Salah Satunya Adalah Tambang Freeport di Papua, Inilah 10 Tambang Emas Terbesar di Dunia Tahun 2020

May N

Penulis

Intisari-online.com -Baru-baru ini peringkat tambang emas terbesar di dunia sudah dibuat oleh Kitco, lembaga otoritas dan retail logam mulia dunia.

Berdasarkan produksi tahun 2020 kemarin, 10 besar tambang terbesar di dunia sudah muncul.

Nama tambang emas Freeport di Indonesia pun masuk dalam daftar ini.

Langsung saja, berikut adalah tambang-tambang tersebut.

Baca Juga: Praktik Tambang Emas Ilegal di Sulawesi Tewaskan Puluhan Warga yang Tertimbun, Jasad Para Penambang Belum Ditemukan, Tambang Ilegal di Indonesia pun Disorot Berbagai Media Asing, Bagaimana Isinya?

1. Tambang emas Muruntau, Uzbekistan

Kompleks tambang Muruntau terletak di Uzbekistan dan merupakan tambang terbuka dan dilaksanakan dengan operasi pelindian tumpukan.

Diperkirakan tambang ini telah menghasilkan sedikitnya lebih dari 2 juta ons emas pada tahun 2020.

Pengoperasiannya dilakukan oleh perusahaan tambang negara Navoi.

Baca Juga: Putus Asa Sejadi-jadinya, Venezuela Sampai Ambil Risiko Pasrahkan Sisa-sisa Emasnya ke Negara yang Presidennya Saja Diculik dan Ditodong Pistol oleh Militer

Tambang ini memiliki panjang lebih dari 3,3 km, lebar 2,5 km dan kedalaman hampir 600 m.

Sumber daya tambang ini sangatlah besar diperkirakan mencapai 150 juta ons, dan kemungkinan akan tetap menjadi tambang emas terbesar di dunia sampai beberapa tahun mendatang.

2. Tambang emas Carlin, Amerika Serikat

Tambang emas ini dulunya bernama Tambang Emas Nevada.

Baca Juga: Legenda Black Caesar, Bajak Laut yang Mengubur Emas Senilai 6 Juta Dolar dan Bunuh Teman Karibnya Demi Seorang Wanita

Jumlah produksi tambang ini mencapai 1.665.000 ons tahun 2020 kemarin.

Lokasi terletak di sebelah barat kota Elko pada fitur geologis yang dikenal sebagai Carlin Trend.

Trend yang dimaksud adalah periode erosi atau non-deposisi yang kemungkinan terkait dengan tabrakan antara blok kerak tektonik bernama terrane dan Lempeng Amerika Utara.

Baru pada 1 Juli 2019 lalu perusahaan Barrick's Goldstrike yang memiliki 60% saham South Arturo, bersama Newmont's Carlin, dikontribusikan ke tambang ini.

Baca Juga: Meski Tak Ada Campur Tangan dengan China, Ternyata Kudeta Militer Myanmar Justru Membuat China Makin Ketar-Ketir, Jika Terus Berlanjut China Akan Alami Kerugian Ini

Luasan lokasinya membentang 56 km, dan pertama kali diproyeksikan oleh ahli geologi Newmont John Livermore dan Alan Coope tahun 1965.

3. Tambang emas Olimpiada, Rusia

Tambang ini terletak di salah satu provinsi penambangan emas paling produktif di Rusia, yang menjadi operasi terbesar perusahaan tambang Rusia, Polyus.

Tambang ini mulai beroperasi tahun 1996, dan saat ini menyumbang lebih dari setengah total produksi emas untuk perusahaan yang berbasis di Moskow.

Baca Juga: Dikira Sudah Musnah di Timur Tengah, Ternyata ISIS Masih Berulah, Tambang Minyak Negara Afrika Ini Bahkan Nyaris Jatuh ke Tangannya, Aksinya Mengerikan!

Bijih yang ditambang di lokasi diproses di tiga pabrik dengan kapasitas gabungan 13 juta ton bijih per tahun.

4. Tambang emas Pueblo Viejo, Republik Dominika

Tambang terbesar keempat di dunia terletak di Republik Dominika dengan jarak sekitar 100 km barat laut dari ibu kota Santo Domingo.

Tambang ini dioperasikan oleh Pueblo Viejo Dominicana Corporation, sebuah perusahaan patungan antara Barrick (60%) dan Newmont (40%).

Baca Juga: Tak Seperti Warga di Desa Pemborong Mobil yang Ketiban Rezeki Nomplok dari Tambang Minyak, Justru Rakyat di Negara Ini Hidup Menderita Meski Tinggal di Atas Tanah Berlapiskan Berlian

Artinya Barrick masih mendominasi tambang-tambang besar di dunia.

Produksi tambang itu tahun 2020 adalah sebesar 903 ribu ons.

5. Tambang Grasberg, Indonesia

Tidak mengejutkan, tambang emas Freeport di Gunung Grasberg, Papua, menjadi tambang terbesar kelima di dunia.

