Situasinya Dianggap Cukup Genting, Joe Biden Sampai Ngotot Hubungi Vladimir Putin, Bahkan Merencanakan Untuk Bertemu Secara Langsung, Apa yang Diinginkan AS?

Afif Khoirul M

Penulis

Biden menyatakan keprihatinan tentang kehadiran militer Rusia "di perbatasan Ukraina dan di semenanjung Krimea.

Intisari-online.com - Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin.

Tentu saja topik pembahasan utamanya adalah masalah Ukraina dan masalah keamanan.

Meurut AS, situasinya sudah cukup genting sehingga Joe Biden menyarankan perlunya pengendalian senjata.

Baca Juga: Eropa di Ambang Perang Dunia III, Selain Kirim Lebih 80.000 Tentara ke Perbatasan Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Juga Kerahkan Tank hingga 10 Kapal Perang untuk Kepung Wilayah Ini

Tak hanya itu saja, Joe Biden juga merencanakan untuk melakukan pertemuan dengan Vladimir Putin.

Menurut 24h.com.vn, pada Selasa (13/4/21), Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa kedua pemimpin Rusia-AS telah membahas masalah regional dan Global.

Biden menyatakan keprihatinan tentang kehadiran militer Rusia "di perbatasan Ukraina dan di semenanjung Krimea.

Baca Juga: Sejak Lama Rusia Mengincar Ukraina, Sampai-sampai Dulu Kirimkan Pasukan Tak Dikenal Berseragam Hijau Ini Sebelum Akhirnya Blak-blakan Caplok Negara Tetangga

Oleh sebabitu ia mendesak Moskow untuk menghilangkan ketegangan.

Kedua pemimpin Rusia-AS itu melakukan panggilan telepon di tengah meningkatnya konflik di timur Ukraina.

Sementara Moskow membuka kemungkinan campur tangan atas nama melindungi penutur bahasa Rusia.

Selama panggilan telepon, Biden menyarankan untuk mengadakan pertemuan resmi antara kedua pemimpin di negara ketiga dalam waktu dekat.

Ini bisa menjadi yang pertama KTT Rusia-AS sejak Putin mengadakan pembicaraan dengan mantan Presiden Donald Trump di Helsinki tahun 2018.

Biden mengungkapkan pendiriannya yang ingin membangun hubungan yang stabil dengan Rusia, sesuai dengan kepentingan AS.

Baca Juga: Belum Disenggol, Ukraina Sudah Dibuat Panas Dingin, Ternyata Senjata yang Dikirim Rusia Ini Amat Berbahaya Walaupun Tidak Melakukan Serangan Hal Ini Sudah Membuat Ukraina Cemas

Tujuan dari pertemuan tatap muka itu adalah agar kedua pemimpin itu "berdiskusi sepenuhnya tentang masalah antara AS dan Rusia".

Tanggapan dari Rusia tidak jelas, tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pernah mengatakan bahwa Moskow tidak menerima penggunaan kekuatan AS untuk bernegosiasi dengan Rusia.

Sebaliknya, kedua negara harus memperlakukan satu sama lain secara setara, kata Peskov, menurut RT.

Artikel Terkait