Intisari-Online.com - Peran awak media sebagai penyampai informasi kepada seluruh lapisan masyarakat, menjadi pertimbangan pemerintah untuk menjadikan insan perssebagai salah satu prioritas penerima vaksinasiCovid-19.
Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo, ketika memberikan sambutan dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Selasa (9/2/2020).
Sebagai implementasinya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dewan Pers melaksanakan vaksinasi massal untukawak media di Hall Basket Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis, (25/2/2021) sampai Sabtu, (27/2/2020).
“Saya bersyukur sekali melalui koordinasi yang baik antara Kemenkes, Dewan Pers, Kominfo dan berbagai ekosistem lain yang memungkinkan acara vaksinasi bagi rekan-rekan media sudah bisa dimulai," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam pers yang diterima Intisari-Online.com, Jumat (26/2/2020).
Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks Tentang Vaksin Covid-19, Kemenkominfo Libatkan Multistakeholder
Johnny menjelaskan, bahwa pelaksanaan vaksinasi bagi awak media tahap pertama baru dilaksanakan untuk insan pers di wilayah DKI Jakarta,
"Selanjutnya seperti Presiden sampaikan tadi akan diteruskan untuk awak media di daerah, yang tentu akan diatur lebih baik oleh Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers," jelasnya.
Johnny menungkapkan, mengingat pentingnya vaksinasi untuk menjaga herd immunity, hal itu tidak saja diperuntukkan kepada awak media tetapi juga ekosistem lain yang menjadi garda terdepan, termasuk seluruh sumber daya manusia (SDM) di Kementerian Kominfo.
"Seperti untuk rekan-rekan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan mitra kerja yang akan bertugas ke daerah untuk pembangunan infrastruktur TIK. Demikian juga pejabat-pejabat yang berhadapan langsung beraktifitas dan interaksi langsung dengan masyarakat," kata Johnny.
Baca Juga: Lewat Program Titip Bandaku, Dokumen Vital Warga Merapi diubah Menjadi Arsip Digital
Menteri Kominfo menuturkan proses vaksinasi sudah dilakukan di berbagai sektor seperti untuk tenaga kesehatan,
"Termasuk di Kominfo sendiri juga sudah dilakukan. Kita harapkan gelombang vaksinasi akan berjalan lancar sehingga dalam waktu sekitar satu tahun ini vaksinasi untuk 181 setengah juta penerima bisa dilakukan di Indonesia," ujarnya.
Johnny juga menuturkan, suksesnya vaksinasi secara keseluruhan secepat mungkin bisa tercapai herd immunity,
"Dengan demikian proses dan pergerakan pemulihan ekonomi nasional bisa kita peroleh dan kita capai bersama-sama," ujar Johnny.
Vaksinasi sebagai modal sosial
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, vaksinasi bagi awak media menunjukkan modal sosial yang dimiliki bangsa dan negara begitu besar.
Baca Juga: Menkominfo Kembangkan Empat Pilar untuk Dukung Transformasi Digital
"Semua orang kalau merasa bahwa ini adalah milik mereka bersama, saya rasa pekerjaan sesusah apapun bisa selesai,"kata Budi.
Budi Gunadi Sadikin juga menuturkan, Indonesia saat meraih kemerdekaan juga bukan hanya karena pertarungan dari sekelompok masyarakat, tetapi juga karena dukungan seluruh komponen bangsa. Hal itu tergambar dari pelaksanaan vaksinasi saat ini.
"Jadi di sini adalah contoh yang sangat baik bagaimana modal sosial bangsa kita sangat besar. Kementerian Kesehatan terbantu sangat banyak oleh Kementerian Kominfo, terima kasih Pak Johnny Plate, kemudian juga sangat terbantu oleh Dewan Pers," ucap Budi Gunadi.
Baca Juga: Menkominfo dan Presiden Joko Widodo Tinjau Proses Vaksinasi Awak Media
Menteri Kesehatan berharap, dengan adanya gerakan sosial bersama, tahapan vaksinasi berikutnya yang didukung oleh semua komponen bangsa menjadi modal sosial yang jauh lebih cepat dan Indonesia bisa mengatasi pandemi ini sesegara mungkin.
Ketua Dewan Pers M Nuh menuturkan atas nama lembaga yang dipimpinnya bersama komunitas pers di Indonesia menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Menkominfo Johnny G. Plate dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Berkat Menkominfo dan Menkes apa yang disampaikan BapakPresiden pada saat HPN itu hari ini bisa kita laksanakan 5.512 (wartawan yang divaksinasi)," tutur Nuh.