Baca Juga: Boro-boro Borong Mobil Seperti Warga Desa di Tuban, Suku Amungme di Papua Justru Tersingkir dari Gemerlap Emas Freeport yang Dikeruk dari Tanahnya

Cadangan tembaga-emas Grasberg Freeport-McMoRan di provinsi Papua ditemukan tahun 1936 oleh seorang ahli geologi Belanda yang menyebutnya Ertsberg, atau "gunung bijih".

Sampai saat ini tambang ini dikabarnya menyediakan pekerjaan bagi 30 ribu orang.

Produksi emas tertinggi pada tahun 2001, di atas 3 juta 500 ribu ons.

Produksi tahun 2020 kemarin sebesar 848 ribu ons.

Baca Juga: Nyaris Tak Pernah Dibocorkan ke Publik, Ternyata Beginilah Cara Terselubung Donald Trump Mencoba Peras Kekayaan Indonesia Melalui Tambang Emas di Papua

6. Tambang emas Cadia East, Australia

Tambang Cadia milik Newcrest terdiri dari tambang gua panel bawah tanah Cadia East dan tambang bawah tanah Ridgeway yang saat ini dalam perawatan dan pemeliharan.

Cadia East adalah tambang emas terbesar di Australia.

Produksinya mencapai 823 ribu ons.

Baca Juga: Berbeda dengan Desa Sumurgeneng yang Diberi Kompensasi dari Kilang Minyak, di Negara Ini Tanah yang Mengandung Tambang Justru 'Dirampas' Negara, Pemiliknya Diusir Dengan Sedikit Kompensasi

7. Tambang emas Kibali, Republik Demokratik Kongo

Tambang Kibali di Republik Demokratik Kongo terletak berdekatan dengan kota Doko dan 210 km dari Arua di perbatasan Uganda.

Kibali merupakan tambang milik bersama AngloGold Ashanti (45%), Barrick Gold Corporation (45%) setelah bergabung dengan Randgold Resources dan Société Minière de Kilo-Moto (SOKIMO) (10%), sebuah perusahaan tambang emas milik negara.

Produksinya mencapai 808 ribu ons.

Baca Juga: Dirahasiakan Oleh CIA, Pesawat Mata-Mata Amerika Pernah Nyaris Dipermalukan Oleh Suku Afrika Ketika Diserang Hanya Dengan Lemparan Tombak

8. Tambang Cortez, AS

Tambang emas Cortez adalah fasilitas penambangan dan pemrosesan emas besar di Lander dan Eureka County, Nevada, Amerika Serikat, terletak sekitar 75 mil (120 km) barat daya Elko dan terdiri dari deposit Pipeline dan South Pipeline serta deposit Cortez Hills.

Pipeline dan South Pipeline adalah tambang terbuka, sedangkan Cortez Hills adalah operasi penambangan bawah tanah dan tambang terbuka.

Pada 1 Juli 2019, Cortez dikontribusikan ke Nevada Gold Mines, perusahaan patungan antara Barrick dan Newmont.

Baca Juga: Tak Seperti Warga Sumurgeneng yang Kalap Belanja Mobil dari Kompensasi Tambang, Rakyat Timor Leste Justru Tak Kunjung Kaya Meski Negaranya Bergelimang Minyak Bumi

Produksi tahun 2020 mencapai 799 ribu ons.

9. Tambang Lihir, Papua Nugini

Operasi Lihir Newcrest di Pulau Aniolam di Provinsi Irlandia Baru Papua Nugini adalah 900 kilometer timur laut ibu kota Port Moresby.

Deposit emas di Lihir berada di dalam Kaldera Luise, kawah vulkanik yang sudah punah yang aktif secara geotermal.

Baca Juga: Siapa Sangka, Pulau Papua Jadi Titik Penentu Kemenangan Angkatan Laut AS Mengalahkan Kependudukan Jepang di Perang Dunia II, Australia pun Terlibat

Tambang ini dioperasikan oleh Newcrest dengan produksi tahun 2020 mencapai 772 ribu ons.

10. Tambang Loulo Gounkoto, Mali

Kompleks Loulo-Gounkoto Barrick terdiri dari dua izin pertambangan yang berbeda, Loulo dan Gounkoto, dan terletak di Mali barat, berbatasan dengan Senegal dan berdekatan dengan Sungai Falémé.

Société des Mines de Loulo SA (Loulo) memiliki tambang emas Loulo, dan Société des Mines de Gounkoto (Gounkoto) memiliki tambang emas Gounkoto.

Baca Juga: Penggulingan Pemerintahan di Myanmar Hanya yang Terlihat Saja, Negara-negara Ini Juga Baru Saja Terancam Kudeta Militer

Baik Loulo dan Gounkoto dimiliki oleh Barrick (80%), dan Negara Mali (20%).

Produksinya saat ini mencapai 680 ribu ons.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait