Find Us On Social Media :

Nagorno-Karabakh, Pertempuran Manifesto Dendam 30 Tahun yang Justru Rampung Hanya Dua Bulan, Disebut-sebut Jadi Pembelajaran Perang Masa Depan, Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Selasa, 22 Desember 2020 | 15:50 WIB

Pasukan perdamaian Rusia yang dikirimkan ke Nagorno-Karabakh mengawasi gencatan senjata Azerbaijan dan Armenia. sudah berjalan hampir sebulan, gencatan senjata Nagorno-Karabakh dilanggar oleh salah satu negara yang terlibat ini

Intisari-online.com - Sejak gencatan senjata yang diusulkan Rusia disepakati Ilham Aliyev dan Nikol Pashinyan, pertempuran Nagorno-Karabakh resmi berakhir.

Gencatan senjata itu ditandatangani pada 9 November, mengakhiri pertempuran yang berlangsung sejak 27 September.

Konflik terhitung terjadi dalam waktu yang singkat, membuat perhatian banyak pihak tidak bisa mengabaikan pertempuran itu.

Pasalnya, konflik antara Armenia dan Azerbaijan sudah ada sejak 30 tahun lamanya, tepatnya segera setelah keduanya pecah dari Uni Soviet.

Baca Juga: Begitu Diharapkan Armenia untuk Membekingi Mereka, Putin Malah Berkhianat dan Sebut Nagorno-Karabakh Resmi Milik Azerbaijan, Begini Posisi Rusia di Gencatan Senjata Itu

Segera setelah itu keduanya memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.

Meskipun secara administrasi Karabakh menjadi milik Azerbaijan, tapi Armenia merasa patut memiliki wilayah itu atas sentimen dendam sejarah akibat Perang Dunia Pertama.

Beberapa kali ketegangan memuncak pernah terjadi, tapi tidak pernah ada yang separah pertempuran 44 hari itu.

Itulah sebabnya banyak pihak yang tercengang karena rupanya konflik puluhan tahun bisa selesai kurang dari dua bulan saja.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Kalah Perang, Armenia Kini Dihadapkan pada Buah Simalakama, 'Tunduk' pada Rusia atau Terjun ke Dalam Jurang Bencana