Find Us On Social Media :

Bukan dengan Strategi Perang Dingin, Rupanya Begini Cara yang Tepat Dilakukan AS dan 3 Sekutunya di Indo-Pasifik Agar Bisa Kalahkan China, Jika Tidak Taiwan Hilang

By Maymunah Nasution, Selasa, 16 Februari 2021 | 16:29 WIB

(Ilustrasi) Pangkalan militer Laut China Selatan

Intisari-online.com - Kelompok bilateral Quadrilateral atau Quad yang terdiri dari AS, Jepang, Australia dan India, sudah lama dianggap sebagai kuda Troya untuk 'NATO Asia' yang dirancang khusus untuk menyeimbangi kekuatan China yang tumbuh di Indo-Pasifik.

Kini beberapa pendukung Quad telah berargumen hal yang sama, meminta 'strategi pertahanan kolektif' di Indo-Pasifik untuk mempertahankan kekuatan AS di regional dan menjatuhkan China.

Namun peneliti dari program keamanan nasional Australian Strategic Policy Institute (ASPI), Charlie Lyons Jones, menuliskan jika Australia seharusnya menahan diri menyerukan persekutuan itu.

Menurutnya, penting untuk bisa membedakan antara 'pertahanan kolektif' dan 'pertahanan kolaboratif'.

Baca Juga: Saat Inggris, Jerman, dan Prancis Kepung China di Laut China Selatan, Angkatan Laut Spanyol Mendadak Kirim Kapal Perangnya ke Laut Merah, Ada Apa?

Pertahanan kolektif artinya negara-negara di Indo-Pasifik seharusnya mengumpulkan sumber daya dalam struktur komando bersatu dan multinasional mirip dengan NATO.

Sementara itu pertahanan kolaboratif adalah penyesuaian lebih santai dengan negara-negara bekerja sama dalam cara berbeda di kelompok berbeda dalam misi yang berbeda pula.

Pertahanan kolaboratif adalah jumlah kemitraan bilateral dan trilateral yang kemudian dioperasikan lebih luas sebagai pengelompokan regional.

Pengelompokan lebih luas akan berkembang pelan dengan masing-masing pertemuan atau latihan dan tanpa keharusan persekutuan kolektif.

Baca Juga: Bukan Sengketa Laut China Selatan, Para Ahli Peringatkan China-AS Kemungkinan Bakal Menuju Perang Besar Gara-Gara Masalah Taiwan, Ini Penjelasannya