yaitu menghadapi dunia," kata Yin.

"Tujuan kami adalah memberikan vaksin kepada dunia termasuk AS, UE dan lainnya," ungkap Yin.

Peraturan ketat di AS, Uni Eropa, Jepang dan Australia secara historis memblokir penjualan vaksin China.

SinoVacmerupakan salah satu dari empat kandidat vaksin teratas China bersama dengan SinoPharm milik negara, sementara dua lainnya dalam pengembangan, oleh perusahaan swasta yang berafiliasi dengan militer.

Lebih dari 24.000 orang berpartisipasi dalam uji klinis CoronaVac di Brasil, Turki, dan Indonesia, dengan uji coba tambahan dijadwalkan untuk Bangladesh dan mungkin Chili, jelas Yin.

SinoVac memilih negara-negara itu karena mereka semua memiliki wabah yang serius, populasi yang besar dan kapasitas penelitian dan pengembangan yang terbatas, katanya.

Yin yangberbicara kepada wartawan selama tur di pabrik SinoVac di selatan Beijing.

Mengatakan, Sinovac sibangun dalam beberapa bulan dari awal, pabrik itu dirancang untuk memungkinkan SinoVac memproduksi setengah juta dosis vaksin setahun.

Baca Juga: Tubuh Anda Kurus Kurus? Coba Resep Jamu Penggemuk Badan Berikut Ini!

Fasilitas bio-secure itu sudah mulai mengisi botol-botol kecil dengan vaksin dan mengemasnya, sejak September.

Perusahaan itu memproyeksikan akan memproduksi beberapa ratus juta dosis vaksin pada Februari atau Maret tahun depan.

SinoVac juga mulai menguji dosis kecil CoronaVac pada anak-anak dan orang tua di China setelah melihat peningkatan jumlah kasus secara global di antara kedua kelompok tersebut.

Yin mengatakan perusahaan akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang menjadi tuan rumah uji coba CoronaVac pada manusia.

Sementara vaksin yang belum lulus uji klinis fase 3, standar yang diterima secara global, SinoVac telah menyuntikkan ribuan orang di China di bawah ketentuan penggunaan darurat.

Yin mengatakan dia adalah salah satu orang pertama yang menerima vaksin eksperimental berbulan-bulan lalu bersama dengan para peneliti.

Setelah fase satu dan dua percobaan pada manusia, tidak menunjukkan efek samping yang serius dari vaksin ini.

Dia mengatakan bahwa menyuntik sendiri menunjukkan dukungannya terhadap CoronaVac.

"Ini semacam tradisi perusahaan kami," kata Yin, menambahkan bahwa dia telah melakukan hal yang sama dengan vaksin hepatitis yang sedang dikembangkan.

Baca Juga: Tidak Terjadi dalam Semalam, Modernisasi Militer China Nyatanya Sudah Dimulai Sejak Dahulu Kala, Hanya Masa Xi Jinping Saja Sedang Jaya-jayanya!

Awal tahun ini, China mengizinkan "penggunaan darurat" kandidat vaksin untuk populasi berisiko seperti personel perbatasan dan pekerja medis.

Dengan syarat Sinovac dapat menunjukkan keamanan yang baik dan antibodi yang baik dari tes terhadap sekitar 1.000 orang.

SinoVac menerima persetujuan itu pada bulan Juni bersama dengan SinoPharm dan CanSino, dan mampu memberikan puluhan ribu dosis CoronaVac kepada pemerintah kota Beijing, kata Yin.

Karyawan SinoVac memenuhi syarat untuk penggunaan darurat vaksin karena wabah di dalam perusahaan akan melumpuhkan kemampuannya untuk mengembangkan vaksin, katanya.

Dikatakan sekitar 90% staf perusahaan telah menerima vaksin tersebut.

Artikel Terkait