Intisari-Online.com – Kemarin, 7 Desember 1941 merupakan tanggal yang buruk ketika Amerika Serikat tiba-tiba dan dengan sengaja diserang oleh Angkatan Laut dan Udara Kekaisaran Jepang.
Demikian pernyataan di atas dibuat oleh Presiden Franklin D. Roosevelt (FDR).
Jerami itulah yang mematahkan punggung unta; raksasa yang tertidur telah terbangun.
Serangan Jepang di pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbor di Pasifik memicu masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia Kedua.
Sampai saat itu, Paman Sam telah mengikuti kebijakan isolasionisme, bertekad untuk tetap netral sehubungan dengan perang asing.
Pada akhirnya, hanya dibutuhkan 353 pesawat Kekaisaran Jepang pada suatu pagi untuk meyakinkan Kongres AS agar memberikan suara pada deklarasi perang, sesuatu yang telah diupayakan Winston Churchill agar mereka lakukan selama lebih dari dua tahun.
Sementara Jepang berharap serangan mendadak akan menurunkan moral Amerika, yang terjadi justru sebaliknya.
Dijelaskan oleh sejarawan sebagai 'kebodohan strategis', serangan Jepang menggalang dukungan Amerika untuk perang.
Baca Juga: Pearl Harbor: Awal Dimulainya Malapetaka di Asia-Pasifik, Termasuk Bom Atom di Jepang
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR