Padahal Masih Jadi Vaksin Utama yang Digunakan Indonesia, Ternyata Pakar Jepang Justru Meragukan Vaksin Sinovac, Bahkan Menyebut Vaksin Buatan China Itu Tak Bisa Dipercaya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Vaksin Covid-19 buatan China.
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 buatan China.

Intisari-online.com - Pada awal tahun ini Indonesia datangkan 15 juta vaksin Sinovac dari China.

Vaksin ini akan digunakan Indonesia, untuk sementara gunanya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Beberapa orang sudah disuntikkan dengan vaksin buatan negeri panda Ini.

Namun, meski masih jadi andalan utaman vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini rupanya vaksin buatan China ini mendapat pandangan negatif dari Jepang.

Baca Juga: ‘Tunjukkan Penyebaran Pandemi yang Tidak Terkendali’ Namun Niat PM Israel Kirimkan Kelebihan Vaksin Covid-19 ke Negara Sekutu Malahan Ditangguhkan

Vaksin Sinovac China oleh banyak kalangan di Jepang tidak dapat dipercaya karena sangat sedikit sekali bukti-bukti serta data yang diungkap mengenai vaksin tersebut.

"Kita tidak bisa mempercayai vaksin Sinovac dari China tersebut karena sangat sedikit sekali data yang diungkap,"katadokter Hiroyuki Moriuchi.

"Jadi hampir tidak bisa dipercaya," papar dokter Hiroyuki Moriuchi (69) Doktor dan Profesor Universitas Nagasaki, Direktur Kelompok Sains Vaksin Jepang, Direktur Kelompok Sains Virus Jepang dalam acara TV Asahi Rabu (24/2/2021).

Berbagai dampak yang terjadi seperti sakit yang cukup tinggi, panas yang cukup tinggi, kekakuan menurutnya didengar dari berbagai laporan yang masuk setelah orang tersebut di vaksinasi Sinovac.

Baca Juga: Melalui Program Baru Menkes Ini, Semua Orang Dijamin Dapat Vaksin Gratis, Inilah Vaksin Gotong-Royong, yang Digratiskan untuk Semua Orang, Begini Penjelasannya

"Kita sama sekali tidak tahu bagaimana vaksin tersebut yang sedikit sekali data yang dibuka dan penuh dengan hal^hal yang tidak jelas sampai saat ini sehingga tidak bisa mempercayai vaksin tersebut," tambahnya.

Namun apabila data vaksin tersebut dibuka lebar-lebar dan vaksin setelah digunakan dapat terbukti dengan baik dalam jumlah yang bisa dipertanggungjawabkan, maka vaksin tersebut bisa ditinjau lebih lanjut.

"Kita sama sekali tak tahu mengenai vaksin Sinovac. Banyak hal tidak jelas di sana," katanya.

"Namun kalau semua diungkap secara terbuka dan data dengan jelas dan pasti menyakinkan para ahli vaksin dunia, todak macam-macam data muncul saat ini yang sangat membingungkan, mungkin saja vaksin itu bisa ditinjau lebih lanjut dan dipertimbangkan dengan baik," jelasnya.

"Selama segalanya masih buram dan mendapatkan data yang berubah-ubah tak jelas hingga kini, kita semua tak akan percaya dengan Sinovac," tambahnya lagi.

Itulah sebabnya Jepang lebih mempercayai Pfizer, Moderna dan Astrazeneca.

Baca Juga: Orang Paling Kaya di Bumi Elon Musk Ternyata Juga Meneliti Covid-19, Malah Temukan Fakta Mengejutkan Tentang Penyakit Ini, Bisa Diatasi Tanpa Gunakan Vaksin

Karena semua data lengkap dapat dipertanggungjawabkan dan diakui kalangan vaksin internasional di banyak negara, diakui di AS dan Eropa, termasuk oleh badan kesehatan dunia (WHO).

Meskipun demikian vaksin China sempat masuk diam-diam dan seorang bos IT Jepang yang terkenal telah mencoba vaksin China tersebut tanpa komentar apa pun hingga kini dan dipertanyakan banyak orang.

"Kalau vaksinnya bagus kan dia akan berkomentar. Tapi kalau diam saja umumnya semua orang Jepang tahu pasti ada yang tidak benar dengan vaksin China tersbeut," papar sumber Tribunnews.com di kalangan kementerian kesehatan Jepang.

Source: Tribunnews

Artikel Terkait