Find Us On Social Media :

Tiba di Laut Hitam Akan Bantu Ukraina Melawan Rusia, Kapal Amerika Ini Langsung Putar Balik Setelah Vladimir Putin Lakukan Percakapan dengan Joe Biden, Apa yang Dibicarakan?

By Maymunah Nasution, Kamis, 15 April 2021 | 15:29 WIB

Kapal perusak AS yang putar balik di Laut Hitam setelah Putin mengadakan telepon dengan Joe Biden

Intisari-online.com - Pada 14 April, media Rusia mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa dua kapal perusak Angkatan Laut AS, Donald Cook dan Roosevelt, tiba-tiba berubah arah, tidak pergi ke Laut Hitam seperti yang direncanakan tetapi beralih ke Pulau Kreta, Yunani.

Kedua kapal perusak itu kemudian berlabuh di pusat logistik Angkatan Laut AS di pelabuhan Souda, pulau terbesar di Yunani.

Kedua kapal itu tetap di sana sepanjang hari.

Pada malam hari, menurut data dari situs berita Marinetraffic.com, kedua kapal tersebut meninggalkan pulau dan tidak jelas ke mana rute yang akan datang, apakah mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Laut Hitam atau di perairan Mediterania.

Baca Juga: Benua Eropa Makin Dipepet Peperangan, Rusia Ancang-ancang Siapkan Drone Mematikan Ini dan Tanam Radar Pengintai Ini di Benua Eropa Tak Hanya Ukraina

Ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon tingkat tinggi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tujuan awal kedua kapal itu adalah menuju Laut Hitam sebagai sinyal untuk memperingatkan Moskow tentang manuver militer di dekat perbatasan Ukraina.

Sebelum kapal berangkat, sesuai ketentuan perjanjian internasional, pemerintah AS harus menginformasikan Turki mengenai seluruh rute kedua kapal perusak tersebut.

Laporan dimulai dari pangkalan angkatan laut Rota, Spanyol, melintasi selat, hingga ke Laut Hitam.

Baca Juga: Konflik dengan Ukraina Makin Menggila, Rupanya Rusia Pernah Diramalkan Bakal Memulai Perang Dunia III, Inilah yang Akan Terjadi

Banyak ahli yang mengatakan bahwa jika dua kapal perusak berikut dibelokkan menjauh dari Laut Hitam, ini pertanda bahwa ketegangan perbatasan antara Rusia dan Ukraina sudah mulai mendingin dan perbincangan antara kedua pemimpin AS - Rusia sebelumnya mungkin telah membuat langkah besar ke depan.

Dikutip dari Reuters, Washington dan NATO telah diberitahu tentang pembangunan militer dekat Ukraina dan Krimea, semenanjung yang dicaplok Moskow dari Ukraina sejak 2014.

Minggu lalu, Turki mengatakan Washington akan mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam.

Keputusan itu disebut Rusia sebagai provokasi tidak bersahabat.

Baca Juga: Situasinya Dianggap Cukup Genting, Joe Biden Sampai Ngotot Hubungi Vladimir Putin, Bahkan Merencanakan Untuk Bertemu Secara Langsung, Apa yang Diinginkan AS?

Kedutaan Besar AS di Ankara telah memberi tahu menteri luar negeri Turki atas pergerakan itu, seperti dikatakan sumber, tapi tidak memberitahu alasannya.

Media pemerintah Turki Anadolu Agency kemudian melaporkan jika tidak ada pemberitahuan baru ke Ankara untuk potensi peluncuran hari-hari berikutnya.

Pejabat AS mengatakan Turki mungkin salah sangka dengan pemberitahuan awal dan peluncuran itu tidak pernah dikonfirmasi.

Mereka mengatakan AS terus-terusan memberitahu Turki untuk potensi akses Laut Hitam.

Baca Juga: Eropa di Ambang Perang Dunia III, Selain Kirim Lebih 80.000 Tentara ke Perbatasan Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Juga Kerahkan Tank hingga 10 Kapal Perang untuk Kepung Wilayah Ini

Namun permintaan tidak berarti kapal itu akan melewati lokasi yang bersangkutan, tapi memastikan jika mereka melewatinya, mereka sudah mendapatkan persetujuan.

Rusia, yang memperingatkan Washington untuk menjauh dari Krimea dan Laut Hitam, mengatakan militer di sana adalah latihan militer tiga minggu untuk menguji persiapan pertempuran merespon apa yang disebut perilaku mengancam dari NATO.

Dikatakan latihan itu harus selesai dalam 2 minggu.

Mendahului pemberitahuan tentang kapal AS, angkatan laut Rusia Rabu kemarin memulai latihan di Laut Hitam yang melatih tembakan di permukaan dan target udara.

Baca Juga: Sejak Lama Rusia Mengincar Ukraina, Sampai-sampai Dulu Kirimkan Pasukan Tak Dikenal Berseragam Hijau Ini Sebelum Akhirnya Blak-blakan Caplok Negara Tetangga

Jenderal Sekretaris NATO Jens Stoltenberg menyeru Moskow Selasa kemarin untuk mengakhiri pembangunan militer itu.

Presiden Turki Erdogan juga meminta perkembangan "mengkhawatirkan di wilayah Donbass, timur Ukraina, untuk berakhir.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini