Intisar-Online.com – Sebuah buku catatan kecil yang ditulis oleh Charles Don Page mencatat momen menentukan dalam kehidupan 212 orang di bawah Tentara Kekaisaran Jepang.
Buku catatan atau buku harian atau diari, sekarang sudah jarang digunakan.
Buku harian ini biasanya berisi catatan yang ada di sekitar kita dengan mencatat tanggal, kontan, atau menyimpan sedikit informasi saat kita menjalani hidup kita.
Demikian pula dengan sebagian besar buku harian dalam koleksi museum.
Banyak dari buku catatan itu merekam kejadian harian, menjaga hubungan dengan sesama anggota tentara, mencatat kelas pelatihan, menyimpan daftar periksa, meski bukan sebagai artefak yang ‘glamor’, tetapi penting untuk melestarikan masa lalu.
Mengasyikkan atau membosankan, buku catatan biasanya hanya menceritaka dari sisi satu orang.
Buku harian yang disimpan oleh Charles Don Page tidak hanya berisi kisah yang menyakitkan, tetapi juga membawa beban lebih dari 200 orang ditakdirkan untuk mati atau menderita selama bertahun-tahun dalam penahanan di bawah Tentara Kekaisaran Jepang.
11 halaman pertama dari buk uharian itu mencatat nama 211 orang dari Grup Pemboman ke-27, Light.