Find Us On Social Media :

Bermusuhan dengan AS Selama Perang Dingin, Ibu Kota Rusia Nyaris Lenyap dari Peta Dunia oleh Serangan Nuklir NATO

By Tatik Ariyani, Selasa, 2 Februari 2021 | 12:48 WIB

iIustrasi ledakan bom nuklir.

Intisari-Online.com - Selama puncak Perang Dingin, Moscow nyaris menghadapi kemungkinan dihapuskan sepenuhnya dari peta.

Mantan pilot Angkatan Udara Kanada merinci peran serius yang bisa dia mainkan dalam rencana NATO untuk menghancurkan Uni Soviet.

Permusuhan antara AS dan Uni Soviet lahir dari Perang Dunia II setelah Presiden AS Harry Truman menyimpan rahasia dari Joseph Stalin tentang kekuatan sebenarnya dari senjata nuklirnya.

Kemudian senjata nuklir itu dijatuhkan di kota-kota Jepang di Hiroshima dan Nagasaki.

Baca Juga: Alasan Selandia Baru Keluar dari Pakta ANZUZ, Perjanjian Keamanan 3 Negara yang Dibentuk Demi Lindungi Perdamaian Kawasan Pasifik

Akibatnya, Kremlin memfokuskan seluruh waktu dan sumber dayanya untuk menciptakan persenjataan nuklir yang mampu menyamai kekuatan AS tersebut.

Banyak ahli percaya bahwa Krisis Rudal Kuba adalah yang paling dekat dengan perang nuklir besar-besaran ketika Perdana Menteri Soviet Nikita Khrushchev setuju untuk memenuhi permintaan Fidel Castro untuk menempatkan rudal nuklir di pulau Karibia.

Tetapi pensiunan Anggota Parlemen Kanada dan mantan pilot pesawat tempur di Royal Canadian Air Force Laurie Hawn mengungkapkan bagaimana dia diingatkan tentang kemungkinan itu (perang nuklir) setiap hari.

Tampil dalam episode Cold War Conversatons, Hawn memberi tahu tentang rencana NATO untuk menjatuhkan senjata nuklir strategis di negara-negara Soviet menggunakan versi modifikasi dari pesawat tempur supersonik Lockheed F-104 Starfighter.

Baca Juga: Penguntit Malam dalam Kegelapan: Saat CIA Nekat Mencuri Helikopter Penyerang Rusia dari Gurun Afrika di Tengah-tengah Hangatnya Perang Dingin