Find Us On Social Media :

'UNESCO, Datang dan Lihatlah, Sampai Kapan Islamofobia Ada?' Presiden Azerbaijan Ungkapkan Keberangannya Atas Penghancuran Masjid Azerbaijan oleh Armenia, Sampai Hati Dipakai untuk Memelihara Hewan Babi

By Maymunah Nasution, Sabtu, 26 Desember 2020 | 18:07 WIB

Masjid Azerbaijan di Nagorno-Karabakh yang dihancurkan Armenia

Intisari-online.com - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev telah mengkritik UNESCO.

UNESCO dikritik karena selama ini dianggap buta terhadap penghancuran situs agama milik warga Azerbaijan oleh Armenia.

Mengutip Anadolu Agency, ia mengunjungi distrik di sekitar Nagorno-Karabakh Rabu lalu, bersama ibu negara Mehriban Aliyeva.

Menyebut-nyebut kerusakan masjid di distrik Zangilan, ia mengatakan "musuh telah menghina agama dan semua umat Muslim.

Baca Juga: Nagorno-Karabakh, Pertempuran Manifesto Dendam 30 Tahun yang Justru Rampung Hanya Dua Bulan, Disebut-sebut Jadi Pembelajaran Perang Masa Depan, Ini Sebabnya

"Kita telah menyerukannya berulang kali kepada UNESCO selama 30 tahun, berulang kali nyatakan jika masjid kami telah dihancurkan, situs bersejarah kami telah dihancurkan, situs bersejarah kami telah dikuasai Armenia.

"Apakah mereka sudah mengirimkan misi kemari setidaknya sekali saja?

"Sudahkah permintaan kami dijawab setidaknya sekali saja?" ujar Aliyev saat mengunjungi masjid tersebut.

Menekankan jika banyak yang bersimpati kepada Armenia sampai Armenia mendapat empati dari siklus internasional, Aliyev mengatakan "mengapa orang-orang tidak membahas kami dan warisan agama kami?"

Baca Juga: Nagorno-Karabakh Jadi Milik Azerbaijan Lagi, Negara Itu Tuntut Armenia Atas Kerusakan di Karabakh Selama 30 Tahun

Aliyev mengatakan setelah perang 44 hari dengan Armenia berakhir, UNESCO mulai melindungi situs warga Armenia.

"Kami melindungi semua situs, kami melindungi semua negara, dunia tahu itu. Namun kamu harus melihat dulunya di sini ada masjid. UNESCO, datanglah kemari dan lihat ini.

"Dewan Eropa, jangan hanya diam saja, datang dan lihat ini! Semua masjid telah dihancurkan.

"Apakah mungkin menghancurkan masjid? Bukankah itu kejahatan untuk bumiratakan masjid?

Baca Juga: Pria Ini Ngotot Pergi dari London dan Bergabung dengan Tentara Israel, Namun Kemudian Sadar Ada yang Salah: 'Saya Berjalan-jalan dengan Sepatu Bot Militer di Masjid Mereka'

"Sampai kapan ketidakadilan ini bertahan? Sampai kapan kemunafikan ini ada? Sampai kapan standar ganda ini ada?

"Sampai kapan Islamofobia ada?"

Hewan babi di masjid

Aliyev kemudian mengatakan para warga Armenia memelihara babi, hewan yang dilarang di agama Islam, di dalam masjid.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Kalah Perang, Armenia Kini Dihadapkan pada Buah Simalakama, 'Tunduk' pada Rusia atau Terjun ke Dalam Jurang Bencana

"Sayangnya, kami masih mendengar jika beberapa negara Muslim memanggil Armenia negara ramah.

"Penegak hukum yang memerintah 'negara ramah' selama 20 tahun telah lakukan ini.

"Mereka datang kemari dan hancurkan masjid kami dan menghina kami.

"Seluruh dunia seharusnya melihat ini," ujarnya berapi-api.

Baca Juga: Begitu Diharapkan Armenia untuk Membekingi Mereka, Putin Malah Berkhianat dan Sebut Nagorno-Karabakh Resmi Milik Azerbaijan, Begini Posisi Rusia di Gencatan Senjata Itu

Di wilayah yang dibebaskan, Aliyev mengatakan tidak ada satupun gedung dibiarkan berdiri.

"Semua bangunan dihancurkan, desa-desa kami diganti namanya, menggunakan nama jelek yang diberikan mereka."

Setelah itu, Aliyev berjanji akan memperbaiki masjid dan membukanya untuk tempat beribadah umat Muslim Azerbaijan.

"Panggilan beribadah akan datang dari sini, dan kehidupan akan kembali ke wilayah ini," ujarnya.

Baca Juga: Pantas Saja Masjid Al-Aqsa Mati-Matian Ingin Dikuasai Israel, Petinggi Hamas Palestina Bocorkan 3 'Rencana Berbahaya' Zionisme yang Dilakukan Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa

Hubungan kedua negara telah rusak 30 tahun lamanya.

Kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut memperebutkan Nagorno-Karabakh.

Armenia menduduki Karabakh, padahal wilayah itu dan tujuh wilayah lainnya, adalah milik Azerbaijan.

Perang 44 hari kemarin berakhir dengan gencatan senjata November lalu.

Baca Juga: Luka Belum Juga Kering, Video-video Kekejaman Tentara di Nagorno-Karabakh Beredar, Termasuk Mutilasi Mayat

Dalam konflik itu, Azerbaijan berhasil membebaskan beberapa kota dan hampir 300 kependudukan dan desa dari Armenia.

Sebelumnya, hampir 20% wilayah Azerbaijan berada dalam kependudukan ilegal Armenia dalam kurun waktu 30 tahun.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini