Advertorial
Intisari-Online.com -Tentara Azerbaijan terkejut bukan main setelah melihat kondisi sebuah masjid di sebuah kota yang baru saja berhasil mereka ambil alih dari Armenia.
Selain fakta bahwa masjid tersebut disebut sangat bersejarah, pengubahan fungsi dari masjid tersebut bisa disebut sangat keterlaluan.
Jika saja umat Islam tahu apa yang dilakukan oleh penduduk Armenia terhadap masjid tersebut, bisa dijamin kemarahan besar akan terjadi.
Apa yang dilakukan penduduk Armenia terhadap masjid tersebut? Berikut uraiannya.
Seperti diketahui, perang antara Azerbaijan dengan Armenia tidak hanya perang antara kedua negara.
Perang tersebut turut membawa isu agama karena kedua negara diisi oleh mayoritas penduduk dengan agama yang berbeda.
Azerbaijan banyak diisi oleh penduduk Islam, sementara Armenia banyak dihuni oleh penduduk yang menganut agama Kristen.
Maka apa yang terjadi pada masjid bersejarah yang sempat diduduki oleh Armenia ini jelas akan membuat isu agama semakin panas dalam perang tersebut.
Sebuah rekaman video mengungkapkan bahwa sebuah masjid bersejarah diubah menjadi kandang babi di Zangilan, Azerbaijan, yang berhasil dibebaskan dari pendudukan Armenia pada 20 Oktober.
Video yang diunggah ke media itu sosial memperlihatkan tentara Azerbaijan memasuki masjid dan bertemu beberapa ekor babi di masjid bersejarah yang telah menjadi reruntuhan tersebut.
Kota Zangilan diduduki oleh pasukan Armenia sejak 29 Oktober 1993.
Bentrokan baru
Sejak bentrokan baru meletus 27 September, Armenia terus melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.
Dalam dua serangan rudal di Ganja, kota besar yang jauh dari garis depan, Armenia menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.
Kamis lalu, Armenia menargetkan warga sipil di sebuah pemakaman di Kota Tartar, yang menewaskan empat orang dan melukai sejumlah lainnya.
Sejak 10 Oktober, Armenia telah melanggar dua gencatan senjata kemanusiaan di Upper Karabakh, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Gencatan senjata kemanusiaan baru mulai berlaku Sabtu lalu.
Konflik Karabakh
Gencatan senjata yang kedua di Nagorno-Karabakh dimulai pada 27 September.
Hubungan antara kedua negara bekas Uni Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Upper Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.
OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi upaya itu tak kunjung berhasil.
Gencatan senjata, bagaimanapun, disetujui pada tahun 1994.
Sejumlah resolusi PBB serta organisasi internasional menuntut penarikan pasukan pendudukan dari wilayah tersebut.(AnadoluAgency)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Di Kota yang Dikuasai Armenia, Masjid Berubah Jadi Kandang Babi, https://aceh.tribunnews.com/2020/10/24/di-kota-yang-dikuasai-armenia-masjid-berubah-jadi-kandang-babi?page=all.