Advertorial
Intisari-Online.com - Bak jatuh tertimpa tangga lagi.
Mungkin pepatah di atas bisa menggambarkan bagaimana kondisi Negara Brasil saat ini.
Diketahui, saat ini Brasil menempati urutan kedua sebagai negara dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di dunia.
Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Rabu (8/7/2020), ada 1.674.655 kasus positif virus corona di Brasil.
Lalu ada 66.868 kasus kematian dan 1.117.922 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Dan di antara jutaan pasien tersebut ada nama Presiden Brasil Jair Bolsonaro di sana.
Ya, dilansir dariDaily Mailpada Selasa (7/7/2020),Jair Bolsonaro dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Walau begitu,Bolsonaro mengaku 'sangat sehat', bahkan ingin jalan-jalan.
"Aku baik-baik saja, ucapBolsonaro.
"Saya bahkan ingin berjalan-jalan di sekitar sini, tetapi saya tidak bisa karena rekomendasi medis," katanya kepada wartawan di luar istana kepresidenan di Brasilia.
Dilaporkan, hasil positif Covid-19 tersebut didapat setelah Bolsonaro menjalani tes keempatnya.
Dua Menteri Kesehatannya mundur
Kondisi Brasil semakin kacau balau setelah dua Menteri Kesehatannya mundur.
Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich langsung mengundurkan diri dari jabatannya.
Dia beralasannya bahwa tidak ada kesepakatanatas penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona.
Padahal Teich baru saja menjabat sebagai Menteri Kesehatan Brasil. Tepatnya baru sebulan.
Sebelumnya,Menteri Kesehatan Brasil juga mengundurkan diri karena bermasalah dengan PresidenBolsonaro.
Kini, Menteri Kesehatan Brasil dipegang olehJenderal Pazuello, yangmerupakan seorangjenderalangkatan darat aktif.
Kehabisan tempat tidur
Studi terbaru yang dilakukan oleh Lembaga nirlaba untuk Studi Kebijakan Kesehatan menemukan bahwaBrasilakan segera kehabisan tempat tidur di rumah sakit dan di unit perawatan intensif (ICU).
Lebih dari 60% populasi Brasil bergantung pada sistem perawatan kesehatan publik negara itu.
Dan setidaknya 10% orang Brasil tinggal di daerah di mana tidak ada tempat tidur ICU tersedia.
TimCNNbaru-baru ini mengunjungi rumah sakit di kota Sao Paulo, Rio de Janeiro, dan Manaus.
Di sana parapetugas medis berbagi cerita-cerita horor tentang unit ICU yang penuh sesak.
Serta dokterdan perawat yang merawat pasien berisiko tinggiterinfeksi virus corona juga dan mungkin bisa meninggal.
"Ini bukan flu."
"Itu hal terburuk yang pernah kita hadapi dalam kehidupan profesional kita," kata Dr. Jacques Sztajnbok dari Institut Penyakit Menular Emilio Ribas di Sao Paulo kepadaCNN.
Kota kembali dibuka
Alih-alih menegakkan langkah-langkah menjaga jarak sosial, kota-kota di seluruh Brasil juga sudah mulai dibuka kembali secara bertahap pada minggu lalu.
Dilansir dari CNN Brasil, di daerah metropolitan utama, seperti Sao Paulo, mal dan bazaar luar ruangan dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.
Kerumunan besar dan lalu lintas dilaporkan di pusat kota yang ramai selama akhir pekan oleh outlet media lokal.