Advertorial

Tahu Tidak Bisa Menang Jika 1 Lawan 1, Australia Setuju Bergabung dengan AS, Jepang, dan India untuk Serang China, Bikin Ketakutan Perang Dunia 3 Semakin Nyata

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Masalah antara China dan negara-negara lain semakin panas.

Bahkan ini cenderung semakin menakutnya.

Sebab, dilansir dari express.co.uk pada Kamis (22/10/2020), Amerika Serikat (AS), India, Jepang, dan Australia bersatu melawan China dalam latihan militer.

Ini bukan kali pertama hubunganantara Beijing dan sejumlah tetangganya memburuk.

Baca Juga: Dukung Joe Biden, Barack Obama Kritik Pedas Donald Trump dengan Menyebutnya 'Paman Gila yang Suka Bohong Setiap Hari'

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan keduanya membang memburuk secara tajam karena perselisihan wilayah dan perdagangan.

Misalnya pada2017, aliansi keamanan Quad, yang terdiri dari AS, India, Jepang, dan Australia direformasi.

Nah, kini aliansi itu kembali bertemu.

Pada hari Senin (19/10/2020), India mengundang Australia ke latihan angkatan laut Malabar.

Di mana tempat itu juga akan kedatangan pasukan dari AS dan Jepang.

Baca Juga: Miliki Skill yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lainnya, Paskhas TNI AU Pernah Bikin Pasukan Australia dari Arogan Berubah Jadi Segan

Sebelumnya India, yang secara historis tidak selaras, menolak keterlibatan Australia karena takut menyinggung pemerintah Beijing.

Namun karena hubungan antara New Delhi danBeijing telah memburuk secara dramatis tahun ini dengan sejumlah bentrokan bersenjata di sepanjang perbatasan yang disengketakan, maka tak ada alasan bagi India untuk tidak 'bekerja sama' dengan Australia.

Latihan angkatan laut Malabar tahunan dimulai pada tahun 1992 antara Amerika Serikat dan India, dengan Jepang menjadi peserta tetap pada tahun 2015.

Berbicara kepada South China Morning Post (SCMP) John Blaxland, seorang profesor di Pusat Studi Strategis dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, mengatakan bahwa latihan Malabar yang diperluas ditujukan untuk China.

“Ada satu faktor umum di sini dan tidak sulit untuk membedakan apa itu," ungkapJohn Blaxland.

"Sehinggamendorong negara-negara iyang tadinya tidak ingin bekerja sama malah menjadi lebih erat."

"Sebab mungkin ini cara untuk mengatasi keengganan, ketidakpastian, dan kegelisahan mereka."

"Karena memangChina sendiri yang telah menyebabkanmasalah ini."

"Apalagi faktanya masalah ini tidak hanya terjadi di Laut China Selatan, tetapi juga sampai melintasiSamudra Hindia dan Pasifik Selatan."

"Sehinggahal ini telah menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup besar dan telah merusak pandangan populer tentangChina."

Baca Juga: Laksanakan Misi-misi 'Kotor', Lihat Betapa Mengerikannya PasukanKhusus Mossad Israel yang Paling Rahasia, Punya 'License to Kill' atau Izin Membunuh Orang!

Marise Payne, kementerian luar negeri Australia, mengatakan empat kekuatan Quad berencana untuk "bekerja sama untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di seluruh wilayah kami".

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan India mengatakan para peserta berkomitmen pada "tatanan internasional berbasis aturan" dan "Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif".

Hubungan antara Australia dan China menurun dengan cepat setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional independen tentang asal-usul pandemi virus corona pada bulan April 2020 lalu.

Namun sebagai tanggapan, Beijing malah membalas dengan tindakan pembatasan impor yang ditujukan pada daging sapi Australia.

Apa yang dilakukan China jelas merusak kepercayaan Australia. Sehingga Australia setuju melawan balik China.

James Goldrick, yang menjabat sebagai laksamana belakang di Angkatan Laut Australia, juga berpendapat bahwa langkah terbaru ditujukan untuk menahan Beijing.

Baca Juga: Semua Misi Nyaris 100% Sukses, InilahKoopssus TNI, Pasukan Elite Indonesia yang Jago di Darat, Laut, dan Udara, 'Hanya Bisa Diperintah oleh Presiden Jokowi'

Artikel Terkait