Menurut M Nuh, target awak media yang divaksinasi tidak hanya di DKI Jakarta, oleh karena itu kami akan terus bergerak di daerah-daerah, mereka pun yang di daerah harus kita pastikan mendapatkan vaksin, karena ini bagian dari perlindungan
Ketua Dewan Pers M. Nuh menegaskan masker dan face shield merupakan alat perlindungan dari luar, sedangkan vaksin untuk perlindungan dari dalam tubuh.
Baca Juga: Menkominfo Dorong Pemerintah Daerah Ikut Kembangkan SDM Digital
Dewan Pers berharap ketika semua awak media telah melakukan vaksinasi maka bisa menjalankan aktifitas peliputan dengan baik.
"Kalau dua-duanya ini bisa kita lakukan, insya Allah penjenengan (awak media) semua dalam meliput, melakukan pekerjaan jurnalistik seperti sekarang ini akan menjadi lebih nyaman," imbuhnya.
Dukungan dari seluruh sektor
Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 kali ini juga didukung oleh pemerintah daerah dan ekosistem media serta startup digital. Mulai dariDinas Kesehatan DKI Jakarta, Literasi Digital Siberkreasi, Persatuan Wartawan Indonesia, Telkom, Telkomsel, Halodoc, hingga Gojek, dan Grab.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Gojek, Shinto Nugroho mengatakan, Gojek turut mendukung kelancaran dan keamanan mobilisasi peserta dari kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Pemerintah Terapkan Strategi Hilir-Hulu Digitalisasi Indonesia
"Gojek memberikan lebih dari 5.000 voucher perjalanan GoRide dan GoCar serta 3500 voucher GoFood yang dapat dimanfaatkan oleh rekan-rekan media dan seluruh peserta. Hal ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas peran dan kontribusi rekan-rekan media selama ini, khususnya di masa pandemi," tandasnya.
Lebih lanjut, Shinto Nugroho mengungkapkan, Gojek mendukung penuh program vaksinasi Covid-19 yang tengah digencarkan pemerintah.
"Kami menyambut baik vaksinasi bagi insan pers yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menyampaikan dan mewartakan informasi aktual bagi masyarakat," katanya.
CEO dan Cofounder Halodoc Jonathan Sudharta menyatakan, kebanggaan menjadi bagian dari pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bagi rekan-rekan media.
Baca Juga: Kominfo Umumkan Hasil Seleksi Dewas LPP-RRI, Ini 15 Nama yang Lolos
"Di saat penuh ketidakpastian ini, media berperan penting dalam memberikan informasi yang benar dan faktual bagi masyarakat, terlebih di tengah maraknya penyebaran hoaks seputar Covid-19," ujarnya.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata juga memberikan dukungan atas pelaksanaan vaksinasi kepada awak media.
"Rekan media yang telah menjadi gugus terdepan untuk memberikan informasi akurat dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Tak Perlu Percaya Hoaks
Awak media menyatakan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi Covid-19.Menurut Wahid Ahmad dari Berita Satu TV, pemerintah memperhatikan para pekerja di areal publik, di tempat-tempat dengan resiko tinggi serta memfasilitasi vaksinasi.
"Kita sudah banyak dapat info soal covid ini, semua aman, nggak ada masalah, dan proses vaksinasi juga hanya disuntik, kita sudah biasa.Pemerintah, lembaga keagamaan, MUI dan lainnya ini sudah menyatakan bahwa vaksin aman dan halal,” buka Wahid.
Baca Juga: Kominfo Minta Whatsapp Berikan Penjelasan Terkait Pembaruan Kebijakan Privasi Pengguna
“Jadi, menurut saya tidak akan ada masalah dari vaksinnya. Untuk itu, sebaiknya kita turut serta berpartisipasi agar pandemi cepat selesai dan aktivitas dapat kembali berjalan normal seperti biasa," tutup Wahid.
Sementara itu jurnalis viva.co.id, Rohimawati mengingatkan agar masyarakat tidak percaya terhadap hoaks berkaitan dengan vaksin Covid-19.
"Saya nggak takut. Saya niat banget pengen divaksin. Ternyata ada program dari pemerintah dan Dewan Pers.Saya berharap masyarakat jangan percaya hoaks. Vaksin Aman kok. Saya malah tadi ngga ngerasa apa-apa saat disuntik," ujarnya.
Dalam tahap pertama vaksinasi massal untuk awak media ini sebanyak 5512 wartawan terdaftar setelah dikoordinasikan oleh Dewan Pers.
Mereka berasal dari 10 organisasi konstituen Dewan Pers antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI).
Kemudian, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Aliansi Media Siber Indonesia (AMSI), Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).