Advertorial

Kabinetnya Dipenuhi 'Mucikari dan Pelacur Muda,' Presiden Brasil Positif Covid-19 Setelah Sering Meremehkannya, Bahkan Sesumbar Bilang 'Korban Capai 5.000, Terus Kenapa?'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Arthur Virgilio Neto, walikota Manaus - sebuah kota berpenduduk 2 juta jiwa yang terletak di jantung Amazon yang telah dilanda Covid-19 - meminta Bolsonaro untuk mundur.

"Tutup mulutmu dan tetaplah di rumah," katanya.

Mimpi presiden itu adalah menjadi seorang diktator, "tapi dia terlalu bodoh," kata Neto kepada CNN.

Neto juga bersumpah serapah dan mengatakan bahwa kabinet Bolsonaro merupakan 'mucikari dan pelacur muda.'

Baca Juga: Terbongkar Borok China yang Keterlaluan, Jadi Ancaman Terbesar bagi Amerika, China juga Perintahkan Warganya untuk Bunuh Diri Jika Tak Mau Lakukan Ini

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal kerap meremehkan penyakit akibat virus corona jenis baru ini.

Dalam beberapa kesempatan, Bolsonaro sering memandang sebelah mata ancaman pandemi Covid-19, baik dari segi kesehatan maupun dampak di negaranya.

Tercatat sejak April setidaknya presiden berjuluk Tropical Trump ini sudah 6 kali mengucapkan pernyataan yang bernada meremehkan virus corona.

1. 11 Maret: Ada flu lain yang lebih parah

Baca Juga: Dipuja-puji sebagai 'Ibu Sempurna', Terungkap Hal Mengerikan yang Dilakukan Wanita Ini terhadap Anaknya Hanya Gara-gara Putranya Terus Bermain Handphone

Dikutip dari BBC Selasa (7/7/2020), pada 11 Maret Bolsonaro tidak menganggap serius Covid-19, karena menurutnya ada jenis flu lain yang lebih mematikan.

"Dari yang saya lihat sampai sekarang, ada beberapa jenis flu lain yang menewaskan lebih banyak orang daripada yang itu (virus corona)."

2. 18 Maret: Pandemi berakhir karena iklim tropis

Bolsonaro juga sempat memercayai bahwa iklim tropis di Brasil dapat membantu menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Bikin Resah dan Gelisah Abdi Negara di Tanah Air, Kini Menkeu Sri Mulyani Sudah Berikan Kepastian Pencarian Gaji Ke-13 PNS, Simak Selengkapnya

"Hari ini kita ada informasi, bahwa karena kita (Brasil) punya iklim tropis, kita hampir mencapai akhir (pandemi), atau bahkan sudah melewatinya."

Presiden berusia 65 tahun ini melanjutkan, virus corona tidak menyebar cepat di suhu hangat seperti yang ada di Brasil.

Namun di kemudian hari omongannya terbukti salah.

Brasil kini menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak kedua di dunia dengan lebih dari 1,6 juta kasus.

Baca Juga: Berjuang Melawan Kanker Bertahun-tahun Meskipun Akhirnya Meninggal, Ada Pesan Mengena dari Jupe Bagi Teman-temannya Salah Satunya Eko Patrio, 'Dia Mikirin Anak Kecil Penderita Kanker Terus'

Hanya Amerika Serikat (AS) yang jumlah kasusnya lebih banyak yakni 3 juta kasus atau hampir 2 kali lipat "Negeri Samba".

3. 20 Maret: Takkan tumbang oleh flu

Bolsonaro juga sesumbar, menyatakan dirinya takkan tumbang hanya karena flu.

Pernyataannya berkaca pada insiden penusukan yang pernah dialaminya saat melakukan kampanye pemilu pada 2018.

Baca Juga: Covid Hari Ini 8 Juli 2020: Kelompok Ilmuwan dari 32 Negara Ramai-ramai Desak WHO untuk Umumkan 'Covid-19 Menular Lewat Udara,' Apa Maksudnya?

"Setelah pernah ditusuk, saya tak akan tumbang oleh flu," ucapnya.

4. 27 Maret: Akan ada yang mati, itulah hidup

Bolsonaro dalam sebuah wawancara televisi mengatakan beberapa orang akan mati karena virus corona, dan begitulah kehidupan.

Ia melontarkan pernyataan itu pada Jumat malam (27/3/2020).

Baca Juga: Mengenang Kematian Yana Zein Akibat Kanker Payudara, Rupanya ada Zat di Kosmetik ini yang Jadi Penyebab Kanker Payudara yang Sangat Wajib Dihindari, Baca Bahannya dulu, Ya!

"Maaf, beberapa orang akan mati. Mereka akan mati, itu hidup," kata presiden ke-38 Brasil tersebut, dikutip dari Reuters.

Lebih lanjut Bolsonaro juga memberikan analogi, sebuah pabrik mobil tidak bisa dihentikan operasionalnya meskipun ada kecelakaan lalu lintas.

5. 10 April: Sebut Covid-19 flu ringan

Pidato maupun kehadirannya di muka publik sering bertentangan dengan anjuran pejabatnya sendiri, seperti eks Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta.

Baca Juga: Berumur 106 Tahun, Siapa Sangka Kakek Tua Bangka Ini Begitu Bugar Bisa Bertahan Hidup di Masa Flu Spanyol dan Saat Ini Selamat Juga dari Covid-19!

Mandetta mendapat pujian karena sering memberikan pembaruan informasi mengenai wabah, detil, hingga anjuran berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Tetapi, Jair Bolsonaro sering tidak sepaham.

Bahkan, dia pernah mengucapkan kalimat kontroversial karena menyamakan virus corona dengan flu ringan.

6. 28 April: Korban meninggal capai 5.000, terus kenapa?

Baca Juga: Lama Diperdebatkan Karena Beratkan APBN dan Sering Salah Sasaran, Pemerintah Akhirnya Rencanakan Perubahan Skema Subsidi LPG, Pengamat: 'Bisa Langsung Menyasar'

Bolsonaro kembali memicu kontroversi, terkait komentarnya saat menanggapi korban meninggal Covid-19 di Brasil yang mencapai angka 5.000.

"Terus kenapa?" ujar Bolsonaro pada Selasa (28/4/2020), ketika seorang jurnalis bertanya tentang fakta bahwa lebih dari 5.000 orang Brasil meninggal karena virus corona, melebihi kematian di China.

"Terus kenapa? Maaf. Apa yang Anda ingin saya lakukan?" ujar Bolsonaro dikutip dari AFP Sabtu (2/5/2020).

Ia juga berseloroh, meskipun nama tengahnya adalah Messias atau Messiah, "Saya tidak bisa membuat keajaiban."

Baca Juga: 'Dapat Dibujuk Jika Harganya Tepat', Trump yang Jadi Presiden AS Paling 'Rese' Bagi China Justru Diharapkan Tiongkok Menangi Pilpres Mendatang

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Remehkan Covid-19, Ini Kata-kata Presiden Brasil Sebelum Positif Corona"

Artikel Terkait