Find Us On Social Media :

AS Sesumbar Mengenai Keunggulan Vaksin Buatan Negaranya, Malah Banyak Pendeta Katolik Tolak Gunakan Vaksin Buatan Mereka, Ketakutan 'Berdosa' Akibat Gunakan Sel Janin Aborsi di Vaksin Ini Penyebabnya

By Maymunah Nasution, Kamis, 4 Maret 2021 | 12:51 WIB

Rakyat AS hadapi ancaman terlambatnya vaksinasi karena tentangan pemuka agama soal vaksin menggunakan jaringan aborsi

Rupanya, ada pertentangan hebat yang menjadi masalah utama bagi para pendeta Katolik AS.

Konferensi waligereja AS bersama dengan setidaknya 6 keuskupan lain dari seluruh negeri telah merilis pernyataan, ungkapkan "keprihatinan moral" atas vaksinasi.

Hal ini rupanya disebabkan karena penggunaan sel yang dikembangkan di laboratorium berasal dari sel jaringan janin aborsi.

Vaksin Johnson & Johnson adalah vaksin ketiga yang dilegalkan untuk dipakai di AS, dan tidak seperti pendahulunya, Pfizer dan Moderna, Johnson & Johnson cukup memerlukan satu kali penyuntikan.

Baca Juga: Dibangga-banggakan Rusia, Vaksin Sputnik V Malah Diragukan oleh Rakyatnya Sendiri, Rupanya Ini Alasannya

Keunggulan lainnya, vaksin ini bisa disimpan di suhu lemari pendingin pada umumnya, membuatnya mudah untuk disebarkan ke mana saja.

Ahli kesehatan sudah mengingatkan warga AS untuk segera lakukan vaksinasi jika memang sudah mendapat jatahnya.

"Jika orang-orang ditawari vaksin Johnson & Johnson, mereka tidak seharusnya mengatakan, 'Aku tidak ingin itu'," ujar Dr. Paul Goepfert, direktur Klinik Penelitian Vaksin Alabama.

"Kita tidak sedang dalam skenario di mana kita bisa memilih vaksin."

Baca Juga: 'Sudah Jelas, Dunia Tidak Akan Pulih dengan Cepat', Kala WHO Sudah Benar-benar Frustasi dengan Penimbunan Vaksin yang Dilakukan Negara-negara Kaya