Orang Dalam Bocorkan Situasi Asli di China, Banyak Orang Tak Percaya dengan Pemerintah China, Karena Terbukti Sembunyikan Kebenaran Soal Covid-19 Ini Dari Warga Negaranya dan Dunia

Maymunah Nasution

Editor

Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini.
Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini.

Intisari-online.com -Penyidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk asal-usul virus Corona dilakukan lebih dari setahun sejak wabah Covid-19 merebak pertama kali.

Penyidikan itu menyimpulkan virus kemungkinan besar muncul dari hewan seperti kelelawar.

Pakar yakin jika hewan menularkan virus itu ke inang perantara, seperti cerpelai, trenggiling, musang atau anjing rakun, yang kemudian menularkannya ke manusia.

Penyidikan juga temukan Covid-19 sudah menyebar berhari-hari sebelum muncul di Pasar Seafood Huanan di Wuhan, tapi kondisi gang indoor yang ramai membuat virus mudah menyebar.

Baca Juga: Akhinya Ketok Palu, WHO Umumkan Perputaran Penyebaran Virus Corona Pertama Kali, Mengapa Bisa Sampai di Pasar Basah Wuhan yang Menjadi Penyebarnya

Melansir Express, pemerintah China rupanya sadar akan itu.

Hal itu disampaikan oleh anggota senior Pusat Studi Strategi Internasional Richard McGregor pada kesempatan acara Four Corner berjudul 'Secrets behind Coronavirus'.

Ia mengatakan: "titik kuncinya dalam laga ini adalah mereka kehilangan 2 minggu, mungkin 3 minggu, ketika virus di titik baru lahir, saat mereka masih bisa melacaknya dan seharusnya virus 'diberangus saat itu.

"Saat sekelompok dokter memulai membagikan informasi yang mereka miliki tentang virus baru aneh di WeChat, mereka melakukan apa yang diharapkan oleh orang-orang dilakukan profesional.

"Namun tentu saja, ada hal berbahaya yang dilakukan di China.

Baca Juga: Sudah DicapNegara Termiskin di Dunia hinggaEkonominya Hancur Lebur Akibat Covid-19, Timor Leste Makin Porak-poranda Ketika Banjir Bandang Terjang Wilayahnya, 'Warga Sampai Naik ke Atap'

"Kurasa ada sedikit keraguan jika pejabat lokal di Wuhan memang menahan informasi, para dokter yang membicarakannya diminta secara langsung untuk tetap diam."

China rupanya dilaporkan menangkap siapapun "penyebar rumor" secara online.

Termasuk di antaranya adalah Li Wenliang, yang pertama kali menyerukan peringatan ke mantan-mantan teman sekelasnya dalam grup WeChat pribadi.

Mantan pengajar politik di Tsinghua University, Dr Wu Qiang, mengatakan kepada penyidik jika Partai Komunis China sadar akan situasi itu dan pilih diam.

Baca Juga: 'Olimpiade Zombie', Ngeyel Tetap Adakan Ajang Olahraga Dunia di Tengah Pandemi Covid-19, Jepang Disebut Hanya Akan Menanggung Malu, Sejarah Perang Dunia II pun Bisa Terulang Kembali

Ia mengatakan: "aku tidak punya keraguan jika pemerintah lokal melaporkan situasi itu ke pemerintah pusat.

"Sehingga pemerintah lokal tidak bertanggung jawab kepada warga saat itu.

"Namun pemerintah pusat mengadopsi kebijakan menyembunyikan kebenaran dari publik, memulai untuk mengendalikan epidemi secara internal.

"Kontradiksi ini mencegah mereka untuk menangani penyebaran epidemi dengan benar.

Baca Juga: Para Pemain Bergelut Di Lapangan, Sosok-sosok Ini Bergerilya Di Luar Lapangan Demi Sukseskan Piala Menpora 2021

"Meskipun pengendalian internal dilakukan, informasi hilang dari mata publik menyebabkan wabah menyebar cepat."

Wu mengklaim ia tidak sendirian dan ada pemberontakan yang tumbuh di negara tersebut.

Ia tambahkan di tahun 2020: "lebih dari 900 juta warga China, yang memiliki ponsel, telah sangat tidak puas dengan virus di bulan lalu.

"Dari pengamatanku sendiri, tingkat ketidakpuasan ini meningkat dalam 80 tahun terakhir.

Baca Juga: Dibongkar Habis-habisan oleh WHO Soal Asal-usul Covid-19, China Akhirnya Angkat Suara, Bukannya Marah Karena Merasa Terpojok Justru Beri Pernyataan Begini

"Mereka tidak puas dengan ketidakefektidan pemerintah lokal menangani pandemi dan bantuan bencana yang dilihat orang-orang Wuhan dari penguncian kota, kelumpuhan intitusi medis setempat, dan risiko besar yang mereka hadapi.

Pada 11 Februari 2020, dokter Li meninggal dunia setelah terjangkit virus Corona.

Polisi Wuhan meminta maaf secara resmi kepada keluarga yang kehilangan atas "ketidakmampuan penanganan situasi" dan menarik surat teguran bagi yang menyebarkan rumor.

Namun Dr Wu mengklaim situasi itu mengejutkan warga China, yang kini menuntut pemimpin mereka.

Baca Juga: Siapa yang Lebih Bersalah? AS Diklaim Sudah Diberitahu Peringatan Eksperimen Virus Corona di Wuhan 2 Tahun Sebelum Wabah, Mengapa Hanya Diam?

Ia menambahkan: "intelek publik dan publik sama-sama sadar jika Dr Li mewakili hati nurani China.

"Ia ditekan dari awal karena mengatakan kebenaran dan dapat menyelamatkan nyawa puluhan ribu orang.

Namun ini semua disembunyikan karena tekanan otoritas atas kebebasan berpendapat.

"Aku yakin publik mengekspresikan ketidakpuasannya dengan pemerintah lewat berduka atasnya."

Baca Juga: Setelah Kemarin Hasil Penyelidikan WHO di China Berakhir Kurang Memuaskan, Bos WHO Kini Desak Penyelidikan Lebih Jauh Tentang Teori Kebocoran Lab Covid-19

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait