Penulis
Intisari-Online.com - Penyakit refluks gastroesofagus punya berbagai gejala yang tidak menyenangkan.
Seperti rasa dada panas, batuk, dan kembung.
Menurut beberapa ahli,penyakit refluks gastroesofagus atau yang akrab dikenal GERD, penyebabnya adalah gaya hidup. Khususnya makanan.
Baca Juga: Bisakah Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Makan Nanas?
Lantas, bagaimana mengatur pola makan dan menu makanan yang tepat bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus?
Menanggapi hal itu, dokter ahli gizi, dr Tan Shot Yen mencoba menjawabnya.
Karena ada banyaknya faktor penyebab dan dampak yang terjadi, Tan menjelaskan, ada beberapa tips untuk membenahi Gerd secara permanen.
Pertama, penderita sebaiknya tidak hanya simptomatik klasik (kurangi makanan berlemak, hindari makanan pedas, asam, dan lainnya).
Tetapi pahami dari penyebabnya.
Kedua, yakni dengan menurunkan berat badan.
Ketiga, seorang penderita Gerd sebaiknya membiasakan setelah makan tidak rebahan atau tiduran, dan menatap ponsel terlalu lama.
Baca Juga: Bisakah Kunyit Digunakan Untuk Obati Penyakit Refluks Gastroesofagus?
Keempat, penderita sebaiknya memahami apa yang dibutuhkan oleh badannya untuk mempertahankan kesehatan, bukan sekadar ingin makan enak saja atau memanjakan lidah.
Kelima, terapkan konsep "Isi Piringku" yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setiap makan.
"Biasakan lauk ada yang berkuah dan hangat. Macamnya boleh soto atau sop."
"Dengan demikian lambung lebih nyaman, pencernaan lebih mudah dan asam lambung tidak begitu reaktif," katanya lagi.
Tan mengimbau kepada masyarakat, terutama penderita Gerd, untuk betul-betul berhenti makan makanan penyebab Gerd dan faktor lainnya.
"Kalau memang sudah sakit banget, bahasanya bukan lagi mengurangi, tapi berhenti."
"Mengurangi itu berlaku buat orang yang tidak mau sakit dan belum punya gejala Gerd."
"Ibarat sudah diberi lampu kuning oleh tubuh," terang Tan.
Apabila seseorang sudah muncul tanda-tanda dan gejala atau lampu merah, seharusnya diperhatikan kondisi tubuhnya.
Baca Juga: Adakah Hubungan Penyakit Refluks Gastroesofagus Dengan Kanker Lambung?
Selain itu, pengguna Twitter bernama Vania F Hutagaol, @vaniaflorensia, menuliskan jam makan untuk penderita Gerd.
"JAM MAKAN Waktu itu jam makan diatur agar dia makan sering tapi porsinya ga terlalu banyak supaya ga mual."
06.00 - 07.00: sarapan (semakin pagi semakin baik)
09.30: ngemil
12.00: makan siang
15.30: ngemil
19.00: makan malam
21.00: ngemil (min sejam sebelum tidur).
Terkait rincian jam makan itu, Tan menyampaikan bahwa jadwal makan seperti itu bisa direkomendasikan.
"Bisa (direkomendasikan). Tinggal apa yang dimakan, sarapan maksimal sudah selesai satu jam setelah bangun pagi," kata Tan.
Untuk jam ngemil, Tan menyarankan penderita penyakit refluks gastroesofagus untuk mencoba ubi rebus, otak-otak bikinan sendiri, siomay, dan lumpia basah kulit dadar, di mana cara mengolahnya dengan direbus.
Selain itu, penderita penyakit refluks gastroesofagus diimbau untuk menghindari makanan yang termasuk produk ultraproses.
(kompas.com)
Baca Juga: Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Penyakit Refluks Gastroesofagus dan Penyakit Jantung