Advertorial
Intisari-Online.com -Presiden Brasil,Jair Bolsonaro sepertinya semakin merasa di atas angin setelah berhasil sembuh dari Covid-19, setelah dinyatakan negatif dalam tes keempat yang dijalaninya.
Sang presiden kini makin merasa yakin dengan pernyataannya yang menyebut bahwa Covid-19 hanyalah flu biasa.
Meski harus sembuh dengan memilih cara berbahaya yang oleh sebagian pakar dianggap seperti bertaruh nyawa, politisi ini semakin menunjukkan kepongahannya.
Setidaknya hal itu terlihat saat dirinya mengumumkan sembuh dari Covid-19 baik melalui cuitan Twitter maupun saat bertemu dengan pendukungnya.
Padahal, di sisi lain, negaranya kini semakin terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Wabah virus corona di Brasil mencatat rekor harian pada hari Rabu (29/7/2020) di mana ada 69.074 kasus baru yang dikonfirmasi dan 1.595 kematian.
Reuters memberitakan, Brasil adalah negara yang paling parah dilanda COVID-19 di luar Amerika Serikat.
Menurut data kementerian kesehatan Brasil, sudah lebih dari 2,5 juta kasus yang dikonfirmasi di negara ini dengan 90.134 kematian sejak pandemi dimulai.
Sao Paulo, negara bagian Brasil yang terpadat dan paling terpukul, telah berjibaku dengan banyak kasus yang sebelumnya tidak terdaftar.
Negara bagian ini melaporkan lebih dari 26.000 kasus pada hari Rabu saja.
Bolsonaro sendiri telah mendesak untuk membuka kembali perekonomian Brasil, seiring dilakukannya penguncian di banyak kota, kendati jumlah korban penyakit terus meningkat.
Populis sayap kanan ini berpendapat bahwa kerusakan ekonomi dari penguncian lebih buruk daripada penyakit itu sendiri.
Dalam beberapa kasus, warga Brasil telah memadati bar dan lapangan umum yang ramai, sering kali bertentangan dengan peraturan setempat.
Bolsonaro sendiri telah melanggar pedoman jarak sosial dengan bergabung dengan para pendukung dalam aksi demonstrasi di sekitar Brasilia, ibukota, dalam beberapa bulan terakhir.
Dia lantas terinfeksi virus corona pada bulan ini, dan menghabiskan beberapa minggu dalam isolasi parsial sebelum akhirnya pulih.
Namun caranya yang dipilihnya untuk sembuh, seperti ingin membuktikan omongannya sendiri, justru dianggap sangat berbahaya oleh para ahli, termasuk oleh WHO.
Cara yang dimaksud adalah penggunaan obat malariahidroksikolorkuin di mana dia mengumumkan sendiri penggunaan obat tersebut.
Dalam cuitan terakhirnya yang menunjukkan dirinya telah sembuh pun, sang presiden menunjukkan keberadaan obat tersebut.
"Selamat pagi semua. RT-PCR untuk SARS-Cov-2: negatif," kata Jair Bolsonaro dalam twit-nya, seperti diberitakan Global News Sabtu (25/7/2020).
Banyak orang kemudian menduga bahwa sang presiden akan semakin pongah setelah berhasil membuktikan ucapannya.
Benar saja, pada Senin (27/7), Bolsonaro kembali melepas maskernya di depan umum ketika dia menyapa para pendukung di Brasilia, beberapa hari setelah mengatakan dirinya sudah pulih dari virus corona.
"Saya tidak punya masalah," kata Bolsonaro, Senin (27/7). "Bagi orang-orang yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya dan usia tertentu, apa pun bisa berbahaya," tambah dia.
Berdiri di luar Istana Alvorada, kediaman resminya, Bolsonaro melepas masker nya setelah para pendukung meminta agar ia melepaskannya sehingga mereka dapat mengambil foto dan berfoto selfie dengannya.
Awalnya, Bolsonaro mengatakan dia tidak akan melepas masker nya karena dia akan berakhir "di halaman depan surat kabar besok" jika dia melakukannya, tetapi akhirnya Bolsonaro melakukannya untuk periode waktu singkat untuk menanggapi para pendukung.
Asosiasi Pers Brasil mengajukan pengaduan pidana terhadap Bolsonaro awal bulan ini karena ia melepas masker nya di hadapan para wartawan tepat ketika dirinya mengumumkan bahwa dia dinyatakan positif mengidap virus corona.
Kelompok itu menuduh Bolsonaro membahayakan kesehatan mereka yang hadir di konferensi pers.
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Rekor Brasil: Ada penambahan 69.000 kasus virus corona dalam satu hari!".