Find Us On Social Media :

Sering Diabaikan padahal Berbahaya, Ini Tanda Tubuh Terlalu Banyak Makan, Yuk Lebih Peka Terima Sinyal Tubuh Kita!

By Khaerunisa, Rabu, 12 Mei 2021 | 11:00 WIB

(ilustrasi) Tanda tubuh terlalu banyak makan.

Intisari-Online.com - Saat tubuh mengalami masalah, biasanya ia akan mengirim tanda-tanda tertentu.

Hanya saja, kita sering kali tidak menyadarinya atau tak menganggapnya sebagai 'sinyal' dari tubuh.

Salah satunya ketika kita terlalu banyak makan.

Terlalu banyak makan terdengar sepele saja, tapi jika terus menerus dilakukan hal tersebut akan berakibat buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Catat, Ini Menu Makan Bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus

Mungkin Anda sering mendengar ungkapan bahwa apa-apa saja yang berlebihan adalah tidak baik. Begitu juga dengan makan, bahkan meski yang kita makan tampak sebagai makanan bergizi.

Kebiasaan tidak baik mengonsumsi lebih dari apa yang dibutuhkan tubuh bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Bukan hanya penambahan berat badan saja, tapi juga penyakit seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan berbagai penyakit menakutkan lainnya termasuk penyakit jantung dan diabetes.

Untuk itu, Anda harus mengetahui tanda-tanda tubuh terlalu banyak makan agar lebih peka terhadap sinyal yang dikirimkan oleh tubuh Anda.

Baca Juga: Pernahkah Anda Sadari 7 Penyebab Anda Sering Sakit Ini Karena Hal yang Sepele, Salah Satunya Tangan Kotor

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa terlalu banyak makan sifatnya subjektif, karena masing-masing tubuh seseorang punya kebutuhannya sendiri, bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

Detail utama yang membuatnya berbda di antaranya komposisi tubuh, usia, tinggi badan, seberapa banyak bergerak sepanjang hari, pola tidur, kondisi medis, dan bahkan tujuan kesehatan.

Dikutip dari Kompas.com melansir Insider (27/9/2019), Robert Glatter, MD, asisten profesor kedokteran darurat di Lenox Hill Hospital, Northwell Health mengatakan terlalu banyak makan berkaitan dengan seberapa banyak kebutuhan makan tubuh dan bagaimana kita dapat menanganinya.

Sementara ahli diet dan pendidik diabetes, Grace Derocha dari Blue Cross Blue Shield of Michigan, mengatakan, setiap individu dapat mengukur seberapa banyak (makanan) dengan menggabungkan jurnal makanan, kontrol porsi, dan pengukuran dengan kesadaran dan makan intuitif.

Baca Juga: Padahal Berada di Wilayah Indonesia, Tetapi Diambil Alih Amerika, Ternyata Ini Awal Mula Tambang Emas Freeport Bisa Berada di Tangan Amerika

Derocha menambahkan dengan menggunakan taktik tersebut dapat mempelajari perbedaan antara ketika tubuh kenyang atau puas, bahkan saat lapar, maka akan membantu memperkuat kontrol ketika terlalu banyak yang dikonsumsi.

Rupanya, tanda tubuh terlalu banyak makan bisa diketahui melalui sinyal di gigitan terakhir, apa maksudnya?

Misalnya tiba-tiba di tengah gigitan mengalami 'hot flash', padahal makanan yang dikonsumsi tidak pedas.

Derocha mengatakan sensasi itu tidak ada hubungannya, namun itu bisa menjadi tanda terlalu banyak makan.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste Pernah Berintegrasi dengan Indonesia, Menjadi Masa Kelam Alberto 'Diculik' dari Kampung Halaman, sampai Keluarga Menganggapnya Sudah Tiada

Itu karena suhu tubuh mulai naik saat mencerna makanan yang terlalu banyak masuk ke dalam pencernaan. Jika Anda terlalu banyak makan, Anda bisa merasa lebih kepanasan.

Lalu bagaimana jika itu terjadi? Untuk itu, tentu Anda bisa memilih berhenti makan, atau Derocha menyarankan, Anda bisa istirahat dulu untuk menyelesaikan makan.

Selain itu bisa dilakukan juga melonggarkan celana untuk mengatasi kembung atau rasa tidak nyaman.

Meski begitu, menurutnya isyarat lapar atau kenyang, tidak hanya bersifat fisik. Sebab, kata Derocha, jika berpikir untuk menghabiskan makanan atau yang sudah berada di dalam mulut, maka itu hanya menandakan Anda telah sepenuhnya memuaskan rasa lapar atau kenyang.

Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Dapat Meredakan Penyakit Refluks Gastroesofagus

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini