Find Us On Social Media :

AS Sesumbar Mengenai Keunggulan Vaksin Buatan Negaranya, Malah Banyak Pendeta Katolik Tolak Gunakan Vaksin Buatan Mereka, Ketakutan 'Berdosa' Akibat Gunakan Sel Janin Aborsi di Vaksin Ini Penyebabnya

By Maymunah Nasution, Kamis, 4 Maret 2021 | 12:51 WIB

Rakyat AS hadapi ancaman terlambatnya vaksinasi karena tentangan pemuka agama soal vaksin menggunakan jaringan aborsi

Terkait dengan legalisasi penggunaan darurat dari AS untuk vaksin Johnson & Johnson, kantor doktrinal untuk Gereja Katolik Roma, Kongregasi untuk Doktrin Iman, mengatakan jika "dapat diterima secara moral untuk menerima vaksin Covid-19 yang telah menggunakan sel turunan dari janin aborsi dalam proses penelitian dan produksinya."

Oleh sebab itu, pernyataan baru dari Konferensi Para Uskup bertentangan dengan catatan yang disetujui oleh Paus Francis, yang Januari lalu sudah mendapat suntikan vaksin.

Desember lalu Konferensi Para Uskup sudah menyebutkan jika "penggunaan vaksin semacam itu bukan berarti persetujuan atas tindakan aborsi di mana sel-sel yang digunakan untuk vaksin berasal darinya."

Saat dihubungi, Johnson & Johnson mengatakan: "Kami bangga membawa vaksin Covid-19 ke dunia dan berperan dalam mengakhiri pandemi ini. Suntikan tunggal vaksin Covid-19 menggunakan vektor adenovirus non-infeksi yang tidak aktif, mirp dengan virus flu, yang mengkode protein 'lonjakan' virus Corona, dan tidak ada jaringan janin dalam vaksin.

Baca Juga: Jadi Andalan Pemerintah Indonesia, Ini Bedanya Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Novavax, Pfizer, dan Sinovac, Mana yang Lebih Ampuh?

"Kami mampu memproduksi ratusan juta dosis menggunakan rekayasa sistem garis sel dan berharap dapat memberikan dosis tersebut ke seluruh dunia serta membantu memenuhi kebutuhan kritis.

Gedung Putih sendiri Rabu kemarin menolak pernyataan dari Konferensi Para Uskup.

Pejabat Pemerintah menyebutkan pernyataan Vatikan Desember lalu, menambahkan pemerintahan Biden juga "mengatasi keraguan dan bekerja dengan utusan lokal tentang bagaimana cara mengatasinya, termasuk dengan para pemimpin agama."

Diketahui, Joe Biden sendiri adalah seorang Katolik yang taat.

Baca Juga: Kemenkominfo Luncurkan Prangko Khusus, Tandai Kesiapan Perangi Covid-19